Laporan Mengenai Infrastruktur dari Warga
Laporan Warga

Warga Depok mengeluhkan ketimpangan pembangunan dan pemeliharaan jalan di Kota Depok, yang hanya berfokus di seputaran Jalan Margonda Raya. BErikut keluhan warga seperti disampaikan di https://mediabogor.co/keluhan-warga-depok-atas-kepemimpinan-idris-imam/:
“Mau sampai kapan membangun Margonda doang? Sekalian saja diperpanjang (trotoarnya), jangan cuma dibagusin, tapi tempatnya di situ lagi, di situ lagi,” ujar Tirta, warga Kampung Cilangkap, Rabu (9/6/2021).
Sementara itu, kawasan tempatnya tinggal di luar kawasan Margonda, yaitu Jalan Raya Cilangkap.nDi sana, banyak lubang di sisi jalan yang mengarah ke Menuju Jalan Tol Cimanggis dan yang menuju ke Jalan Raya Bogor. Juga tak ada jalur pedestrian.
Hal senada diutarakan Krisna, warga Cimanggis. Menurut dia, ketimpangan pembangunan trotoar antara kawasan Margonda dan kawasan lainnya, terutama di pinggiran Depok, sangat terasa.
“Misalnya di Cinere, atau di Krukut, atau di daerah Cipayung, itu minim banget, bahkan tidak ada trotoarnya, sangat menyulitkan pejalan kaki,” kata Krisna.
“Contohnya Jalan Raya Sawangan, bisa kita lihat itu kan tidak ada trotoar. Ada trotoar paling yang dekat simpang Pitara, itu juga kecil. Padahal, kalau dilihat lalu lintasnya di Jalan Raya Sawangan saja, misalnya, itu kan banyak yang ngebut-ngebut. Kan membahayakan sekali untuk pejalan kaki,” jelasnya.
Krisna beranggapan, daripada dipakai untuk di Jalan Margonda Raya, anggaran daerah untuk pembangunan trotoar lebih baik diprioritaskan untuk memperluas cakupan trotoar di wilayah lain.
“Menurut saya, itu sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah selain Margonda,” kata Krisna.
“Mau sampai kapan membangun Margonda doang? Sekalian saja diperpanjang (trotoarnya), jangan cuma dibagusin, tapi tempatnya di situ lagi, di situ lagi,” ujar Tirta, warga Kampung Cilangkap, Rabu (9/6/2021).
Sementara itu, kawasan tempatnya tinggal di luar kawasan Margonda, yaitu Jalan Raya Cilangkap.nDi sana, banyak lubang di sisi jalan yang mengarah ke Menuju Jalan Tol Cimanggis dan yang menuju ke Jalan Raya Bogor. Juga tak ada jalur pedestrian.
Hal senada diutarakan Krisna, warga Cimanggis. Menurut dia, ketimpangan pembangunan trotoar antara kawasan Margonda dan kawasan lainnya, terutama di pinggiran Depok, sangat terasa.
“Misalnya di Cinere, atau di Krukut, atau di daerah Cipayung, itu minim banget, bahkan tidak ada trotoarnya, sangat menyulitkan pejalan kaki,” kata Krisna.
“Contohnya Jalan Raya Sawangan, bisa kita lihat itu kan tidak ada trotoar. Ada trotoar paling yang dekat simpang Pitara, itu juga kecil. Padahal, kalau dilihat lalu lintasnya di Jalan Raya Sawangan saja, misalnya, itu kan banyak yang ngebut-ngebut. Kan membahayakan sekali untuk pejalan kaki,” jelasnya.
Krisna beranggapan, daripada dipakai untuk di Jalan Margonda Raya, anggaran daerah untuk pembangunan trotoar lebih baik diprioritaskan untuk memperluas cakupan trotoar di wilayah lain.
“Menurut saya, itu sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah selain Margonda,” kata Krisna.