WASPADA, SATU PELAJAR MENINGGAL KARENA DBD
Berita Warga

Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) meninggal akibat diserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan penyakit penyerta. Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dengan DBD dan melakukan pola 3M+. Kabid P2P Dinkes Subang dr Maxi mengatakan, cuaca yang tidak bersahabat menjadikan dampak DBD semakin berbahaya. Menurutnya, ini harus menjadi perhatian serius karena nyamuk elit yang hidup di air bersih bisa menyerang. Jika korbannya tidak segera dilakukan penanganan dengan cepat, akan berbahaya. Bahaya DBD, Maxi menuturkan, pihaknya mendapatkan laporan pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019, ada pelajar SMA yang meninggal karena diduga terkena DBD. Selain itu, pasien ada juga penyakit penyerta, yaitu kelainan pada mata. Dijelaskan dr Maxi, masyarakat sangat diimbau untuk membersihkan parit-parit karena cuaca hujan yang terus menerus, seperti air yang tergenang. Hal tersebut sangat berdampak terhadap masyarakat yang berada di dalam rumah, karena tempat penampung air di kulkas, pot bunga, tempat minum burung dan lainnya harus dilakukan langkah 3M+.Jika melihat data DBD, dr Maxi menjelaskan, dari tahun ke tahun selalu ada korban DBD. Tahun 2014 ada 8 orang, 2015 ada 9 orang, tahun 2016 ada 9 orang, tahun 2017 nihil, tahun 2018 ada 1 orang dan di tahun 2019 (Januari – Maret ) ada 1 orang. Selain mengimbau melakukan 3M+, Dinkes juga akan terus melakukan fogging, jika ditemukan ada suspect di suatu daerah.
Upaya Pencegahan
• 3M+
• Mengubur
• Menguras
• Menutup
• Plus pakai kelambu dan pakai lotion anti nyamuk
• Fogging
• Bubuk abate
Potensi Perkembangan Nyamuk Aedes Agyepeti
• Parit
• Tempat penampung air
• Pot bunga
• Tempat minum burung
• Belakang kulkas.
Upaya Pencegahan
• 3M+
• Mengubur
• Menguras
• Menutup
• Plus pakai kelambu dan pakai lotion anti nyamuk
• Fogging
• Bubuk abate
Potensi Perkembangan Nyamuk Aedes Agyepeti
• Parit
• Tempat penampung air
• Pot bunga
• Tempat minum burung
• Belakang kulkas.