WADULBUTI
Berita Warga 
Desa Kaligiri adalah sebuah desa di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, berjarak kurang lebih 70 km dari pusat Kabupaten, dengan ketinggian 1008 MDPL, dengan jumlah penduduk 3696 jiwa dan 1090 KK, Dengan mayoritas mata pencaharian sebagai petani Sayur mayur,
Mengingat Desa Kaligiri Masuk dalam Wilayah administrasi Kabupaten Brebes, maka secara pasti ikut menyumbang berbagai aspek kegiatan yang ada di Kabupaten Brebes, Brebes yang terkenal dengan Telor Asin dan Bawang Merahnya di seluruh Indonesia, ternyata juga menyisakan berbagai permasalahan, contoh IPM yang rendah di Jawa Tengah, kemudian salah satu Kabupaten Penyumbang terbanyak dalam Kasus Kematian Ibu dan Anak (AKI), tercatat sejak tahun 2013 sampai dengan pertengahan tahun 2020 ini , Brebes masih menempati urutan pertama penyumbang AKI.
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kesehatan melakukan berbagai upaya terkait AKI yang tinggi , namun masih blm maksimal dan tidak akan berjalan lancar, jika tidak di barengi dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan Dasar pada Ibu Hamil,
Maka Tergerak dari tingginya kasus Kematian ibu Hamil , melahirkan dan Nifas, masyarakat desa Kaligiri membuat sebuah inovasi pemberdayaan di bidang kesehatan, yaitu dengan melakukan pendampingan terhadap ibu hamil, melahirkan dan nifas, yang tergabung dalam wadah WADULBUTI (Warga Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi ).
Gerakan ini lahir sejak tahun 2015, dengan anggota dari berbagai kalangan dan golongan, dengan fokus melakukan pendampingan terhadap ibu hamil, di mulai dari saat seorang wanita di ketahui hamil, sampai selesai masa nifas, pola pendampingannya adalah dengan melakukan pencatatan ibu hamil, memantau keadaan selama kehamilan, ikut merencanakan tempat persalinan, rencana pembiayaan , mempersiapkan calon pendonor darah, dan ikut merencanakan KB pasca persalinan ( KBPP) ,
di sisi lain juga melakukan penggalangan dana melalui gerakan Rp 2000 peduli ibu hamil, yang di kumpulkan dari setiap KK setiap Bulannya, kemudian setiap ibu ysng akan persalinan di bantu sebesar Rp 250.000.
gerakan ini di dukung penuh oleh pemerintah Desa Kaligiri, di buktikan dengan di di bantunya kegiatan ini melalui APBDES, saat di hubungi ,Rosidin (48) Kepala Desa Kaligiri membenarkan akan halnya gerakan Wadulbuti, dan Desa mendukung dengan ikut masukan perencanaan kesehatan di program kerja Desa,
ia Desa mendukung gerakan ini, karena ini sangat bermanfaat, kita masukan dalam program kerja Tahunan Desa , dan kita juga memfasilitasi dengan di kelolanya tanah kas desa untuk kegiatan WADULBUTI, tuturnya.
di samping peran pemerintah desa, tarnyata gerakan ini juga mendapat simpati dari tokoh masyarakat, Slamet Yuwono , ketua kelompok tani beras Hitam Bahkan ikut andil dalam gerakan ini , yaitu dengan menyisihkan 10% dari hasil penjualan beras hitam untuk membantu wadulbuti, saya sangat mendukung kegiatan masyarakat Kaligiri, maka dari itu kami berkomitmen ikut membantu gerakan ini dengan menyisihkan sebagian keuntungan nya untuk di serahkan ke Pengurus Wadulbuti, Pungkasnya. (klm).
Mengingat Desa Kaligiri Masuk dalam Wilayah administrasi Kabupaten Brebes, maka secara pasti ikut menyumbang berbagai aspek kegiatan yang ada di Kabupaten Brebes, Brebes yang terkenal dengan Telor Asin dan Bawang Merahnya di seluruh Indonesia, ternyata juga menyisakan berbagai permasalahan, contoh IPM yang rendah di Jawa Tengah, kemudian salah satu Kabupaten Penyumbang terbanyak dalam Kasus Kematian Ibu dan Anak (AKI), tercatat sejak tahun 2013 sampai dengan pertengahan tahun 2020 ini , Brebes masih menempati urutan pertama penyumbang AKI.
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kesehatan melakukan berbagai upaya terkait AKI yang tinggi , namun masih blm maksimal dan tidak akan berjalan lancar, jika tidak di barengi dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan Dasar pada Ibu Hamil,
Maka Tergerak dari tingginya kasus Kematian ibu Hamil , melahirkan dan Nifas, masyarakat desa Kaligiri membuat sebuah inovasi pemberdayaan di bidang kesehatan, yaitu dengan melakukan pendampingan terhadap ibu hamil, melahirkan dan nifas, yang tergabung dalam wadah WADULBUTI (Warga Peduli Ibu Hamil Resiko Tinggi ).
Gerakan ini lahir sejak tahun 2015, dengan anggota dari berbagai kalangan dan golongan, dengan fokus melakukan pendampingan terhadap ibu hamil, di mulai dari saat seorang wanita di ketahui hamil, sampai selesai masa nifas, pola pendampingannya adalah dengan melakukan pencatatan ibu hamil, memantau keadaan selama kehamilan, ikut merencanakan tempat persalinan, rencana pembiayaan , mempersiapkan calon pendonor darah, dan ikut merencanakan KB pasca persalinan ( KBPP) ,
di sisi lain juga melakukan penggalangan dana melalui gerakan Rp 2000 peduli ibu hamil, yang di kumpulkan dari setiap KK setiap Bulannya, kemudian setiap ibu ysng akan persalinan di bantu sebesar Rp 250.000.
gerakan ini di dukung penuh oleh pemerintah Desa Kaligiri, di buktikan dengan di di bantunya kegiatan ini melalui APBDES, saat di hubungi ,Rosidin (48) Kepala Desa Kaligiri membenarkan akan halnya gerakan Wadulbuti, dan Desa mendukung dengan ikut masukan perencanaan kesehatan di program kerja Desa,
ia Desa mendukung gerakan ini, karena ini sangat bermanfaat, kita masukan dalam program kerja Tahunan Desa , dan kita juga memfasilitasi dengan di kelolanya tanah kas desa untuk kegiatan WADULBUTI, tuturnya.
di samping peran pemerintah desa, tarnyata gerakan ini juga mendapat simpati dari tokoh masyarakat, Slamet Yuwono , ketua kelompok tani beras Hitam Bahkan ikut andil dalam gerakan ini , yaitu dengan menyisihkan 10% dari hasil penjualan beras hitam untuk membantu wadulbuti, saya sangat mendukung kegiatan masyarakat Kaligiri, maka dari itu kami berkomitmen ikut membantu gerakan ini dengan menyisihkan sebagian keuntungan nya untuk di serahkan ke Pengurus Wadulbuti, Pungkasnya. (klm).
