Urban Farming Tanaman Pare, Buah Pahit Berkhasiat Tinggi
Berita Warga
Pare (Momordica charantia L) merupakan tanaman tropis yang hidup di dataran rendah dan tergolong ke dalam jenis tanaman liar yang dapat dibudidayakan di tanah kosong, di ladang dan dihalaman rumah dengan merambatkan pada anjang-anjang (rangka kayu) bambu, atau bahkan merambatkan pada dinding, pohon dan pagar. Pare mudah tumbuh dan tidak memerlukan banyak sinar matahari, serta dapat tumbuh subur ditempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari sehingga sangat potensial sebagai tanaman urban farming di perkotaan.
Kegiatan budidaya Pare sebagai tanaman urban farming sangat menyenangkan karena selain sebagai sumber sayuran segar dan sebagai tanaman obat, juga sebagai sarana melatih fisik menjadi lebih kuat dan bugar karena aktivitas yang terhubung dengan alam, menciptakan lahan hijau, mengurangi panas dan polusi udara, sehingga dapat menurunkan stres dan menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam urban farming tanaman pare:
1. Syarat Tumbuh
Pare dapat tumbuh optimal di berbagai jenis tanah dengan pH 5-6, banyak mengandung humus dan gembur. Tanaman pare tidak banyak memerlukan penyinaran matahari sehingga dapat tumbuh ditempat yang agak teduh/ternaungi.
2. Penanaman
Tanaman pare dikembangkan dengan menggunakan biji. Sebelum ditanam benih diseleksi dengan memasukkan benih ke dalam air. Benih yang mengambang harus dibuang, sedangkan benih yang tenggelam dapat ditanam. Benih bisa langsung ditanam dimedia tanam polybag/planterbag atau disemai dahulu.
3. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari. Setelah berumur dua minggu atau tinggi tanaman mencapai 50 cm, dibuatkan para-para setinggi 1,5 - 2 meter. Hal ini bertujuan untuk merambatkan sulur- sulur tanaman. Perambatan pare dapat pula dilakukan pada pagar atau dinding atau anyaman tali yang menyerupai ayunan. Setelah berumur tiga minggu, tanaman pare sudah bercabang dan sebaiknya cabang-cabang tersebut dipotong atau dilakukan pemangkasan agar tunas tumbuh menyebar sehingga bisa berproduksi lebih banyak. Pilih dua cabang yang paling besar dan sehat. Sisa cabang lainnya yang tumbuh di batang hingga ketinggian 1,5 m dari permukan tanah harus dipangkas. Pemangkasan kedua bisa dilakukan pada saat umur 6 minggu dengan memangkas cabang yang telah tua dan tidak tumbuh lagi serta daun-daun tua maupun cabang yang rusak karena hama penyakit.
4. Pemupukan
Selain pupuk kandang, perlu menambahkan pupuk anorganik bila tanaman kurang bagus pertumbuhannya untuk membantu dalam fase generatif/pembuahan. Jenis pupuk dan dosis adalah:
- Pupuk NPK dengan dosis 20 gr/liter air.
- Pupuk KCL dengan dosis 10 gr/liter air.
- Pupuk SP dengan dosis 10 gr/liter air.
Panen:
Panen pertama biasanya dilakukan ketika umur tanaman 36 hingga 40 hari. Selanjutnya, pemetikan bisa dilakukan empat hari sekali. Kalau pemeliharaannya baik, pemetikan bisa dilakukan sampai 20 kali
Berikut beberapa manfaat pare untuk kesehatan:
- Mengendalikan gula darah karena Pare memiliki kandungan magnesium yang berfungsi memaksimalkan kerja hormon insulin.
- Meningkatkan kekebalan tubuh karena Pare mengandung senyawa antioksidan yang berlimpah, salah satunya vitamin C. Pare juga mengandung agen anthelmintik, yakni senyawa antiparasit yang bisa membantu mengeluarkan cacing parasit dari dalam tubuh.
- Menjaga kesehatan mata karena Pare mengandung senyawa flavonoid, seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mata.
- Meredakan asma dan gangguan pernapasan karena Pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus yang membuat pare menjadi makanan tambahan yang ideal dalam menjaga kesehatan pernapasan.
- Mengobati masalah kulit karena senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies).
- Meningkatkan kesehatan tulang dan penyembuhan luka karena Pare juga mengandung vitamin K, yakni salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Manfaat vitamin K salah satunya adalah mengatur pembekuan darah normal, dengan membantu pembentukan protrombin. Vitamin K juga membantu pembentukan protein osteokalsin untuk proses pengerasan tulang.
- Meningkatkan kesehatan pencernaan karena selain rendah kalori, buah pare juga kaya kandungan serat. Serat makanan tersebut membantu melancarkan pencernaan dan gerakan peristaltik makanan melalui sistem pencernaan.
Penulis: Nety Parisa, SP, M.Si. (Fungsional Penyuluh Pertanian Dinas TPHBun, Prov. Sul-Sel)
Kegiatan budidaya Pare sebagai tanaman urban farming sangat menyenangkan karena selain sebagai sumber sayuran segar dan sebagai tanaman obat, juga sebagai sarana melatih fisik menjadi lebih kuat dan bugar karena aktivitas yang terhubung dengan alam, menciptakan lahan hijau, mengurangi panas dan polusi udara, sehingga dapat menurunkan stres dan menjaga kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam urban farming tanaman pare:
1. Syarat Tumbuh
Pare dapat tumbuh optimal di berbagai jenis tanah dengan pH 5-6, banyak mengandung humus dan gembur. Tanaman pare tidak banyak memerlukan penyinaran matahari sehingga dapat tumbuh ditempat yang agak teduh/ternaungi.
2. Penanaman
Tanaman pare dikembangkan dengan menggunakan biji. Sebelum ditanam benih diseleksi dengan memasukkan benih ke dalam air. Benih yang mengambang harus dibuang, sedangkan benih yang tenggelam dapat ditanam. Benih bisa langsung ditanam dimedia tanam polybag/planterbag atau disemai dahulu.
3. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari. Setelah berumur dua minggu atau tinggi tanaman mencapai 50 cm, dibuatkan para-para setinggi 1,5 - 2 meter. Hal ini bertujuan untuk merambatkan sulur- sulur tanaman. Perambatan pare dapat pula dilakukan pada pagar atau dinding atau anyaman tali yang menyerupai ayunan. Setelah berumur tiga minggu, tanaman pare sudah bercabang dan sebaiknya cabang-cabang tersebut dipotong atau dilakukan pemangkasan agar tunas tumbuh menyebar sehingga bisa berproduksi lebih banyak. Pilih dua cabang yang paling besar dan sehat. Sisa cabang lainnya yang tumbuh di batang hingga ketinggian 1,5 m dari permukan tanah harus dipangkas. Pemangkasan kedua bisa dilakukan pada saat umur 6 minggu dengan memangkas cabang yang telah tua dan tidak tumbuh lagi serta daun-daun tua maupun cabang yang rusak karena hama penyakit.
4. Pemupukan
Selain pupuk kandang, perlu menambahkan pupuk anorganik bila tanaman kurang bagus pertumbuhannya untuk membantu dalam fase generatif/pembuahan. Jenis pupuk dan dosis adalah:
- Pupuk NPK dengan dosis 20 gr/liter air.
- Pupuk KCL dengan dosis 10 gr/liter air.
- Pupuk SP dengan dosis 10 gr/liter air.
Panen:
Panen pertama biasanya dilakukan ketika umur tanaman 36 hingga 40 hari. Selanjutnya, pemetikan bisa dilakukan empat hari sekali. Kalau pemeliharaannya baik, pemetikan bisa dilakukan sampai 20 kali
Berikut beberapa manfaat pare untuk kesehatan:
- Mengendalikan gula darah karena Pare memiliki kandungan magnesium yang berfungsi memaksimalkan kerja hormon insulin.
- Meningkatkan kekebalan tubuh karena Pare mengandung senyawa antioksidan yang berlimpah, salah satunya vitamin C. Pare juga mengandung agen anthelmintik, yakni senyawa antiparasit yang bisa membantu mengeluarkan cacing parasit dari dalam tubuh.
- Menjaga kesehatan mata karena Pare mengandung senyawa flavonoid, seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mata.
- Meredakan asma dan gangguan pernapasan karena Pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus yang membuat pare menjadi makanan tambahan yang ideal dalam menjaga kesehatan pernapasan.
- Mengobati masalah kulit karena senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies).
- Meningkatkan kesehatan tulang dan penyembuhan luka karena Pare juga mengandung vitamin K, yakni salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Manfaat vitamin K salah satunya adalah mengatur pembekuan darah normal, dengan membantu pembentukan protrombin. Vitamin K juga membantu pembentukan protein osteokalsin untuk proses pengerasan tulang.
- Meningkatkan kesehatan pencernaan karena selain rendah kalori, buah pare juga kaya kandungan serat. Serat makanan tersebut membantu melancarkan pencernaan dan gerakan peristaltik makanan melalui sistem pencernaan.
Penulis: Nety Parisa, SP, M.Si. (Fungsional Penyuluh Pertanian Dinas TPHBun, Prov. Sul-Sel)