PDNA Bulukumba Bersama RISE Gelar FDP Isu KIA
Diskusi Komunitas

Bulukumba - Pimpinan Daerah Nasyiatul Asiyiyah Bulukumba bersama Yayasan Remaja Indonesia Sehat (RISE) gelar Forum Dengar Pendapat (FDP) tentang isu kesehatan ibu dan anak (KIA), kegiatan ini berlangsung di Aula STIKES Panrita Husada Bulukumba, Senin (13/2/2023)
Evi Sulviana fasilitator FDP menjelaskan FDP ini bertujuan untuk
menggali dan mendengar pengalaman dan masukan dari masyarakat tentang isu KIA melalui dialog interaktif.
Melakukan diskusi antar kelompok dan menuliskan informasi terkait latar belakang profil, hambatan, motivasi, kebutuhan, serta pendukung dalam isu (KIA)
selanjutnya menyusun rekomendasi bersama masyarakat sipil terkait program dan kebijakan KIA.
Dari Diskusi setiap profil ini ada beberapa tantangan yang di hadapi yakni, inovasi dalam program kelas ibu hamil, serta efektivitas kelas ibu dan balita, ketersediaan darah bagi ibu hamil, pendataan bumil yang terupdate sehingga membantu mendeteksi permasalah bumil seperti Adminduk, BPJS, jelasnya.
Sementara untuk profil remaja dari hasil diskusinya kata evi terletak pada efektivitas forum remaja yang perlu aktifkan sehingga dapat menjadi forum untuk sharing tentang kesehatan reproduksi, tempat konseling bagi remaja, dan menjadi wadah pengembangan bagi remaja. Sementara untuk profil petugas kesehatan, bidan, dan kader posyandu tantangan yang di hadapi peningkatan kapasitas SDM, serta sarana dan prasarana.
Selain itu, tokoh masyarakat/agama tantangan dalam KIA sarana prasarana di layanan kesehatan yang ramah di sabilitas, serta evaluasi implementasi Perbup 73 Tahun 2015 tentang penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, sementara di profil influenzer dan media perlu adanyanya peran media sebagai tempat informasi, edukasi, Advokasi dalam hal isu KIA.
Hasil diskusi ini di sampaikan langsung di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Hj Umrah Aswani, M.M apa yang telah di sampaikan dari setiap profil ini akan menjadi catatan untuk perbaikan dan peningkatan kesehatan.
Serta mengajak keterlibatan kita semua untuk bersama-sama dalam upaya perbaikan dan peningkatan layanan kesehatan khususnya KIA di Kab.Bulukumba
Semoga dengan peran kita bersama ini dapat menurunkan Zero AKI dan AKB di Bulukumba, harapnya.
Evi Sulviana fasilitator FDP menjelaskan FDP ini bertujuan untuk
menggali dan mendengar pengalaman dan masukan dari masyarakat tentang isu KIA melalui dialog interaktif.
Melakukan diskusi antar kelompok dan menuliskan informasi terkait latar belakang profil, hambatan, motivasi, kebutuhan, serta pendukung dalam isu (KIA)
selanjutnya menyusun rekomendasi bersama masyarakat sipil terkait program dan kebijakan KIA.
Dari Diskusi setiap profil ini ada beberapa tantangan yang di hadapi yakni, inovasi dalam program kelas ibu hamil, serta efektivitas kelas ibu dan balita, ketersediaan darah bagi ibu hamil, pendataan bumil yang terupdate sehingga membantu mendeteksi permasalah bumil seperti Adminduk, BPJS, jelasnya.
Sementara untuk profil remaja dari hasil diskusinya kata evi terletak pada efektivitas forum remaja yang perlu aktifkan sehingga dapat menjadi forum untuk sharing tentang kesehatan reproduksi, tempat konseling bagi remaja, dan menjadi wadah pengembangan bagi remaja. Sementara untuk profil petugas kesehatan, bidan, dan kader posyandu tantangan yang di hadapi peningkatan kapasitas SDM, serta sarana dan prasarana.
Selain itu, tokoh masyarakat/agama tantangan dalam KIA sarana prasarana di layanan kesehatan yang ramah di sabilitas, serta evaluasi implementasi Perbup 73 Tahun 2015 tentang penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, sementara di profil influenzer dan media perlu adanyanya peran media sebagai tempat informasi, edukasi, Advokasi dalam hal isu KIA.
Hasil diskusi ini di sampaikan langsung di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Hj Umrah Aswani, M.M apa yang telah di sampaikan dari setiap profil ini akan menjadi catatan untuk perbaikan dan peningkatan kesehatan.
Serta mengajak keterlibatan kita semua untuk bersama-sama dalam upaya perbaikan dan peningkatan layanan kesehatan khususnya KIA di Kab.Bulukumba
Semoga dengan peran kita bersama ini dapat menurunkan Zero AKI dan AKB di Bulukumba, harapnya.