Antisipasi kenaikan AKI & AKB, Dinkes Bulukumba Melakukan Orientasi Penanganan Kegawatdaruratan
Berita Warga

Kematian ibu dan bayi masih banyak terjadi pada saat persalinan dan hari pertama kehidupan. Tidak terkecuali di Kabupaten Bulukumba dimana data dari dinas kesehatan tahun 2022 penyebab kasus kematian ibu didominasi oleh kasus Eklamsia, PEB dan Perdarahan sementara penyebab kematian bayi didominasi oleh kasus BBLR dan Asfiksia.
Bidan Rukiah selaku pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa Kebijakan tentang pertolongan persalinan yang dulunya dapat dilakukan oleh cukup satu orang tenaga bidan terlatih kini tidak bisa lagi diterapkan sebab penanganan kasus tersebut harus ditangani oleh tim yang setidaknya terdiri dari dokter umum, bidan dan perawat. Selain itu persalinan juga harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Penguatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui pelatihan yang komperehensif dan tepat sasaran tentu menjadi jawaban atas permasalahan kegawatdaruratan. Salah satunya adalah melalui pelatihan teknis yang disebut dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di puskesmas sehingga tenaga kesehatan tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan klinis, dalam melakukan resusitasi, stabilisasi dan transportasi sebelum melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan ini merupakan kompetensi tim namun tetap sesuai dengan pembagian peran dan kewenangannya masing-masing.
Dengan dilakukan penguatan sistem pelayanan kesehatan primer/dasar tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan meminimalkan ketidakadilan akses terhadap kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba terus mengupayakan penurunan kematian ibu dan bayi dengan berbagai upaya dan inovasi . Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal ini. Dimana Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari/full day (tanggal 11 Oktober 2023) yang menghadirkan Nara sumber Spesialis Obgyn dari RSUD Sultan Dg. Radja Bulukumba yakni dr. Hj. Asniar Siri dan dokter Spesialis anak yakni dr. Yustin Andriani dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi dan ketrampilan peserta tentang penanganan kegawatdaruratan yang mengancam ibu dan bayi. Peserta berjumlah 65 orang yang berasal dari 21 Puskesmas.
Bidan Rukiah selaku pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa Kebijakan tentang pertolongan persalinan yang dulunya dapat dilakukan oleh cukup satu orang tenaga bidan terlatih kini tidak bisa lagi diterapkan sebab penanganan kasus tersebut harus ditangani oleh tim yang setidaknya terdiri dari dokter umum, bidan dan perawat. Selain itu persalinan juga harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Penguatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui pelatihan yang komperehensif dan tepat sasaran tentu menjadi jawaban atas permasalahan kegawatdaruratan. Salah satunya adalah melalui pelatihan teknis yang disebut dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di puskesmas sehingga tenaga kesehatan tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan klinis, dalam melakukan resusitasi, stabilisasi dan transportasi sebelum melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan ini merupakan kompetensi tim namun tetap sesuai dengan pembagian peran dan kewenangannya masing-masing.
Dengan dilakukan penguatan sistem pelayanan kesehatan primer/dasar tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan meminimalkan ketidakadilan akses terhadap kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba terus mengupayakan penurunan kematian ibu dan bayi dengan berbagai upaya dan inovasi . Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan Pelatihan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal ini. Dimana Pelatihan ini dilaksanakan selama satu hari/full day (tanggal 11 Oktober 2023) yang menghadirkan Nara sumber Spesialis Obgyn dari RSUD Sultan Dg. Radja Bulukumba yakni dr. Hj. Asniar Siri dan dokter Spesialis anak yakni dr. Yustin Andriani dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi dan ketrampilan peserta tentang penanganan kegawatdaruratan yang mengancam ibu dan bayi. Peserta berjumlah 65 orang yang berasal dari 21 Puskesmas.