Uji Coba Panduan Pelatihan Keluarga Aman dan Tangguh
Berita Warga

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Kamis - Jumat Tanggal 5 - 6 Maret 2020 di Bounty Maxone dengan 4 Fasilitator PMI yg terdiri dari berbagai daerah dan 10 Peserta yg terdiri 5 orang KSR dan 5 orang Sibat. Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari program kesiapsiagaan gempa di indonesia dengan dukungan dari Palang Merah Amerika. Beruntung sekali kota sukabumi ditetapkan sebagai lokasi penerima program tersebut ditengah bencana yang rentan terjadi di kota ini yaitu gempa bumi.
pelatihan yg diadakan selama 2 hari ini 90% menitik beratkan pada praktek ataupun simulasi sisanya barulah teori, ada 15 Materi yg di ujicobakan diantaranya :
1. Mengidentifikasi Kerentanan dan Kapasitas Keluarga.
Peserta diberikan sebuah kartu masalah yg dimana peserta harus menganalisis dan menentukan masalah tersebut apakah masuk pada variabel SDM/SDA/Fisik/Sosial/Budaya dan Ekonomi untuk mengukur seberapa besar kerentanan dan kapasitas yang ada.
2. Denah Rumah Kita.
Peserta Menganalisis sebuah denah rumah yg terdiri dari ruangan, perabotan ataupun peralatan untuk mengukur dan menentukan kapasitas juga kerentanan dalam denah rumah tersebut kemudian dibuatkanlah jalur evakuasi beserta titik kumpulnya.
3. Ilustrasi Peta Resiko.
Peserta membuat denah rumah impian yang tahan dan aman dari gempa dengan memperhatikan mulai dari tata letak perlengkapan juga peralatan rumah hingga ruangan-ruangan agar tidak rentan terhadap gempa. kemudian, peserta mensimulasikan ketika gempa terjadi didalam rumah dengan settingan 1 kelompok keluarga yg terdiri dari ayah ,ibu dan 2 org anak kemudian peserta lain menjadi properti rumah seperti lemari, rak buku dan meja. Simulasi ini dilakukan agar kita terbiasa dan waspada serta paham bagaimana cara menghadapi gempa terlebih di akhir materi kita mengevaluasi bersama apa yang menjadi kekurangan juga kesalahan saat simulasi dilakukan kemudian diberikan penyelesaian.
4. Berbagi peran ketangguhan dikeluarga.
Peserta mencocokan masalah terkait persiapan, sedang dan pasca gempa dengan penyelesaiannya yang dibalut dengan games kartu ketika ditemukan penyelesaiannya kemudian ditentukan tugas siapa dalam masalah tersebut apakah ayah, ibu ataupun anak.
5. Keranjang Emergency
Peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok diberikan kartu keranjang emergency yang dimana kita harus menentukan peralatan/perlengkapan/makanan/minuman/obat2an yang masuk kedalam kategori penting/kurang penting/tidak penting. kemudian, semua kelompok mempresentasikan dan mendiskusikan secara bersama apakah pilihan dari kelompok tersebut tepat masuk kedalam kategori untuk bencana gempa bumi.
6. Awas Gempa.
Peserta digiringkan untuk hapal mengenai langkah-langkah 4B (Berlutut, Berlindung, Bertahan & Berdoa) dalam menghadapi gempa dengan menghapalkan lagu dengan syair lagu terkenal namun dengan lirik yang disesuaikan dengan langkah-langkah aman dari gempa.
7. Prosedur Evakuasi Aman.
Peserta diberikan lembaran yang berisi tahapan-tahapan kegiatan ketika dan sesudah gemoa kemudian memilih pilihan yang dilakukan secara pengalaman gempa ketika terjadi. setelah itu, peserta melakukan tahapan permainan dengan kegiatan langkah-langkah aman dan tangguh secara bertahap dengan pembatas yg dibuat dari seutas tali dimulai ketika dan sesudah gempa terjadi hingga terakhir apa saja yang sekiranya harus dilakukan ketika di shelter.
8. Langkah Aman dari Gempa.
Peserta diajak untuk tanya jawab seputar gempa dan hal-hal apa saja yang sering dilakukan saat gempa dan fasil menekankan ketika gempa terjadi melakukan 4B itu jika posisi kita jauh dari pintu keluar atau titik kumpul, jika kita dekat dengan pintu keluar maka langsung saja pergi ke titik kumpul.
9. Pertolongan dan Penyelamatan Mandiri.
Peserta mensimulasikan diri ketika gempa terjadi apa yang harus dilakukan kemudian ketika sesaat setelah gempa harus melakukan apa saja, sesudah itu evaluasi bersama apa yang telah dilakukan, apakah ada yang kurang atau salah dan seharusnya bagaimana.
10. Siap Untuk Selamat.
Peserta diberikan selembaran soal dan kejadian gempa kemudian mencocokan bagaimana cara penyelesaiannya.
11. Rumahmu bIsa Membunuhmu.
Peserta mengisi lembaran soal dengan isian disesuaikan dengan kondisi rumahnya masing-masing kemudian disimulasikan dengan 1 kelompok keluarga didalam 1 lingkaran yang disimbolkan sebagai keluarga dan peserta lain diluar rumah yang disimbolkan sebagai rumah serta 1 orang sebagai gempa yang akan memukul rumah dengan bantal berdasarkan level gempa yang diujicobakan. hal ini agar peserta dapat merasakan bagaimana ketahanan rumah saat gemoa terjadi.
12. Apakah Rumahku Tahan Gempa.
Peserta mengisi lembaran soal tentang konstruksi bangunan yang harus diisi sesuai dengan kondisi rumah peserta masing-masing kemudian diberi nilai 1/0,5/0 tergantung dari kondisinya masing-masing selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dan jumlah nilai tersebut apakah masuk pada kategori Aman/Kurang Aman/Tidak Aman.
13. Simulasi Penyelamatan dan Pertolongan Keluarga.
Peserta mensimulasikan ketika dan pasca gempa terjadi ketika 1 keluarga sedang berkumpul dirumah, simulasi ini dilakukan dengan 1 keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Lansia dan 2 Orang Anak. Peserta lain menjadi properti rumah. Ketika gempa terjadi keluarga tersebut harus bisa melakukan apa saja yang harus dilakukan saat gempa, siapa saja yang harus diamankan terlebih dulu, jalur mana saja yang mudah dicapai dan apa saja yang harus dilakukan sesaat setelah gempa mengingat terdapat lansia juga dalam keluarga tersebut.
14. Tangga Pemulihan Keluarga Mandiri.
Peserta dibagi menjadi 5 Kelompok untuk bermain Tangga Pemulihan dengan cara memutar dadu kemudian kita melangkah sesuai dengan angka dadu yang didapat dan ditiap tangganya ada soal-soal seperti apa itu trauma, bagaimana cara menyembuhkan trauma dan lain sebagainya yang berkaitan dengan bencana, peserta harus menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan tangga yang ia injak.
15. Labirin Pemulihan Mata Pencaharian
Peserta dipersilahkan untuk memilih mobil-mobilan untuk memainkan Labirin Pemulihan, kemudian mobil-mobilan itu dijalankan dari mukai start sampai finish namun disetiap jalannya terdapat Hambatan/Bantuan/Ancaman yang harus dijawab oleh peserta dan jikalau peserta dapat bantuan apakah mau diambil atau tidak disesuaikan dengan kebutuhan.
Mungkin itulah review yang bisa saya berikan, ini hanya review singkat dari pelatihan yang sudah kami lakukan selama 2 hari, pelatihan yang sangat bermanfaat bagi seorang agen perubahan yang dimulai dari keluarganya sendiri.
pelatihan yg diadakan selama 2 hari ini 90% menitik beratkan pada praktek ataupun simulasi sisanya barulah teori, ada 15 Materi yg di ujicobakan diantaranya :
1. Mengidentifikasi Kerentanan dan Kapasitas Keluarga.
Peserta diberikan sebuah kartu masalah yg dimana peserta harus menganalisis dan menentukan masalah tersebut apakah masuk pada variabel SDM/SDA/Fisik/Sosial/Budaya dan Ekonomi untuk mengukur seberapa besar kerentanan dan kapasitas yang ada.
2. Denah Rumah Kita.
Peserta Menganalisis sebuah denah rumah yg terdiri dari ruangan, perabotan ataupun peralatan untuk mengukur dan menentukan kapasitas juga kerentanan dalam denah rumah tersebut kemudian dibuatkanlah jalur evakuasi beserta titik kumpulnya.
3. Ilustrasi Peta Resiko.
Peserta membuat denah rumah impian yang tahan dan aman dari gempa dengan memperhatikan mulai dari tata letak perlengkapan juga peralatan rumah hingga ruangan-ruangan agar tidak rentan terhadap gempa. kemudian, peserta mensimulasikan ketika gempa terjadi didalam rumah dengan settingan 1 kelompok keluarga yg terdiri dari ayah ,ibu dan 2 org anak kemudian peserta lain menjadi properti rumah seperti lemari, rak buku dan meja. Simulasi ini dilakukan agar kita terbiasa dan waspada serta paham bagaimana cara menghadapi gempa terlebih di akhir materi kita mengevaluasi bersama apa yang menjadi kekurangan juga kesalahan saat simulasi dilakukan kemudian diberikan penyelesaian.
4. Berbagi peran ketangguhan dikeluarga.
Peserta mencocokan masalah terkait persiapan, sedang dan pasca gempa dengan penyelesaiannya yang dibalut dengan games kartu ketika ditemukan penyelesaiannya kemudian ditentukan tugas siapa dalam masalah tersebut apakah ayah, ibu ataupun anak.
5. Keranjang Emergency
Peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok diberikan kartu keranjang emergency yang dimana kita harus menentukan peralatan/perlengkapan/makanan/minuman/obat2an yang masuk kedalam kategori penting/kurang penting/tidak penting. kemudian, semua kelompok mempresentasikan dan mendiskusikan secara bersama apakah pilihan dari kelompok tersebut tepat masuk kedalam kategori untuk bencana gempa bumi.
6. Awas Gempa.
Peserta digiringkan untuk hapal mengenai langkah-langkah 4B (Berlutut, Berlindung, Bertahan & Berdoa) dalam menghadapi gempa dengan menghapalkan lagu dengan syair lagu terkenal namun dengan lirik yang disesuaikan dengan langkah-langkah aman dari gempa.
7. Prosedur Evakuasi Aman.
Peserta diberikan lembaran yang berisi tahapan-tahapan kegiatan ketika dan sesudah gemoa kemudian memilih pilihan yang dilakukan secara pengalaman gempa ketika terjadi. setelah itu, peserta melakukan tahapan permainan dengan kegiatan langkah-langkah aman dan tangguh secara bertahap dengan pembatas yg dibuat dari seutas tali dimulai ketika dan sesudah gempa terjadi hingga terakhir apa saja yang sekiranya harus dilakukan ketika di shelter.
8. Langkah Aman dari Gempa.
Peserta diajak untuk tanya jawab seputar gempa dan hal-hal apa saja yang sering dilakukan saat gempa dan fasil menekankan ketika gempa terjadi melakukan 4B itu jika posisi kita jauh dari pintu keluar atau titik kumpul, jika kita dekat dengan pintu keluar maka langsung saja pergi ke titik kumpul.
9. Pertolongan dan Penyelamatan Mandiri.
Peserta mensimulasikan diri ketika gempa terjadi apa yang harus dilakukan kemudian ketika sesaat setelah gempa harus melakukan apa saja, sesudah itu evaluasi bersama apa yang telah dilakukan, apakah ada yang kurang atau salah dan seharusnya bagaimana.
10. Siap Untuk Selamat.
Peserta diberikan selembaran soal dan kejadian gempa kemudian mencocokan bagaimana cara penyelesaiannya.
11. Rumahmu bIsa Membunuhmu.
Peserta mengisi lembaran soal dengan isian disesuaikan dengan kondisi rumahnya masing-masing kemudian disimulasikan dengan 1 kelompok keluarga didalam 1 lingkaran yang disimbolkan sebagai keluarga dan peserta lain diluar rumah yang disimbolkan sebagai rumah serta 1 orang sebagai gempa yang akan memukul rumah dengan bantal berdasarkan level gempa yang diujicobakan. hal ini agar peserta dapat merasakan bagaimana ketahanan rumah saat gemoa terjadi.
12. Apakah Rumahku Tahan Gempa.
Peserta mengisi lembaran soal tentang konstruksi bangunan yang harus diisi sesuai dengan kondisi rumah peserta masing-masing kemudian diberi nilai 1/0,5/0 tergantung dari kondisinya masing-masing selanjutnya nilai tersebut dijumlahkan dan jumlah nilai tersebut apakah masuk pada kategori Aman/Kurang Aman/Tidak Aman.
13. Simulasi Penyelamatan dan Pertolongan Keluarga.
Peserta mensimulasikan ketika dan pasca gempa terjadi ketika 1 keluarga sedang berkumpul dirumah, simulasi ini dilakukan dengan 1 keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Lansia dan 2 Orang Anak. Peserta lain menjadi properti rumah. Ketika gempa terjadi keluarga tersebut harus bisa melakukan apa saja yang harus dilakukan saat gempa, siapa saja yang harus diamankan terlebih dulu, jalur mana saja yang mudah dicapai dan apa saja yang harus dilakukan sesaat setelah gempa mengingat terdapat lansia juga dalam keluarga tersebut.
14. Tangga Pemulihan Keluarga Mandiri.
Peserta dibagi menjadi 5 Kelompok untuk bermain Tangga Pemulihan dengan cara memutar dadu kemudian kita melangkah sesuai dengan angka dadu yang didapat dan ditiap tangganya ada soal-soal seperti apa itu trauma, bagaimana cara menyembuhkan trauma dan lain sebagainya yang berkaitan dengan bencana, peserta harus menjawab soal-soal tersebut sesuai dengan tangga yang ia injak.
15. Labirin Pemulihan Mata Pencaharian
Peserta dipersilahkan untuk memilih mobil-mobilan untuk memainkan Labirin Pemulihan, kemudian mobil-mobilan itu dijalankan dari mukai start sampai finish namun disetiap jalannya terdapat Hambatan/Bantuan/Ancaman yang harus dijawab oleh peserta dan jikalau peserta dapat bantuan apakah mau diambil atau tidak disesuaikan dengan kebutuhan.
Mungkin itulah review yang bisa saya berikan, ini hanya review singkat dari pelatihan yang sudah kami lakukan selama 2 hari, pelatihan yang sangat bermanfaat bagi seorang agen perubahan yang dimulai dari keluarganya sendiri.