Diiringi Wirid 9, Pelantikan PRNU se Kecamatan Pujut Berlangsung Khidmat
Citizen News

Lombok Tengah - Pembacaan Wirid 9 dan Pelantikan Serentak Pengurus Ranting Nahdlotul Ulama (PRNU) sekecamatan Pujut yang berlangsung di halaman kantor Camat Pujut berjalan lancar dan sukses, pada Sabtu, 24 Juni 2023 kemarin.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) kecamatan Pujut, TGH L Abussulhi Khairi Lc melalui ketua panitia L Robby Azizi SH mengatakan dengan terbentuknya pengurus ranting di 13 Desa dari 18 Desa yang ada di kecamatan Pujut yang akan dilantik hari ini adalah merupakan bukti komitmen pengurus MWC NU di kecamatan tersebut.
"Diharapkan bagi seluruh pengurus ranting dimasing-masing Desa agar bisa bersatu dan bekerjasama menjadi benteng menjaga persatuan dan persaudaraan di wilayah kecamatan Pujut khususnya," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Pujut, L. Sungkul SPd dengan telah terbentuknya PRNU di masing-masing Desa di Kecamatan Pujut bisa bersama-sama menjadi garda terdepan menjaga kondusifitas wilayah ditengah majunya pariwisata di kecamatan Pujut. Karena menurut Sungkul dari pengalaman berdiskusi dengan investor maupun tamu luar, mereka menginginkan melihat jati diri wilayah Lombok Tengah, tentunya dengan memasang Dres code supaya mereka bisa menyesuaikan cara berpakaian di tempat-tempat tersebut.
"Mari para PRNU ini menjadi garda terdepan menopang ekonomi dan pariwisata kecamatan pujut karena satu-satunya kecamatan yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," ajak Camat Pujut ini.
Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) yang juga Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri SIP menerangkan, bahwa NU itu tidak aneh-aneh dan sederhana.
"NU tempat berkumpul bersilaturrahim berdiskusi untuk kemaslahatan umat, cukup jaga Ukhuwah Insaniyah, ukhuwah Bashariah, dan Ukhuwah Wathaniah kita saja, selesai," terang Bupati usai melantik PRNU se-kecamatan Pujut.
Demikian Prof Dr TGH Masnun Tahir MAg., selaku ketua Pengurus Wilayah (PWNU) NTB membenarkan bahwa ber NU itu tidak berat-berat.
"Hanya berkumpul dan mengamalkan apa yang telah diwariskan para Ulama, baca wirid 9, lailatul ijtimak, baca berzanzi, pelantikan, rapat kerja, musyawarah untuk kemaslahatan orang banyak itulah NU," pungkas pidato Prof Masnun yang juga Rektor UIN Mataram itu.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) kecamatan Pujut, TGH L Abussulhi Khairi Lc melalui ketua panitia L Robby Azizi SH mengatakan dengan terbentuknya pengurus ranting di 13 Desa dari 18 Desa yang ada di kecamatan Pujut yang akan dilantik hari ini adalah merupakan bukti komitmen pengurus MWC NU di kecamatan tersebut.
"Diharapkan bagi seluruh pengurus ranting dimasing-masing Desa agar bisa bersatu dan bekerjasama menjadi benteng menjaga persatuan dan persaudaraan di wilayah kecamatan Pujut khususnya," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Pujut, L. Sungkul SPd dengan telah terbentuknya PRNU di masing-masing Desa di Kecamatan Pujut bisa bersama-sama menjadi garda terdepan menjaga kondusifitas wilayah ditengah majunya pariwisata di kecamatan Pujut. Karena menurut Sungkul dari pengalaman berdiskusi dengan investor maupun tamu luar, mereka menginginkan melihat jati diri wilayah Lombok Tengah, tentunya dengan memasang Dres code supaya mereka bisa menyesuaikan cara berpakaian di tempat-tempat tersebut.
"Mari para PRNU ini menjadi garda terdepan menopang ekonomi dan pariwisata kecamatan pujut karena satu-satunya kecamatan yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," ajak Camat Pujut ini.
Sementara Ketua Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) yang juga Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri SIP menerangkan, bahwa NU itu tidak aneh-aneh dan sederhana.
"NU tempat berkumpul bersilaturrahim berdiskusi untuk kemaslahatan umat, cukup jaga Ukhuwah Insaniyah, ukhuwah Bashariah, dan Ukhuwah Wathaniah kita saja, selesai," terang Bupati usai melantik PRNU se-kecamatan Pujut.
Demikian Prof Dr TGH Masnun Tahir MAg., selaku ketua Pengurus Wilayah (PWNU) NTB membenarkan bahwa ber NU itu tidak berat-berat.
"Hanya berkumpul dan mengamalkan apa yang telah diwariskan para Ulama, baca wirid 9, lailatul ijtimak, baca berzanzi, pelantikan, rapat kerja, musyawarah untuk kemaslahatan orang banyak itulah NU," pungkas pidato Prof Masnun yang juga Rektor UIN Mataram itu.