Desa Jengkol, Desa Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO)
Berita Warga

Dalam rangka memperingati Hari Anti Tindak Pidana Perdaganagan Orang ( TPPO), KITA Institute Wonosobo mengadakan Webinar serta launching Desa Anti TPPO pada hari Jumat 30 Juli 2021. Kegiatan yang juga bekerjasama degan Serasi Wonosobo ini dihadiri oleh Gugus Tugas TPPO kabupaten Wonosobo, Camat Garung, Forum Madani Wonosobo, Kaukus Lingkungan, Guru BK SMP di Kabupaten Wonosobo, perwakilan Desa Dampingan KITA Institute, PATBM, dan Perwakilan kepala Desa di Kabupaten Wonosobo serta masyarakat Desa Jengkol, Kecamatan Garung. Acara dimulai dengan sambutan oleh Agus Supriyadi selaku Dewan Pengawas Serasi. Agus mengatakan bahwa Migrasi merupakan salah satu faktor terjadinya perdagangan orang, apalagi jika masyarakat tidak dibekali dengan bagaimana migrasi yang aman. Sambutan selalnjutnya oleh Eka Munfarida Irfiani selaku DIrektur KITA Institute. Eka bercerita tentang bagaimana KITA Institute melakukan pendampingan di Desa Jengkol Serta kenapa KITA Institute memilih Desa Jengkol sebagai salah satu Desa Dampingan dalam pencegahan Perdagangan Orang." KITA Institute melakukan pendampingan di Desa Jengkol sejak tahun 2017 yang lalu melalui pembentukan Literasi anak" Rumah Baca KITA" di Dusun Jengkol, Desa Jengkol. Tahun ini, KITA Institute bekerjasama dengan DPPKBPPPA Kabupaten Wonosobo dalam kegiatan pencegahan TPPO di Desa Jengkol. Kerjasama ini merupakan momentum bagi kita untuk melebarkan sayap dengan melibatkan masyarakat Jengkol yang lebih luas yaitu pemuda, tokoh agama, Tokoh masyarakat, kelompok perempuan dan juga kelompok anak". Webinar yang diberi judul " Janji Rapuh Dibalik Pintu Migrasi" ini diisi oleh 3 Narasumber yaitu dari DPPKBPPPA Ibu Erna Yuniawati yang berbicara tentang Kebijakan TPPO di Wonosobo " Desa Jengkol merupakan Desa piloting, kami berharap kedepan ada Desa-Desa lain yang mau berkomitmen menjadi Desa Anti TPPO", Karsiwen dari Kabar Bumi yang berbicara tentang TPPO di Indonesia, serta Sringatin dari JBMI Hongkong yang memberikan gambaran tentang bagaimana kondisi pekerja Migran di Hongkong di era pandemi covid-19. Acara dilanjutkan dengan launching Desa Anti TPPO dengan pembacaan maklumat oleh Bapak Asro selaku Kepala Desa Jengkol. Maklumat berisikan tentang komitmen Desa Jengkol untuk mencegah terjadinya TPPO melalui kebijakan peraturan Desa, pendataan, peningkatan pengetahuan dan kapasitas Masyarakat, serta jaminan aksesbilitas bagi keluarga khususnya perempuan dan anak untuk mendapatkan perlindungan, pendidikan, pelatihan , peningkatan keterampilan dan pelayanan sosial sebagai upaya mewujudkan Desa Jengkol Sebagai Desa Anti Perdagangan Orang. Acara ditutup dengan pengumuman lomba poster tingkat SMP se Kabupaten Wonosobo yang telah di laksanakan sejak awal bulan Juli Lalu.