BINA ORMAS YANG LEBIH INKLUSIF
Berita Warga

Senin tanggal 13 Sepetember 2021, bertempat di Green Forest Bogor Pamoyanan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan Bina Ormas sebagai upaya memperkuat kapasitas Organisasi masyarakat sipil di Kota Bogor. Kegiatan yang direncanakan akan diselenggarakan secara serial ini diharapkan mampu memberikan dampak pada peningkatan kapasitas Ormas di Kota Bogor.
Dengan pendekatan kegiatan yang berbeda Bakesbangpol bersama mitra organisasi lokal berupa menyajikan kegiatan Bina Ormas yang lebih baik. Sebagai upaya memastikan tujuan ini, Bakesbangpol menghadirkan sebagai narasumber kompeten dari berbagai latar belakang yang diharapkan dapat merepresentasikan pandangan semua kalangan antara lain Bapak Abda Ali, Kepala Bidang di Direktorat Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri, Ciputra Grup perwakilan swasta dan Yayasan Metamorfosis Menuju Inklusi (Metamorfosis) selaku perwakilan dari Organisasi masyarakati sipil (Ormas) lokal.
Pada kesempatan ini, Ibu Sofiah selaku Direktur Metamorfosis yang menjadi organisasi mitra utama USAID-MADANI di Kota Bogor menyampaikan materi tentang Indeks Kinerja Organisasi (IKO) sebagai Instrument akuntabilitas organisasi dan mengenalkan platform digital IHUB dan ATMAGO yang dikembangkan USAID-MADANI bersama Mitra yang dapat dimanfaatkan Ormas Kota Bogor dalam melakukan pengukuran IKO secara mandiri serta mendapatkan materi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas individu dan organisasi serta publikasi kegiatan organisasi.
Moment ini pun dimanfaatkan untuk memperluas keterlibatan Ormas dalam kegiatan Simpul Belajar MADANI (Forum Bogor Damai Sejahtera – FORBODAS) yang telah digagas Metamorfosis, BASOLIA dan jaringan organisasi lainnya dan menjelaskan rencana kegiatan FORBODAS khususnya terkait upaya penguatan toleransi di kalangan masyarakat Kota Bogor.
Antusime peserta dalam kegiatan kemudian menciptakan diskusi menarik tentang bagaimana caranya agar peserta dapat terlibat dalam Forum yang digagas Metamorfosis dan jaringan, peserta pun berharap dapat dilibatkan dalam berbagai diskusi terkait toleransi, serta mendapatkan tips bagaimana agar mendapatkan dukungan dari pemerintah dan bisa menjalin kerjasama dengan Lembaga donor.
Kepala Bakesbangpol, Drs Dadang Sugiarta M.Si, menyampaikan harapan dalam kegiatan ini agar Ormas bisa fokus terhadap tujuan pendirian Ormas itu sendiri. Ormas yang berbasis ekonomi diharapkan mampu berkontribusi dalam membangun peroekonomian, Ormas berbasis kebangsaan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, yang berbasis lingkungan membantu pelestarian lingkungan, begitu juga Ormas berbasis budaya diharapkan melestarikan budaya. Hal ini tentunya tetap dilandasi dengan kesadaran terbuka untuk terus mempelajari dan bekerja dengan hal baru diluar kerja utama selama itu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kedepan, Bakesbangpol berkomitment untuk memfasilitasi terbentuknya media komunikasi dan koordinasi antara organisasi masyarakat sipil dengan Perangkat Daerah terkait sesuai dengan fokus kerjanya seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda Olah Raga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan lainnya serta memperkuat keterlibatan pihak swasta untuk mendorong terjadinya pembinaan dan bekerjasama yang lebih erat sesuai dengan kapasitas masing-masing agar tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih lebih kolaboratif dan inklusif.
Dengan pendekatan kegiatan yang berbeda Bakesbangpol bersama mitra organisasi lokal berupa menyajikan kegiatan Bina Ormas yang lebih baik. Sebagai upaya memastikan tujuan ini, Bakesbangpol menghadirkan sebagai narasumber kompeten dari berbagai latar belakang yang diharapkan dapat merepresentasikan pandangan semua kalangan antara lain Bapak Abda Ali, Kepala Bidang di Direktorat Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri, Ciputra Grup perwakilan swasta dan Yayasan Metamorfosis Menuju Inklusi (Metamorfosis) selaku perwakilan dari Organisasi masyarakati sipil (Ormas) lokal.
Pada kesempatan ini, Ibu Sofiah selaku Direktur Metamorfosis yang menjadi organisasi mitra utama USAID-MADANI di Kota Bogor menyampaikan materi tentang Indeks Kinerja Organisasi (IKO) sebagai Instrument akuntabilitas organisasi dan mengenalkan platform digital IHUB dan ATMAGO yang dikembangkan USAID-MADANI bersama Mitra yang dapat dimanfaatkan Ormas Kota Bogor dalam melakukan pengukuran IKO secara mandiri serta mendapatkan materi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas individu dan organisasi serta publikasi kegiatan organisasi.
Moment ini pun dimanfaatkan untuk memperluas keterlibatan Ormas dalam kegiatan Simpul Belajar MADANI (Forum Bogor Damai Sejahtera – FORBODAS) yang telah digagas Metamorfosis, BASOLIA dan jaringan organisasi lainnya dan menjelaskan rencana kegiatan FORBODAS khususnya terkait upaya penguatan toleransi di kalangan masyarakat Kota Bogor.
Antusime peserta dalam kegiatan kemudian menciptakan diskusi menarik tentang bagaimana caranya agar peserta dapat terlibat dalam Forum yang digagas Metamorfosis dan jaringan, peserta pun berharap dapat dilibatkan dalam berbagai diskusi terkait toleransi, serta mendapatkan tips bagaimana agar mendapatkan dukungan dari pemerintah dan bisa menjalin kerjasama dengan Lembaga donor.
Kepala Bakesbangpol, Drs Dadang Sugiarta M.Si, menyampaikan harapan dalam kegiatan ini agar Ormas bisa fokus terhadap tujuan pendirian Ormas itu sendiri. Ormas yang berbasis ekonomi diharapkan mampu berkontribusi dalam membangun peroekonomian, Ormas berbasis kebangsaan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, yang berbasis lingkungan membantu pelestarian lingkungan, begitu juga Ormas berbasis budaya diharapkan melestarikan budaya. Hal ini tentunya tetap dilandasi dengan kesadaran terbuka untuk terus mempelajari dan bekerja dengan hal baru diluar kerja utama selama itu memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kedepan, Bakesbangpol berkomitment untuk memfasilitasi terbentuknya media komunikasi dan koordinasi antara organisasi masyarakat sipil dengan Perangkat Daerah terkait sesuai dengan fokus kerjanya seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda Olah Raga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan lainnya serta memperkuat keterlibatan pihak swasta untuk mendorong terjadinya pembinaan dan bekerjasama yang lebih erat sesuai dengan kapasitas masing-masing agar tercipta tata kelola pemerintahan yang lebih lebih kolaboratif dan inklusif.