Unik, Kelompok Bunda Sayang Anak Edukasi Perlindungan Anak Melalui Lomba Gerak Jalan
Berita Warga

Komunitas Bunda Sayang Anak merupakan kumpulan bunda-bunda wali murid di Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Mereka turut serta meramaikan acara lomba gerak jalan se Kecamatan Benjeng, Minggu (21/8).
Menariknya, dalam kegiatan lomba gerak jalan mereka menyampaikan edukasi mengenai pentingnya perlindungan bagi perempuan dan anak.
Berangkat dari mayoritas kumpulan bunda sayang ini adalah perempuan penyintas akibat pernikahan anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dimana, masih melekatnya budaya patriarki yang ada di desa, sehingga mereka menjadi korban pernikahan anak hingga menjadi korban KDRT.
Dalam kegiatan tersebut juga sebagai ajang kampanye yang digagas oleh komunitas bunda sayang anak untuk lebih peduli pada anak melalui kampanye dan edukasi stop kekerasan pada anak dan pemenuhan hak anak.
Koordinator Komunitas Bunda Sayang Anak menyampaikan, "Gerakan kita adalah spontanitas tanpa ada dana, yang penting sosialisasi karena betapa pentingnya menjaga anak agar kedepan masa depannya tidak sama sepertu orangtuanya yang telah mengalamai kekerasan dan perkawinan anak." Pungkas Nafi"ah.(Red/Ind).
Menariknya, dalam kegiatan lomba gerak jalan mereka menyampaikan edukasi mengenai pentingnya perlindungan bagi perempuan dan anak.
Berangkat dari mayoritas kumpulan bunda sayang ini adalah perempuan penyintas akibat pernikahan anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dimana, masih melekatnya budaya patriarki yang ada di desa, sehingga mereka menjadi korban pernikahan anak hingga menjadi korban KDRT.
Dalam kegiatan tersebut juga sebagai ajang kampanye yang digagas oleh komunitas bunda sayang anak untuk lebih peduli pada anak melalui kampanye dan edukasi stop kekerasan pada anak dan pemenuhan hak anak.
Koordinator Komunitas Bunda Sayang Anak menyampaikan, "Gerakan kita adalah spontanitas tanpa ada dana, yang penting sosialisasi karena betapa pentingnya menjaga anak agar kedepan masa depannya tidak sama sepertu orangtuanya yang telah mengalamai kekerasan dan perkawinan anak." Pungkas Nafi"ah.(Red/Ind).