Berbagai Manfaat Akar Manis
Berita Warga

Pernah mendengar ekstrak Licorice atau Liquorice dalam produk permen pelega tenggorokan? Itulah salah satu manfaat dari akar manis yang berasal dari akar Glycyrrhiza glabra, merupakan tanaman sejenis polong-polongan yang berasal dari Eropa Selatan dan beberapa bagian wilayah Asia.
Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya “akar manis”. Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang panjangnya 7 sampai 15 cm, dengan jumlah daun 9-17 helai dalam satu cabang.
Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman.
Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini.
Kandungan senyawa organik pada akar manis berupa asam glisiretinat merupakan penghambat enzim 11β-hydroxysteroid dehydrogenase (11β-OHSD) type 2 yang berfungsi mengubah hormon kortisol menjadi hormon kortison yang merupakan hormon utama yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stres.
Senyawa bioaktif dari tanaman akar manis juga berperan sebagai senyawa antibakteri dengan adanya n-Hexadecanoic acid yang merupakan golongan asam lemak dan 4H-Pyran 4-one 2,3 dihydro-3,5-dihydroxy-6 methyl dari golongan flavonoid.
Rimpang dan akar kering telah digunakan sebagai ekspektoran dan karminatif oleh orang Mesir, Cina, Yunani, India dan peradaban Romawi, bermanfaat untuk pengobatan sakit tenggorokan, batuk, influenza, bronkodilator, opthalmia, anti sifilis, dan antidisentrik, ketidakseimbangan lambung, gangguan pencernaan, muntah, diare, tenggorokan kering, abses bengkak dan bertindak sebagai diuretik (pelancar saluran kemih).
Sumber :
@BalittroBalitbangtanKementan
Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya “akar manis”. Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang panjangnya 7 sampai 15 cm, dengan jumlah daun 9-17 helai dalam satu cabang.
Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman.
Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini.
Kandungan senyawa organik pada akar manis berupa asam glisiretinat merupakan penghambat enzim 11β-hydroxysteroid dehydrogenase (11β-OHSD) type 2 yang berfungsi mengubah hormon kortisol menjadi hormon kortison yang merupakan hormon utama yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stres.
Senyawa bioaktif dari tanaman akar manis juga berperan sebagai senyawa antibakteri dengan adanya n-Hexadecanoic acid yang merupakan golongan asam lemak dan 4H-Pyran 4-one 2,3 dihydro-3,5-dihydroxy-6 methyl dari golongan flavonoid.
Rimpang dan akar kering telah digunakan sebagai ekspektoran dan karminatif oleh orang Mesir, Cina, Yunani, India dan peradaban Romawi, bermanfaat untuk pengobatan sakit tenggorokan, batuk, influenza, bronkodilator, opthalmia, anti sifilis, dan antidisentrik, ketidakseimbangan lambung, gangguan pencernaan, muntah, diare, tenggorokan kering, abses bengkak dan bertindak sebagai diuretik (pelancar saluran kemih).
Sumber :
@BalittroBalitbangtanKementan