Budaya Nusantara: Makna Budaya NASI TUMPENG
Citizen News
Hidangan Tumpeng sudah ada sejak dahulu kala untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para Dewa.
Dalam Kitab Tantupanggelaran (Kitab dari zaman Majapahit) diceritakan saat Pulau Jawa berguncang, Batara Guru dalam konsep Hindu memerintahkan membawa puncak Mahameru di India untuk menstabilkan Pulau Jawa dan jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur. Saat proses penyebaran agama Hindu di Pulau Jawa terjadi, bentuk mengerucut tumpeng dibuat untuk meniru Gunung Mahameru yang dianggap suci. Konon, gunung ini menjadi tempat tinggalnya para Dewa-Dewi.
Manusia pun memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi, serta berada di puncak, seperti halnya puncak gunung. Makna nasi tumpeng tersebut itulah yang dianggap bisa jadi simbol sujud syukur, merayakan sesuatu, dan permohonan terhadap Tuhan.
Seiring berjalannya waktu, setelah agama Islam masuk ke Pulau Jawa, makna tumpeng pun bergeser. Semula untuk memuliakan gunung, lalu berubah menjadi wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, disajikan selepas pengajian Al-Qur"an
Banyak lauk pauk yang dipakai di nasi tumpeng, ternyata memiliki maknanya tersendiri, seperti misalnya:
- Daging ayam menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta.
- Sayur urap memiliki makna simbol kedamaian, keyakinan, serta kesuburan.
- Ikan asin menandakan gotong royong.
- Kluwih menjadi simbol keinginan mendapat rezeki berlimpah-ruah.
- Telur rebus berarti kebulatan tekad.
Foto: Nasi Tumpeng (lisjanora.blogspot.com)
Sumber: www.budaya.id
Dalam Kitab Tantupanggelaran (Kitab dari zaman Majapahit) diceritakan saat Pulau Jawa berguncang, Batara Guru dalam konsep Hindu memerintahkan membawa puncak Mahameru di India untuk menstabilkan Pulau Jawa dan jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur. Saat proses penyebaran agama Hindu di Pulau Jawa terjadi, bentuk mengerucut tumpeng dibuat untuk meniru Gunung Mahameru yang dianggap suci. Konon, gunung ini menjadi tempat tinggalnya para Dewa-Dewi.
Manusia pun memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi, serta berada di puncak, seperti halnya puncak gunung. Makna nasi tumpeng tersebut itulah yang dianggap bisa jadi simbol sujud syukur, merayakan sesuatu, dan permohonan terhadap Tuhan.
Seiring berjalannya waktu, setelah agama Islam masuk ke Pulau Jawa, makna tumpeng pun bergeser. Semula untuk memuliakan gunung, lalu berubah menjadi wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, disajikan selepas pengajian Al-Qur"an
Banyak lauk pauk yang dipakai di nasi tumpeng, ternyata memiliki maknanya tersendiri, seperti misalnya:
- Daging ayam menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta.
- Sayur urap memiliki makna simbol kedamaian, keyakinan, serta kesuburan.
- Ikan asin menandakan gotong royong.
- Kluwih menjadi simbol keinginan mendapat rezeki berlimpah-ruah.
- Telur rebus berarti kebulatan tekad.
Foto: Nasi Tumpeng (lisjanora.blogspot.com)
Sumber: www.budaya.id