Agenda Kegiatan KTH Wana Bangun Asri 2023
Citizen News

girimulyo.atmaGo.com.
Seperti diketahui bersama bahwa selama dua tahun lebih sejak masa pandemi wilayah Yogyakarta dan didaerah Kulon Progo tidak mengalami musim kemarau. Hal ini menyebabkan tekstur tanah mengalami perubahan signifikan terutama kelembaban tanah. Dampaknya adalah aktivitas bercocok tanam para petani setiap tahunya akan terganggu, khususnya tananaman palawija. Sebab kondisi tanah kelembabanya sangat tinggi dan becek. Sulit bagi petani untuk bisa menanam pohon dengan berhasil. Kondisi tersebut memaksa petani menunda musim tanam dengan memperhatikan wilayah atau area tanah yang sifat kelembabanya sangat tinggi. Terutama lahan atau tekstur tanah liat dan sejenisnya. Sebab jika dipaksakan menanam di lahan tersebut tanaman akan mati sebab akar menjadi busuk karena banyak air. Menurut kalender jawa sebenarnya bulan ini masih merupakan musim tanam yang baik, namun demikian karena curah hujan yang sangat tinggi maka para petani hanya menyiangi dan memupuk tanaman yang sudah ada. Sejatinya masih terdapat banyak lahan yang masih produktif tetapi para petani memilih menunda karena mereka kwatir tanaman baru bisa mati karena kebanyakan air.
Sehingga kegiatan para petani yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) Wana Bangun Asri yang ada dipadukuhan Prangkokan Kalurahan Purwosari Girimulyo hanya melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman dilahan milik kelompok secara bersama-sama pada hari Rabu, 1 Februari 2023 kemarin. Menurut salah satu anggota kelompok (Suwardi) 52 tahun mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan secara bersama-sama menjelang musim tanam sambil menanam / menyulami tanaman yang mati di ganti tanaman yang baru. Namun karena iklim yang tidak mendukung sehingga ditunda. Sehingga hanya mengadakan kegiatan seperti ini. Masih menurut beliau bahwa jika curah hujan tinggi dan tidak ada musim kemarau maka mikro organisme yang merugikan dalam tanah tinggi menyebabkan akar busuk. Karena tanaman yang baru ditanam sedang beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru pungkasnya.
#prangkokanpurwosarigirimulyo
Seperti diketahui bersama bahwa selama dua tahun lebih sejak masa pandemi wilayah Yogyakarta dan didaerah Kulon Progo tidak mengalami musim kemarau. Hal ini menyebabkan tekstur tanah mengalami perubahan signifikan terutama kelembaban tanah. Dampaknya adalah aktivitas bercocok tanam para petani setiap tahunya akan terganggu, khususnya tananaman palawija. Sebab kondisi tanah kelembabanya sangat tinggi dan becek. Sulit bagi petani untuk bisa menanam pohon dengan berhasil. Kondisi tersebut memaksa petani menunda musim tanam dengan memperhatikan wilayah atau area tanah yang sifat kelembabanya sangat tinggi. Terutama lahan atau tekstur tanah liat dan sejenisnya. Sebab jika dipaksakan menanam di lahan tersebut tanaman akan mati sebab akar menjadi busuk karena banyak air. Menurut kalender jawa sebenarnya bulan ini masih merupakan musim tanam yang baik, namun demikian karena curah hujan yang sangat tinggi maka para petani hanya menyiangi dan memupuk tanaman yang sudah ada. Sejatinya masih terdapat banyak lahan yang masih produktif tetapi para petani memilih menunda karena mereka kwatir tanaman baru bisa mati karena kebanyakan air.
Sehingga kegiatan para petani yang tergabung dalam kelompok tani hutan (KTH) Wana Bangun Asri yang ada dipadukuhan Prangkokan Kalurahan Purwosari Girimulyo hanya melakukan kegiatan pemeliharaan tanaman dilahan milik kelompok secara bersama-sama pada hari Rabu, 1 Februari 2023 kemarin. Menurut salah satu anggota kelompok (Suwardi) 52 tahun mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan secara bersama-sama menjelang musim tanam sambil menanam / menyulami tanaman yang mati di ganti tanaman yang baru. Namun karena iklim yang tidak mendukung sehingga ditunda. Sehingga hanya mengadakan kegiatan seperti ini. Masih menurut beliau bahwa jika curah hujan tinggi dan tidak ada musim kemarau maka mikro organisme yang merugikan dalam tanah tinggi menyebabkan akar busuk. Karena tanaman yang baru ditanam sedang beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru pungkasnya.
#prangkokanpurwosarigirimulyo