Wisata pemandian air panas Cikundul Sukabumi dikenal destinasi relaksasi air panas alami.
Diskusi Komunitas

Nyalindung.Wisata pemandian air panas Cikundul di Sukabumi bukan hanya dikenal sebagai destinasi relaksasi dengan air panas alami, tetapi juga sebagai tempat yang menawarkan pengalaman seru seperti rafting dan arung jeram di aliran sungai yang segar. Namun, pada 9 Januari 2025 lalu, lokasi ini menjadi lebih istimewa karena menjadi saksi acara besar yang melibatkan relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dari dua kecamatan, yaitu Nyalindung dan Geger Bitung.
Acara ini diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Atma Connect, sebuah organisasi yang berfokus pada penguatan komunitas melalui teknologi dan informasi. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk mengadakan evaluasi akhir program Ketangguhan Bencana Berbasis Internet yang telah berjalan selama satu tahun penuh. Program ini bertujuan membekali relawan Sibat dengan ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan berbagai situasi darurat lainnya.
Selama program berlangsung, relawan mendapatkan pelatihan intensif dari PMI Kabupaten Sukabumi. Mereka diajarkan berbagai keterampilan penting, seperti pertolongan pertama, manajemen risiko bencana, hingga teknik komunikasi darurat. Salah satu inovasi menarik dalam program ini adalah pengenalan perangkat teknologi Starlink, sebuah teknologi internet berbasis satelit. Perangkat ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah komunikasi di desa-desa yang masuk kategori blank spot, yaitu wilayah yang sulit terjangkau sinyal internet konvensional. Relawan juga dilatih cara mengoperasikan perangkat ini agar dapat digunakan secara optimal dalam situasi darurat.
Acara puncak di Cikundul menjadi momen penting bagi para relawan, karena menandai selesainya program pembekalan. Namun, bukan berarti tugas mereka selesai. Relawan Sibat yang telah dibekali berbagai ilmu ini akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk membantu penanganan bencana di lapangan, meskipun tetap dalam pengawasan PMI di tingkat kabupaten maupun kecamatan.
Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Doktor Hondo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para relawan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada relawan Sibat yang telah menjadi ujung tombak di lapangan. Dedikasi dan kerja keras mereka adalah kunci dalam membangun ketangguhan komunitas terhadap bencana," ujarnya.
Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah atmosfer kebersamaan yang diciptakan. Selain agenda resmi seperti evaluasi program dan pelepasan relawan, acara ini juga dipenuhi dengan berbagai aktivitas rekreasi, seperti rafting dan arung jeram di sungai sekitar Cipanas Cikundul. Semua biaya kegiatan ini ditanggung oleh PMI Kabupaten Sukabumi dan Atma Connect sebagai bentuk apresiasi kepada para relawan yang telah bekerja keras dan berdedikasi selama program berlangsung.
Kegiatan rafting dan arung jeram bukan hanya menjadi sarana rekreasi, tetapi juga memiliki makna simbolis. Arus deras sungai yang harus dilalui para relawan mencerminkan tantangan besar yang akan mereka hadapi di dunia nyata, sementara kerja sama dalam mengendalikan perahu menggambarkan pentingnya koordinasi dan solidaritas dalam menghadapi bencana.
Cipanas Cikundul menjadi saksi bagaimana sinergi antara teknologi, pelatihan, dan kebersamaan mampu menciptakan relawan yang tangguh dan siap menghadapi segala situasi. Acara ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para relawan, tetapi juga menegaskan bahwa bencana bukan hanya tentang tantangan, melainkan juga peluang untuk menunjukkan kekuatan komunitas dalam menghadapinya.
Acara ini diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Atma Connect, sebuah organisasi yang berfokus pada penguatan komunitas melalui teknologi dan informasi. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk mengadakan evaluasi akhir program Ketangguhan Bencana Berbasis Internet yang telah berjalan selama satu tahun penuh. Program ini bertujuan membekali relawan Sibat dengan ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan berbagai situasi darurat lainnya.
Selama program berlangsung, relawan mendapatkan pelatihan intensif dari PMI Kabupaten Sukabumi. Mereka diajarkan berbagai keterampilan penting, seperti pertolongan pertama, manajemen risiko bencana, hingga teknik komunikasi darurat. Salah satu inovasi menarik dalam program ini adalah pengenalan perangkat teknologi Starlink, sebuah teknologi internet berbasis satelit. Perangkat ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah komunikasi di desa-desa yang masuk kategori blank spot, yaitu wilayah yang sulit terjangkau sinyal internet konvensional. Relawan juga dilatih cara mengoperasikan perangkat ini agar dapat digunakan secara optimal dalam situasi darurat.
Acara puncak di Cikundul menjadi momen penting bagi para relawan, karena menandai selesainya program pembekalan. Namun, bukan berarti tugas mereka selesai. Relawan Sibat yang telah dibekali berbagai ilmu ini akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk membantu penanganan bencana di lapangan, meskipun tetap dalam pengawasan PMI di tingkat kabupaten maupun kecamatan.
Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Doktor Hondo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para relawan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada relawan Sibat yang telah menjadi ujung tombak di lapangan. Dedikasi dan kerja keras mereka adalah kunci dalam membangun ketangguhan komunitas terhadap bencana," ujarnya.
Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah atmosfer kebersamaan yang diciptakan. Selain agenda resmi seperti evaluasi program dan pelepasan relawan, acara ini juga dipenuhi dengan berbagai aktivitas rekreasi, seperti rafting dan arung jeram di sungai sekitar Cipanas Cikundul. Semua biaya kegiatan ini ditanggung oleh PMI Kabupaten Sukabumi dan Atma Connect sebagai bentuk apresiasi kepada para relawan yang telah bekerja keras dan berdedikasi selama program berlangsung.
Kegiatan rafting dan arung jeram bukan hanya menjadi sarana rekreasi, tetapi juga memiliki makna simbolis. Arus deras sungai yang harus dilalui para relawan mencerminkan tantangan besar yang akan mereka hadapi di dunia nyata, sementara kerja sama dalam mengendalikan perahu menggambarkan pentingnya koordinasi dan solidaritas dalam menghadapi bencana.
Cipanas Cikundul menjadi saksi bagaimana sinergi antara teknologi, pelatihan, dan kebersamaan mampu menciptakan relawan yang tangguh dan siap menghadapi segala situasi. Acara ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para relawan, tetapi juga menegaskan bahwa bencana bukan hanya tentang tantangan, melainkan juga peluang untuk menunjukkan kekuatan komunitas dalam menghadapinya.