PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS PEREMPUAN KOBER SUMENEP Bersama INDONESIA
Citizen News

[08/10/23] Perempuan kobher kembali mengadakan kegiatan tentang pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos yang dilaksanakan di mushallah MTs An-Najah dimulai pada jam 14.00 dan berakhir pada jam 16.00 WIB, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teori kepada anggota Perempuan Kobher sebelum nanti bisa praktik langsung ke lapangan.
Pada pelatihan pengolaan sampah organic menjadi pupuk kompos ini sengaja kami mendatangkan seorang pakar pertanian sekaligus pendamping kelompok tani tentang cara pembuatan pupuk kompos yaitu Bapak Zaini, dikesempatan kali ini beliau menyampaikan bahwa sejatinya sampah dapur yang kita sia-siakan setiap hari memiliki manfaat besar untuk kesuburan tanah, selain itu penggunaan pupuk anorganik secara besar-besaran terjadi setelah revolusi hijau berlangsung, hal tersebut dikarenakan penggunaan pupuk kimia/anorganik dirasa lebih praktis dari segi pengaplikasiannya pada tanaman.
Imbas penggunaan jangka Panjang dari pupuk kimia anorganik membuat tanah menjadi keras karena residu sulfat dan kandungan karbonat yang terkandung dalam pupuk kimia.
“Pupuk organic memiliki peranan sangat penting bagi kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk organic pada budidaya tanaman pangan dan non pangan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologis tanah. Kelebihan lain dari pupuk organic yaitu tidak memiliki kandungan zat kimia, sehingga aman dan lebih sehat bagi manusia terlebih lagi pada tanah pertanian itu sendiri. Selain dari nilai guna pupuk organic bagi tanaman, hal ini juga menjadi peluang besar bagi Masyarakat pedesaan untuk lebih inovatif mengembangkan pertaniannya dalam memenuhi kebutuhan pasar” tutur bapak Zaini.
Besar harapan Ibu Raudlatun Odax [founder Perempuan kobher] dalam kajian ini anggota perempuan kobher dapat mempraktikkan ilmu baru di lingkungannya, sehingga sedikit demi sedikit dapat mengurangi sampah serta memanfaatkannya untuk menyuburkan tanah karena tidak selamanya sampah tetap menjadi sampah, bagi orang yang berilmu sampah dapat berubah menjadi uang, sampah dapat bernilai guna untuk lingkungan yang lebih sehat.
Bersama IKa [Indonesia untuk Kemanusiaan] dan juga KUPI [Kongres Ulama Perempuan Indonesia] bersama-sama mewujudkan lingkungan yang ramah akan sampah tercapai kampung ecogreen yang asri dan nyaman[red/sj-f]
Pada pelatihan pengolaan sampah organic menjadi pupuk kompos ini sengaja kami mendatangkan seorang pakar pertanian sekaligus pendamping kelompok tani tentang cara pembuatan pupuk kompos yaitu Bapak Zaini, dikesempatan kali ini beliau menyampaikan bahwa sejatinya sampah dapur yang kita sia-siakan setiap hari memiliki manfaat besar untuk kesuburan tanah, selain itu penggunaan pupuk anorganik secara besar-besaran terjadi setelah revolusi hijau berlangsung, hal tersebut dikarenakan penggunaan pupuk kimia/anorganik dirasa lebih praktis dari segi pengaplikasiannya pada tanaman.
Imbas penggunaan jangka Panjang dari pupuk kimia anorganik membuat tanah menjadi keras karena residu sulfat dan kandungan karbonat yang terkandung dalam pupuk kimia.
“Pupuk organic memiliki peranan sangat penting bagi kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk organic pada budidaya tanaman pangan dan non pangan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologis tanah. Kelebihan lain dari pupuk organic yaitu tidak memiliki kandungan zat kimia, sehingga aman dan lebih sehat bagi manusia terlebih lagi pada tanah pertanian itu sendiri. Selain dari nilai guna pupuk organic bagi tanaman, hal ini juga menjadi peluang besar bagi Masyarakat pedesaan untuk lebih inovatif mengembangkan pertaniannya dalam memenuhi kebutuhan pasar” tutur bapak Zaini.
Besar harapan Ibu Raudlatun Odax [founder Perempuan kobher] dalam kajian ini anggota perempuan kobher dapat mempraktikkan ilmu baru di lingkungannya, sehingga sedikit demi sedikit dapat mengurangi sampah serta memanfaatkannya untuk menyuburkan tanah karena tidak selamanya sampah tetap menjadi sampah, bagi orang yang berilmu sampah dapat berubah menjadi uang, sampah dapat bernilai guna untuk lingkungan yang lebih sehat.
Bersama IKa [Indonesia untuk Kemanusiaan] dan juga KUPI [Kongres Ulama Perempuan Indonesia] bersama-sama mewujudkan lingkungan yang ramah akan sampah tercapai kampung ecogreen yang asri dan nyaman[red/sj-f]