Sering Ajak Bayi Berbicara Bisa Tingkatkan Kecerdasan
Citizen News
Jangan anggap sepele kebiasaan berbicara dengan bayi dan balita. Justru hal ini harus sering dilakukan orangtua dan pengasuh. Mengajak balita berbicara akan berdampak positif bagi perbendaharaan katanya.
Para peneliti dari Universitas of York menemukan bahwa jumlah kata didengar seorang anak tidak hanya meningkatkan perkembangan kosa kata dan bahasa mereka. Tapi dapat juga berkontribusi pada pengembangan kemampuan nonverbal seperti penalaran dan pemahaman numerik.
Studi ini melibatkan 107 anak-anak. Dengan menggunakan perekam audio, bahasa dan kebiasaan mereka didokumentasikan selama tida hari. Ditemukan adanya gubungan positif antara kemampuan kognitif dan kualitas bicara anak berdasarkan jumlah kata dan keragaman leksikal.
Sara Piekarski, ahli patologi bahasa, sangat setuju dengan penelitian tersebut. Menurutnya, ketika seorang anak tumbuh di lingkungan yang kaya bahasa, itu membentuk cara mereka memahami, melihat, dan menggunakan bahasa.
“Sebagai orang tua, kami memimpin dengan contoh, dan anak-anak secara alami mengembangkan metode dan penggunaan bahasa yang sama, bahkan pada usia yang sangat muda,” katanya.
Juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP) dan angota komite eksekutif Dewan Anak Usia Dini Dr. Dipesh Navsaria, juga mengamininya. Ia mengingatkan orangtua untuk berkomunikasi secara intensif dan fokus dengan anak. Tak hanya secara verbal tapi juga non verbal.
“ini bukan hanya tentang kata-kata tapi lebih pada sebuah interaksi. Bangun interaksi positif, dua arah dengan begitu anak belajar banyak hal,” katanya.
Sumber : ABIUMI.COM
Para peneliti dari Universitas of York menemukan bahwa jumlah kata didengar seorang anak tidak hanya meningkatkan perkembangan kosa kata dan bahasa mereka. Tapi dapat juga berkontribusi pada pengembangan kemampuan nonverbal seperti penalaran dan pemahaman numerik.
Studi ini melibatkan 107 anak-anak. Dengan menggunakan perekam audio, bahasa dan kebiasaan mereka didokumentasikan selama tida hari. Ditemukan adanya gubungan positif antara kemampuan kognitif dan kualitas bicara anak berdasarkan jumlah kata dan keragaman leksikal.
Sara Piekarski, ahli patologi bahasa, sangat setuju dengan penelitian tersebut. Menurutnya, ketika seorang anak tumbuh di lingkungan yang kaya bahasa, itu membentuk cara mereka memahami, melihat, dan menggunakan bahasa.
“Sebagai orang tua, kami memimpin dengan contoh, dan anak-anak secara alami mengembangkan metode dan penggunaan bahasa yang sama, bahkan pada usia yang sangat muda,” katanya.
Juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP) dan angota komite eksekutif Dewan Anak Usia Dini Dr. Dipesh Navsaria, juga mengamininya. Ia mengingatkan orangtua untuk berkomunikasi secara intensif dan fokus dengan anak. Tak hanya secara verbal tapi juga non verbal.
“ini bukan hanya tentang kata-kata tapi lebih pada sebuah interaksi. Bangun interaksi positif, dua arah dengan begitu anak belajar banyak hal,” katanya.
Sumber : ABIUMI.COM