Banjir di Kampung Pondok Dua Babelan Muaragembong Sebabkan Anak Sekolah Diliburkan
Citizen News

Kampung Pondok Dua Desa Huripjaya Kecamatan Babelan dibatasi sebuah kali alam yang sisi sebelahnya adalah termasuk wilayah Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong.
Mayoritas penduduknya adalah nelayan dan petambak yang hidup dari hasil tambak yang terletak tidak jauh dari rumah-rumah warga.
Sejak awal tahun 2020, kampung ini sudah beberapa kali terkena banjir, baik dari luapan kali Ciherang ataupun akibat meluapnya muara kali Bekasi/CBL yang mendorong kembali air kali hingga meluap.
Rumah saya terletak di RT 008/RW 004, di seberang kali, terdapat sekolah SDN 02 Pantai Harapan Jaya (PHJ) Muaragembong yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah kami yang sering terendam banjir. Akhir Februari kemarin, siswa SDN 02 PHJ diliburkan hingga awal Maret karena genangan banjir yang cukup tinggi dan menggenangi kelas-kelas tempat siswa belajar.
Akhir Februari banjir datang lagi bahkan lebih tinggi dari banjir saat Januari walaupun saat Januari berbarengan dengan pasangnya air laut. Musibah banjir seperti ini membuat tambak-tambak menyatu seperti lautan, kondisi ini bisa berlangsung seminggu jika air tidak cepat surut. Hal itu yang mematikan ekonomi warga, ikan terbawa banjir dan tambak terisi air hujan yang membutuhkan waktu untuk menunggu air menjadi payau kembali baik untuk memelihara bandeng atau rumput laut.
Jika memungkinkan, solusi agar banjir tidak terlalu parah dan cepat surut adalah melebarkan sungai atau mengeruk muara sungai agar tidak dangkal. Nwgiru juga si muara CBL / Kali Bekasi yang menuju laut, perlu dikeruk supaya tidak menghambat arus kali menuju laut.
Semoga ke depan pemerintah kabupaten Bekasi melalui dinas-dinasnya melakukan normalisasi kali CBL, mengeruk sampah dan lumpur agar kampung kami tidak selalu kebanjiran dan kalau kebanjiran agar cepat surut.
#PondokDuaBabelan #HuripjayaBabelan #Banjir #BanjirBekasi #KaliBekasi #PesisirBekasi #NelayanBekasi #Kebutuhanwargasaatbanjir
Mayoritas penduduknya adalah nelayan dan petambak yang hidup dari hasil tambak yang terletak tidak jauh dari rumah-rumah warga.
Sejak awal tahun 2020, kampung ini sudah beberapa kali terkena banjir, baik dari luapan kali Ciherang ataupun akibat meluapnya muara kali Bekasi/CBL yang mendorong kembali air kali hingga meluap.
Rumah saya terletak di RT 008/RW 004, di seberang kali, terdapat sekolah SDN 02 Pantai Harapan Jaya (PHJ) Muaragembong yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah kami yang sering terendam banjir. Akhir Februari kemarin, siswa SDN 02 PHJ diliburkan hingga awal Maret karena genangan banjir yang cukup tinggi dan menggenangi kelas-kelas tempat siswa belajar.
Akhir Februari banjir datang lagi bahkan lebih tinggi dari banjir saat Januari walaupun saat Januari berbarengan dengan pasangnya air laut. Musibah banjir seperti ini membuat tambak-tambak menyatu seperti lautan, kondisi ini bisa berlangsung seminggu jika air tidak cepat surut. Hal itu yang mematikan ekonomi warga, ikan terbawa banjir dan tambak terisi air hujan yang membutuhkan waktu untuk menunggu air menjadi payau kembali baik untuk memelihara bandeng atau rumput laut.
Jika memungkinkan, solusi agar banjir tidak terlalu parah dan cepat surut adalah melebarkan sungai atau mengeruk muara sungai agar tidak dangkal. Nwgiru juga si muara CBL / Kali Bekasi yang menuju laut, perlu dikeruk supaya tidak menghambat arus kali menuju laut.
Semoga ke depan pemerintah kabupaten Bekasi melalui dinas-dinasnya melakukan normalisasi kali CBL, mengeruk sampah dan lumpur agar kampung kami tidak selalu kebanjiran dan kalau kebanjiran agar cepat surut.
#PondokDuaBabelan #HuripjayaBabelan #Banjir #BanjirBekasi #KaliBekasi #PesisirBekasi #NelayanBekasi #Kebutuhanwargasaatbanjir