Masuk Daftar

UMP, YBS, KWT Janur dan Pemkot Palopo Kolaborasi Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah

Berita Warga
PALOPO – Pelatihan pengelolaan sampah kembali digelar. Kegiatan tersebut dilakukan di Gedung serba guna Rampoang, Bara, Kota Palopo, Minggu (14/7/2024).

Terselenggaranya kegiatan lingkungan itu bersumber dari program Kedaireka Kemendikbud-RI tahun 2024.

Kegiatan tersebut atas kolaborasi Pemerintah Kota Palopo, Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP), Yayasan Bumi Sawerigading (YBS), KWT Janur dan masyarakat Rampoang.

”Kegiatan ini untuk menyukseskan program inovasi kampung sayur dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Palopo,” kata Wahyu Hidayat.

Lanjut Wahyu yang merupakan Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) UMP itu merincikan masalah pengelolaan sampah di Palopo.

Masalah pertama adalah meningkatnya jumlah penduduk sehingga timbulan sampah terus meningkat dan minimnya armada pengangkut sampah.

”Inilah yang menyebabkan penimbunan sampah pada tempat yang tidak seharusnya,” ungkap Wahyu.

Selain itu, lanjut Ketua PWK itu menguraikan pemicu lainnya, adalah rendahnya persentase pengurangan sampah dari sumbernya.

”Jadi, sangat dibutuhkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah langsung dari sumbernya,” tambahnya.

Senada disampaikan Lurah Rampoang terkait Kampung Sayur, menurutnya kegiatan ini sudah di rancang sejak 2023 setelah kegiatan urban farming yang di lakukan oleh tim akademisi UMPalopo.

”Perencanaan kegiatan ini bukan kegiatan asal buat atau tiba masa tiba akal, melainkan sejak tahun 2023,” ujar Harumin.

Tak lupa dirinya mengajak semua warga Kampung Sayur untuk memanfaat dan merawat dengan sebaik-baiknya aset yang telah diberikan.

Ditempat yang sama, Pemtari dari DLH Palopo, merincikan tugas dan tanggungjawab masyarakat, dunia usaha dan pemerintah terkait pengelolaan sampah.

”Masyarakat dan dunia usaha adalah pengurangan sampah, sementara untuk pemerintah yaitu penanganan sampah,” jelas Fajrin.

Sementara itu, Direktur YBS, Abdul Malik Saleh dalam materinya menyampaikan terkait gambaran dan kondisi TPA Mancani yang memiliki luas kurang lebih 11 hektar.

”Kapasitas daya tampung sampai 80 ton perhari dengan sistem pengelolaan secara terbuka, sementara sampah yang masuk ke TPA mencapai 100 ton per hari,” terang Malik.

Ia merincikan volume sampah per hari di masyarakat sekitar 100-120 ton per hari dan saat hari raya atau hari perayaan lainnya ataupun terjadi banjir bisa mencapai 130 ton lebih atau naik sekitar 10-20 persen.

”Utamanya sampah organik atau sampah basah sekitar 40-50 persen dari jumlah timbulan sampah,” urainya.
Diketahui, Palopo memiliki timbulan sampah tahun sebanyak 34,187.91 ton dan timbulan sampah harian sebanyak 93.67 ton.

Adapun komposisi sampah di Palopo tahun 2022 yaitu sisa makanan 30 persen, kertas-karton 20 persen, kayu-ranting 20 persen, plastik 20 persen, logam 80 persen dan lainnya 2 persen..

Kondisi sampah perkotaan mendorong pemerintah mulai mencari cara untuk pengelolaan sampah serta memperbaiki kondisi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas. (**)

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar