Wakil Bupati Jombang Antusias Dukung Penuh dalam Perkembangan Vanili di Desa Wonosalam
Citizen News

Wonosalam - Sumrambah selaku Wakil Bupati Jombang hadiri acara kunjungan ke Desa Wonosalam. Kehadiran beliau disambut manis oleh perangkat desa dan warga lokal yanhg hadir dalam acara tersebut. Mahasiswa kknt UPNVJT ikut serta berpatisipasi dalam kegiatan tersebut guna untuk memeriahkan kehadiran Wakil Bupati Jombang.
“Di Indonesia penghasil vanili terbesar ke dua setelah Madagasca. Saya harapkan Indonesia bisa terus megenjot hingga bisa meraih urutan pertama di dunia, Wonosalam sendiri memiliki harga jual vanili yang cukup tinggi dibandingkan di wilayah lain, saya harapkan di Desa Wonosalam untuk mempebesar dan memperluas kebun vanili untuk kesejahteraan ekonomi khususnya di Desa Wonosalam,” kata Sumrambah saat kunjungan di Desa Wonosalam.
Wakil Bupati Jombang meyakini bahwa Desa Wonosalam memiliki potensi dan peluang yang sangat besar dalam memanfaatkan lahan pertanian sehingga bisa merubah pola pikir warga lokal. Sudah 40% lahan yang ada di Desa Wonosalam dikuasai oleh warga luar Wonosalam sehingga ditakutkan kedepannya lahan perkebunan milik desa atau warga desa asli Wonosalam akan sirna. Wakil Bupati Jombang menekankan kepada warga lokal untuk terus menjaga dan mengelolah sebaik mungkin untuk menghadapi efek globalisasi.
Hal senada disampaikan oleh Pak Susanto selaku Konsultan Pertanian asal Jember. Menurut beliau vanili memiliki peluang yang sangat besar untuk di exporkan ke berbagai mancar negara seperti negara Amerika, Eropa, dan Arab Saudi. Selain memonitoring perkembangan vanili Pak Susanto juga memberikan edukasi kepada para petani dan warga sekitar.
Pada kesempatan ini Pengurus Perkebunan vanili se Indonesia memberikan informasi bahwasannya untuk memasok tanaman tidak memiliki permasalahan namun dalam rantai perdagangan vanili memiliki masalah dalam harga jual kepada konsumen sehingga menimbulkan perbedaan harga jual dari setiap wilayah.
Rangkaian agenda kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk mengembangkan usaha tani dalam komoditi vanili dan juga bekerja sama dengan P4S (Pusat pelatihan pertanian perdesaan swadaya) serta perangkat setempat.
“Di Indonesia penghasil vanili terbesar ke dua setelah Madagasca. Saya harapkan Indonesia bisa terus megenjot hingga bisa meraih urutan pertama di dunia, Wonosalam sendiri memiliki harga jual vanili yang cukup tinggi dibandingkan di wilayah lain, saya harapkan di Desa Wonosalam untuk mempebesar dan memperluas kebun vanili untuk kesejahteraan ekonomi khususnya di Desa Wonosalam,” kata Sumrambah saat kunjungan di Desa Wonosalam.
Wakil Bupati Jombang meyakini bahwa Desa Wonosalam memiliki potensi dan peluang yang sangat besar dalam memanfaatkan lahan pertanian sehingga bisa merubah pola pikir warga lokal. Sudah 40% lahan yang ada di Desa Wonosalam dikuasai oleh warga luar Wonosalam sehingga ditakutkan kedepannya lahan perkebunan milik desa atau warga desa asli Wonosalam akan sirna. Wakil Bupati Jombang menekankan kepada warga lokal untuk terus menjaga dan mengelolah sebaik mungkin untuk menghadapi efek globalisasi.
Hal senada disampaikan oleh Pak Susanto selaku Konsultan Pertanian asal Jember. Menurut beliau vanili memiliki peluang yang sangat besar untuk di exporkan ke berbagai mancar negara seperti negara Amerika, Eropa, dan Arab Saudi. Selain memonitoring perkembangan vanili Pak Susanto juga memberikan edukasi kepada para petani dan warga sekitar.
Pada kesempatan ini Pengurus Perkebunan vanili se Indonesia memberikan informasi bahwasannya untuk memasok tanaman tidak memiliki permasalahan namun dalam rantai perdagangan vanili memiliki masalah dalam harga jual kepada konsumen sehingga menimbulkan perbedaan harga jual dari setiap wilayah.
Rangkaian agenda kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk mengembangkan usaha tani dalam komoditi vanili dan juga bekerja sama dengan P4S (Pusat pelatihan pertanian perdesaan swadaya) serta perangkat setempat.