Cuan Manis dari Si Kolang Kaling
Berita Warga

Bulan Ramadhan telah tiba tradisi membuat takjil sudah menjadi hal umum yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia diberbagai daerah.
Takjil memiliki jenis ragam yang berbeda beda baik dari segi cara pembuatan ataupun isian dari takjil tersebut yang biasanya di kreasikan sendiri ataupun mengikuti ciri khas dari daerah masing-masing. Salah satu isian dari takjil yaitu Kolang Kaling atau dalam bahasa Sunda sering disebut caruluk.
Kolang Kaling merupakan isian dari buah aren yang diambil setelah melalui proses panjang.
Pengolahan Kolang Kaling tidaklah mudah perlu proses panjang yang harus dilakukan demi menghasilkan kolang Kaling yang sempurna dan tentunya memakan banyak waktu dan resiko yang mungkin terjadi pada saat melakukan proses pengolahan.
Pertama pengambilan buah aren yang dilakukan sangat hati-hati selain pohon aren yang cukup tinggi getah dari buah aren tersebut harus sangat di minimalisir agar tidak mengenai salah satu tubuh kita rasa gatal yang amat sangat terasa jika sudah terkena kulit.
Kedua proses perebusan, proses perebusan
buah aren membutuhkan waktu cukup panjang. Buah aren harus di rebus hingga matang dengan durasi 2-3 jam dengan api besar yang dimana perebusan ini dilakukan menggunakan tungku dan kayu bakar.
Ketiga pengupasan buah aren, pengupasan buah aren dilakukan setelah buah aren matang, isi buah aren diambil dan harus di dan di filter sebaik mungkin. Isian buah aren yang baik sangat mempengaruhi hasil Kolang Kaling pada proses berikutnya.
Keempat pelumatan isi buah aren. Isian buah aren yang sudah di filter sangat baik kemudian memasuki proses terakhir yaitu pelumatan, proses ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk kolang Kaling yang sempurna, pelumatan ini dilakukan menggunakan lumbung kayu dan tidak terlalu keras. Kolang Kaling yang sudah di lumatkan kemudian di rendam selama 1-3 hari agar menghasilkan bentuk Kolang Kaling yang sempurna.
Tradisi membuat Kolang Kaling ini sebetulnya banyak dilakukan di berbagai daerah namun mungkin berbeda proses dan pengolahan nya. Contohnya di desa sukamaju Nyalindung Sukabumi ini.
Takjil memiliki jenis ragam yang berbeda beda baik dari segi cara pembuatan ataupun isian dari takjil tersebut yang biasanya di kreasikan sendiri ataupun mengikuti ciri khas dari daerah masing-masing. Salah satu isian dari takjil yaitu Kolang Kaling atau dalam bahasa Sunda sering disebut caruluk.
Kolang Kaling merupakan isian dari buah aren yang diambil setelah melalui proses panjang.
Pengolahan Kolang Kaling tidaklah mudah perlu proses panjang yang harus dilakukan demi menghasilkan kolang Kaling yang sempurna dan tentunya memakan banyak waktu dan resiko yang mungkin terjadi pada saat melakukan proses pengolahan.
Pertama pengambilan buah aren yang dilakukan sangat hati-hati selain pohon aren yang cukup tinggi getah dari buah aren tersebut harus sangat di minimalisir agar tidak mengenai salah satu tubuh kita rasa gatal yang amat sangat terasa jika sudah terkena kulit.
Kedua proses perebusan, proses perebusan
buah aren membutuhkan waktu cukup panjang. Buah aren harus di rebus hingga matang dengan durasi 2-3 jam dengan api besar yang dimana perebusan ini dilakukan menggunakan tungku dan kayu bakar.
Ketiga pengupasan buah aren, pengupasan buah aren dilakukan setelah buah aren matang, isi buah aren diambil dan harus di dan di filter sebaik mungkin. Isian buah aren yang baik sangat mempengaruhi hasil Kolang Kaling pada proses berikutnya.
Keempat pelumatan isi buah aren. Isian buah aren yang sudah di filter sangat baik kemudian memasuki proses terakhir yaitu pelumatan, proses ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk kolang Kaling yang sempurna, pelumatan ini dilakukan menggunakan lumbung kayu dan tidak terlalu keras. Kolang Kaling yang sudah di lumatkan kemudian di rendam selama 1-3 hari agar menghasilkan bentuk Kolang Kaling yang sempurna.
Tradisi membuat Kolang Kaling ini sebetulnya banyak dilakukan di berbagai daerah namun mungkin berbeda proses dan pengolahan nya. Contohnya di desa sukamaju Nyalindung Sukabumi ini.