KRISIS AIR BERSIH, WARGA MARGAASIH KEKURANGAN AIR HINGGA HARUS BELI AIR GALON UNTUK MANDI DAN CUCI
Laporan Warga

𝗜𝗡𝗙𝗢𝗞𝗔𝗕 – Warga di Kampung Cibogo Lamping, RT 02/01, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung mengalami krisis air bersih karena sumur mereka kekeringan akibat musim kemarau.
Melansir Tribun Jabar, kekeringan tersebut menyebabkan setiao hari mayoritas warga yang kekurangan air bersih untuk mandi dan mencuci harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sekarang di sini sudah tidak ada air bersih, karena kan kalau musim kemarau sumur menjadi kering, jadi untuk mandi dan mencuci juga susah," kata Yati (53), warga setempat, saat ditemui di Kampung Cibogo Lamping, Jumat 23/06.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, ia harus membeli beberapa air galon agar bisa tetap mandi dan mencuci termasuk untuk memasak nasi. Sehingga pengeluaran sehari-hari pun turut membengkak.
"Sehari biasanya saya rata-rata membeli empat galon air. Jadi untuk membeli air saja harus keluar uang dari mulai Rp 10 ribu hingga 20 ribu per hari," tuturnya.
Sementara warga lainnya, Anisa (19) mengatakan, hampir setiap musim kemarau, wilayahnya memang mengalami krisis air bersih, sehingga dia juga harus membeli air galon untuk kebutuhan mencuci, masak nasi, hingga mandi.
"Iya hampir setiap tahun seperti ini, selalu kekurangan air bersih terus, sampai harus membeli galon karena air sumur kering, jadi sudah tidak ada lagi air," terangnya.
"Bantuan selalu ada tapi tetap tidak cukup, jadi untuk memenuhi kebutuhan harus tetap membeli air galon, tapi Alhamdulillah juga selama ini ada yang membantu," sambungnya.
𝗩𝗶𝗮 :
𝗜𝗻𝗳𝗼 𝗞𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗕𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴
@𝗶𝗻𝗳𝗼𝗸𝗮𝗯𝗯𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴
Melansir Tribun Jabar, kekeringan tersebut menyebabkan setiao hari mayoritas warga yang kekurangan air bersih untuk mandi dan mencuci harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sekarang di sini sudah tidak ada air bersih, karena kan kalau musim kemarau sumur menjadi kering, jadi untuk mandi dan mencuci juga susah," kata Yati (53), warga setempat, saat ditemui di Kampung Cibogo Lamping, Jumat 23/06.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, ia harus membeli beberapa air galon agar bisa tetap mandi dan mencuci termasuk untuk memasak nasi. Sehingga pengeluaran sehari-hari pun turut membengkak.
"Sehari biasanya saya rata-rata membeli empat galon air. Jadi untuk membeli air saja harus keluar uang dari mulai Rp 10 ribu hingga 20 ribu per hari," tuturnya.
Sementara warga lainnya, Anisa (19) mengatakan, hampir setiap musim kemarau, wilayahnya memang mengalami krisis air bersih, sehingga dia juga harus membeli air galon untuk kebutuhan mencuci, masak nasi, hingga mandi.
"Iya hampir setiap tahun seperti ini, selalu kekurangan air bersih terus, sampai harus membeli galon karena air sumur kering, jadi sudah tidak ada lagi air," terangnya.
"Bantuan selalu ada tapi tetap tidak cukup, jadi untuk memenuhi kebutuhan harus tetap membeli air galon, tapi Alhamdulillah juga selama ini ada yang membantu," sambungnya.
𝗩𝗶𝗮 :
𝗜𝗻𝗳𝗼 𝗞𝗮𝗯𝘂𝗽𝗮𝘁𝗲𝗻 𝗕𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴
@𝗶𝗻𝗳𝗼𝗸𝗮𝗯𝗯𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴
Ini adalah laporan dari warga di wilayah kejadian. Harap berhati-hati dan selalu waspada. Jika butuh bantuan, hubungi 112