Desiminasi Konsep Modeling Program MADANI Kota Bogor
Berita Warga

Pembatasan kegiatan sosial kemasyarakatan dimasa PPKM Darurat tidak menurunkan semangat jaringan organisasi masyarakat sipil (OMS) Kota Bogor yang tergabung dalam Simpul Belajar MADANI yang diberi nama Forum Bogor Damai Sejahtera (Forbodas), untuk terus berkontribusi dalam memperkuat toleransi masyarakat di masa pandemic. Forbodas adalah forum belajar yang selama ini difasilitasi oleh METAMORFOSIS melalui dukungan dari USAID MADANI yang bertujuan untuk memperkuat akuntabilitas pemerintah lokal dan toleransi masyarakat di Indonesia dengan meningkatkan dan memperluas melalui penguatan kapasitas masyarakat lokal, legitimasi dan keberlanjutan.
Melalui sarana Zoom, pada tanggal 15 juli 2021, lebih dari 20 OMS dan perwakilan Pemerintah Daerah Kota Bogor berkumpul untuk berdiskusi dan menelaah Konsep Implementasi piloting di Tingkat Masyarakat, tujuan-nya untuk mendapatkan masukan dari Pemerintah Kota Bogor terkait wilayah program dan dukungan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Dalam paparan dijelaskan tentang apa itu toleransi, ciri-ciri toleransi, peta situasi dan trend toleransi, review Indeks Kota Toleransi, bagaimana menyambungkan kegiatan dengan program yang sudah ada dan relevan, pemetaan masalah , solusi dan prioritas solusi untuk penguatan kapasitas di wilayah program, rangkaian kegiatan modeling, area implementasi modeling, kerangka pikir program, pembagian peran masyarakat dan pemerintah, kolaborasi modeling dan advokasi isu tematik toleransi.
Menanggapi hal tersebut Bapak Odih Sumirat, Kasubid Perencanaan Pemerintahan Bappeda Kota Bogor, memberikan dukungan penuh terhadap inisiasi baik yang digagas MADANI, METAMORFOSIS dan Forbodas serta berharap kegiatan modeling toleransi bisa dilakukan di Kota Bogor dengan 2 wilayah usulan yaitu Bogor Utara dan Bogor Barat. Bappeda juga sudah membuat tim teknis dengan harapan dapat berdiskusi dan berbagi peran.
Sama yang disampaikan oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik (BaKesbangpol) Kota Bogor yang diwakili oleh Bapak A. Hakim, Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan METAMORFOSIS dan FORBODAS selama ini dalam berkontribusi memperkuat dan menggalang peran masyarakat sipil dalam meningkatkan sikap toleran di Kota Bogor dan untuk kedepan akan melibatkan kader kebangsaan dalam kegiatan.
Bapak Hasbullah selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor berharap kerjasama kolaboratif yang selama ini telah terbangun dengan jaringan organisasi masyarakat sipil yang tergabung di FORBODAS menjadi lebih kuat dan sinergis sehingga aksi-aksi dan kerja nyata kedepan bisa memberikan dampak nyata dalam menjaga kerukunan antar sesama serta mampu memberikan rekomendasi solusi terbaik bagi pemangku kebijakan di Kota Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Rully dari B-Trust sangat mengapresiasi Bappeda dan Kesbangpol dan menekankan bagaimana mengoptimalkan peran kolaborasi dengan meningkatkan penguatan kapasitas hak-hak fasilitas umum dan pelayanan dari setiap agama. Selain itu diharapkan dapat mebangun nilai-nilai toleransi , advokasi dan promosi nilai-nilai toleransi melalui media social. Selain itu sebaiknya pemerintah memberikan surat penunjukan lokasi untuk kegiatan yang akan dilakukan agar lebih mudah bergerak.
Organisasi masyarakat sipil yang mengikuti acara diskusi diantaranya: METAMORFOSIS, B-Trust, LCK, Kopel Bogor, Pemuda Budha, FKUB, GMNI, Kompemor, BASOLIA, OSZA, Takaran, Inspira, PGN, JKMC, FORMULA, Gusdurian Bogor, PPDI, YPD, FKDM, IPM, KMHDI, LAZISMU, Adapun perwakilan Pemerintah Daerah Kota Bogor diantaranya: Bappeda, Bakesbangpol, Bag. Hukum dan HAM Kota Bogor dan Kesbangpol Kabupaten Bogor.
Melalui sarana Zoom, pada tanggal 15 juli 2021, lebih dari 20 OMS dan perwakilan Pemerintah Daerah Kota Bogor berkumpul untuk berdiskusi dan menelaah Konsep Implementasi piloting di Tingkat Masyarakat, tujuan-nya untuk mendapatkan masukan dari Pemerintah Kota Bogor terkait wilayah program dan dukungan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Dalam paparan dijelaskan tentang apa itu toleransi, ciri-ciri toleransi, peta situasi dan trend toleransi, review Indeks Kota Toleransi, bagaimana menyambungkan kegiatan dengan program yang sudah ada dan relevan, pemetaan masalah , solusi dan prioritas solusi untuk penguatan kapasitas di wilayah program, rangkaian kegiatan modeling, area implementasi modeling, kerangka pikir program, pembagian peran masyarakat dan pemerintah, kolaborasi modeling dan advokasi isu tematik toleransi.
Menanggapi hal tersebut Bapak Odih Sumirat, Kasubid Perencanaan Pemerintahan Bappeda Kota Bogor, memberikan dukungan penuh terhadap inisiasi baik yang digagas MADANI, METAMORFOSIS dan Forbodas serta berharap kegiatan modeling toleransi bisa dilakukan di Kota Bogor dengan 2 wilayah usulan yaitu Bogor Utara dan Bogor Barat. Bappeda juga sudah membuat tim teknis dengan harapan dapat berdiskusi dan berbagi peran.
Sama yang disampaikan oleh Badan Kesatuan Bangsa Politik (BaKesbangpol) Kota Bogor yang diwakili oleh Bapak A. Hakim, Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan METAMORFOSIS dan FORBODAS selama ini dalam berkontribusi memperkuat dan menggalang peran masyarakat sipil dalam meningkatkan sikap toleran di Kota Bogor dan untuk kedepan akan melibatkan kader kebangsaan dalam kegiatan.
Bapak Hasbullah selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor berharap kerjasama kolaboratif yang selama ini telah terbangun dengan jaringan organisasi masyarakat sipil yang tergabung di FORBODAS menjadi lebih kuat dan sinergis sehingga aksi-aksi dan kerja nyata kedepan bisa memberikan dampak nyata dalam menjaga kerukunan antar sesama serta mampu memberikan rekomendasi solusi terbaik bagi pemangku kebijakan di Kota Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Rully dari B-Trust sangat mengapresiasi Bappeda dan Kesbangpol dan menekankan bagaimana mengoptimalkan peran kolaborasi dengan meningkatkan penguatan kapasitas hak-hak fasilitas umum dan pelayanan dari setiap agama. Selain itu diharapkan dapat mebangun nilai-nilai toleransi , advokasi dan promosi nilai-nilai toleransi melalui media social. Selain itu sebaiknya pemerintah memberikan surat penunjukan lokasi untuk kegiatan yang akan dilakukan agar lebih mudah bergerak.
Organisasi masyarakat sipil yang mengikuti acara diskusi diantaranya: METAMORFOSIS, B-Trust, LCK, Kopel Bogor, Pemuda Budha, FKUB, GMNI, Kompemor, BASOLIA, OSZA, Takaran, Inspira, PGN, JKMC, FORMULA, Gusdurian Bogor, PPDI, YPD, FKDM, IPM, KMHDI, LAZISMU, Adapun perwakilan Pemerintah Daerah Kota Bogor diantaranya: Bappeda, Bakesbangpol, Bag. Hukum dan HAM Kota Bogor dan Kesbangpol Kabupaten Bogor.