Strategi BNPB Dalam Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulteng
Berita Warga

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengambil strategi khusus dalam rangka mempercepat perkembangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulawesi Tengah, yang diputuskan dalam "Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempabumi, Tsunami dan Likuifaksi di Wilayah Sulawesi Tengah", yang dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan dihadiri oleh eselon I, II, unsur pengarah serta staf ahli di ruang Multimedia, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (8/11).
Adapun beberapa langkah strategi yang diambil di antaranya ialah;
1. Menyamakan persepsi tentang pematangan lahan
2. Peningkatan pengawasan dan komunikasi
3. Penambahan aplikator yang mumpuni dan dapat dipercaya
4. Seleksi ketat terhadap penyedia material bangunan
5. Penambahan alat cetak
6. Ketegasan pengawas
7. Meningkatkan tenaga inti dan pendukung
8. Meningkatkan peranan Pemerintah Daerah sesuai Tupoksi
9. Memperketat persyaratan Rumah Tipe Riko
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas evaluasi
11. Penambahan kekuatan personil TNI dibagi pada kondisi rumah rusak berat dan
dibagi ke 3 Kabupaten/Kota
12. Pembentukan Satgas percepatan dan Posko Bersama,
Gubernur sebagai penanggung jawab
BNPB juga bekerja sama dengan Universitas Tadulako dalam rangka membantu mewujudkan pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana melalui sektor pertanian dan perikanan mulai dari penanaman tanaman produksi seperti tomat, cabai, kangkung, dan budidaya karamba ikan mujair, nila dan lele.
Selain itu BNPB juga melakukan pendampingan terhadap pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti kerajinan piring lidi, ikan olahan, tenun subi, produksi minyak kelapa, abon ikan, gula merah hingga rumah produksi meubel.
Sumber: Humas BNPB
Adapun beberapa langkah strategi yang diambil di antaranya ialah;
1. Menyamakan persepsi tentang pematangan lahan
2. Peningkatan pengawasan dan komunikasi
3. Penambahan aplikator yang mumpuni dan dapat dipercaya
4. Seleksi ketat terhadap penyedia material bangunan
5. Penambahan alat cetak
6. Ketegasan pengawas
7. Meningkatkan tenaga inti dan pendukung
8. Meningkatkan peranan Pemerintah Daerah sesuai Tupoksi
9. Memperketat persyaratan Rumah Tipe Riko
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas evaluasi
11. Penambahan kekuatan personil TNI dibagi pada kondisi rumah rusak berat dan
dibagi ke 3 Kabupaten/Kota
12. Pembentukan Satgas percepatan dan Posko Bersama,
Gubernur sebagai penanggung jawab
BNPB juga bekerja sama dengan Universitas Tadulako dalam rangka membantu mewujudkan pemulihan ekonomi masyarakat pascabencana melalui sektor pertanian dan perikanan mulai dari penanaman tanaman produksi seperti tomat, cabai, kangkung, dan budidaya karamba ikan mujair, nila dan lele.
Selain itu BNPB juga melakukan pendampingan terhadap pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti kerajinan piring lidi, ikan olahan, tenun subi, produksi minyak kelapa, abon ikan, gula merah hingga rumah produksi meubel.
Sumber: Humas BNPB