Trend Masif Ibu Muda : Mana Lebih Baik Susu UHT vs Susu Formula?
Berita Warga

Belakangan ini banyak orang tua beranggapan bahwa susu UHT lebih sehat dan banyak manfaat daripada susu formula untuk anak. Namun ada juga orang tua yang tetap pro pandangan bahwa susu formulalah yang paling baik dan lengkap gizinya untuk anak. Sebenarnya susu UHT atau susu formula kah yang lebih sehat?
Selepas memberikan ASI, banyak orang tua baru, khususnya ibu, bingung memilih susu yang tepat untuk anak. Begitu banyak jenis dan merek susu yang ada di pasaran dengan masing-masing keunggulan membuat ibu sulit memutuskan. Apalagi kini sedang ramai informasi beredar bahwa susu UHT lebih sehat dibandingkan susu formula untuk anak. Sehingga banyak orang tua beralih dari susu formula ke susu UHT. Benarkah Mom susu UHT lebih baik dari susu formula?
Sebelum menentukan memberi anak susu UHT atau susu formula, mari kita kenali jenis susu terlebih dulu ya Mom.
Apa itu susu UHT dan susu formula?
Susu UHT (Ultra High Temperatur) merupakan jenis susu yang melalui proses disterilisasi secara termal. Proses disterilisasi termal dilakukan dengan suhu tinggi sekitar 135 – 145 derajat celcius atau di atas 2880 derajat F dan dalam waktu yang singkat selama 2 – 5 detik, baik sebelum atau setelah pengemasan. Pemanasan dengan suhu tinggi ini digunakan untuk membunuh seluruh mikroorganisa ( bakteri pembususk dan patogen) serta spora atau jamur. Sedangkan waktu pemanasan yang singkat bertujuan agar warna, aroma, dan rasa susu relatif tidak berubah seperti susu segar. Susu UHT pada umumnya dapat bertahan selama 6 – 9 bulan dalam kemasan atau sebelum dibuka.
Bagaimana dengan susu formula?
Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Kerusakan protein sebesar 30 persen dapat terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan mineral juga lebih banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk.
Lama simpan susu bubuk juga tergolong lama, maksimal 2 tahun, tentunya dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder).
Mom, susu paling sehat, terbaik, dan lengkap gizinya bagi anak tentulah ASI. Untuk itu, sangat dianjurkan ibu tetap memberikan asi hingga usia anak 2 tahun, paling tidak asi ekslusif yaitu hingga anak berusia 6 bulan. Namun banyak kasus terjadi asi terpaksa tidak dapat diberikan pada anak, misalnya asinya kering, karena alasan ibunya sudah kembali bekerja, atau ibu khawatir jika menyusu asi hingga 2 tahun takut susah lepas asi, dan alasan lainnya. Sehingga anak mulai dikenalkan dan diberikan susu formula atau susu UHT.
Perihal memilih susu pengganti ASI itu susah-susah gampang ya Mom. Kita harus “trial and error”, mencoba berbagai merek susu dan jenis susu . Terkadang kita banyak sekali direkomendasikan satu merek susu, misal susu UHT, namun anak tidak menyukainya. Entah karena rasa atau aromanya. Ada juga yang sebaliknya, anaknya tidak suka minum susu formula dan lebih memilih susu UHT.
Selain itu, trend belakangan ini, orang tua atau ibu “malas”, merasa repot jika memberikan susu formula. Jika anak minta susu, ibu harus menyeduh air panas dulu, belum lagi jika saat berpergian, ia harus membawa susu formula bubuk dan termos air panas, serta botol. Rasanya terlalu banyak yang harus dibawa dan sangat repot.
Berbeda dengan susu UHT yang lebih praktis karena tidak perlu repot-repot lagi membawa termos iar panas dan memusingkan takaran susu.
Mom, pada dasarnya, baik susu UHT maupun susu formula, sama sehatnya. Pula pada dasarnya tidak ada kewajiban memperkenalkan salah satu jenis susu tersebut. Justru, prinsip utama pemberian susu adalah berikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan atau ASI eksklusif. Sebaliknya, susu formula bisa dijadikan alternatif bilamana Moms tidak dapat memberikan ASI Eksklusif.
Dengan diberikannya susu formula khusus yang dirancang hingga menyerupai ASI, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan akan nutrisi bayi. Begitu usia 7 bulan, bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Tujuan MPASI untuk menambah asupan nutrisi selain dari ASI, serta mengajari bayi agar mengenal makanan secara bertahap dengan konsistensi lain yang nantinya menuju pada makanan padat.
Sementara, susu UHT bisa diberikan kepada bayi bila ia sudah berusia 9 bulan, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Apabila bayi sudah berusia 12 bulan, susu UHT dapat diberikan seutuhnya kepada anak. Jumlah yang diberikan berkisar antara 2-3 gelas sehari (1 gelas = 250 ml) sesuai kemampuan anak.
Susu UHT memang direkomendasikan untuk anak usia 12 bulan ke atas. Susu skim tidak ditujukan untuk anak pada umumnya, melainkan bisa menjadi pilihan untuk anak yang harus mengurangi asupan kalori dan lemak, misalnya pada anak yang kegemukan. Pasalnya, nilai kalorinya hanya mengandung 55 persen dari seluruh energi susu. Tak heran, jika susu skim sering kali digunakan dalam pembuatan keju rendah lemak dan yogurt.
Jadi Mom, memilih susu untuk anak itu cocok-cocokan ya. Semua jenis susu baik dan sehat kok Mom, baik susu UHT ataupun susu formula. Asalkan diberikan sesuai dengan usia anak. Serta yang penting diingat, pilihlah susu yang cocok untuk si kecil. Konsumsi susu penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil dan meningkatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh terhadap berbagai penyakit.
Sumber :
https://www.mamibuy.co.id/talk/article/63334
https://www.orami.co.id/forum/topic/263/untuk-bayi-1-tahun-lebih-baik-uht-atau-susu-formula-ya
https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/Susu-UHT-atau-Susu-Formula
Selepas memberikan ASI, banyak orang tua baru, khususnya ibu, bingung memilih susu yang tepat untuk anak. Begitu banyak jenis dan merek susu yang ada di pasaran dengan masing-masing keunggulan membuat ibu sulit memutuskan. Apalagi kini sedang ramai informasi beredar bahwa susu UHT lebih sehat dibandingkan susu formula untuk anak. Sehingga banyak orang tua beralih dari susu formula ke susu UHT. Benarkah Mom susu UHT lebih baik dari susu formula?
Sebelum menentukan memberi anak susu UHT atau susu formula, mari kita kenali jenis susu terlebih dulu ya Mom.
Apa itu susu UHT dan susu formula?
Susu UHT (Ultra High Temperatur) merupakan jenis susu yang melalui proses disterilisasi secara termal. Proses disterilisasi termal dilakukan dengan suhu tinggi sekitar 135 – 145 derajat celcius atau di atas 2880 derajat F dan dalam waktu yang singkat selama 2 – 5 detik, baik sebelum atau setelah pengemasan. Pemanasan dengan suhu tinggi ini digunakan untuk membunuh seluruh mikroorganisa ( bakteri pembususk dan patogen) serta spora atau jamur. Sedangkan waktu pemanasan yang singkat bertujuan agar warna, aroma, dan rasa susu relatif tidak berubah seperti susu segar. Susu UHT pada umumnya dapat bertahan selama 6 – 9 bulan dalam kemasan atau sebelum dibuka.
Bagaimana dengan susu formula?
Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya menggunakan spray dryer atau roller dryer. Kerusakan protein sebesar 30 persen dapat terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan mineral juga lebih banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk.
Lama simpan susu bubuk juga tergolong lama, maksimal 2 tahun, tentunya dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk powder).
Mom, susu paling sehat, terbaik, dan lengkap gizinya bagi anak tentulah ASI. Untuk itu, sangat dianjurkan ibu tetap memberikan asi hingga usia anak 2 tahun, paling tidak asi ekslusif yaitu hingga anak berusia 6 bulan. Namun banyak kasus terjadi asi terpaksa tidak dapat diberikan pada anak, misalnya asinya kering, karena alasan ibunya sudah kembali bekerja, atau ibu khawatir jika menyusu asi hingga 2 tahun takut susah lepas asi, dan alasan lainnya. Sehingga anak mulai dikenalkan dan diberikan susu formula atau susu UHT.
Perihal memilih susu pengganti ASI itu susah-susah gampang ya Mom. Kita harus “trial and error”, mencoba berbagai merek susu dan jenis susu . Terkadang kita banyak sekali direkomendasikan satu merek susu, misal susu UHT, namun anak tidak menyukainya. Entah karena rasa atau aromanya. Ada juga yang sebaliknya, anaknya tidak suka minum susu formula dan lebih memilih susu UHT.
Selain itu, trend belakangan ini, orang tua atau ibu “malas”, merasa repot jika memberikan susu formula. Jika anak minta susu, ibu harus menyeduh air panas dulu, belum lagi jika saat berpergian, ia harus membawa susu formula bubuk dan termos air panas, serta botol. Rasanya terlalu banyak yang harus dibawa dan sangat repot.
Berbeda dengan susu UHT yang lebih praktis karena tidak perlu repot-repot lagi membawa termos iar panas dan memusingkan takaran susu.
Mom, pada dasarnya, baik susu UHT maupun susu formula, sama sehatnya. Pula pada dasarnya tidak ada kewajiban memperkenalkan salah satu jenis susu tersebut. Justru, prinsip utama pemberian susu adalah berikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan atau ASI eksklusif. Sebaliknya, susu formula bisa dijadikan alternatif bilamana Moms tidak dapat memberikan ASI Eksklusif.
Dengan diberikannya susu formula khusus yang dirancang hingga menyerupai ASI, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan akan nutrisi bayi. Begitu usia 7 bulan, bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Tujuan MPASI untuk menambah asupan nutrisi selain dari ASI, serta mengajari bayi agar mengenal makanan secara bertahap dengan konsistensi lain yang nantinya menuju pada makanan padat.
Sementara, susu UHT bisa diberikan kepada bayi bila ia sudah berusia 9 bulan, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Apabila bayi sudah berusia 12 bulan, susu UHT dapat diberikan seutuhnya kepada anak. Jumlah yang diberikan berkisar antara 2-3 gelas sehari (1 gelas = 250 ml) sesuai kemampuan anak.
Susu UHT memang direkomendasikan untuk anak usia 12 bulan ke atas. Susu skim tidak ditujukan untuk anak pada umumnya, melainkan bisa menjadi pilihan untuk anak yang harus mengurangi asupan kalori dan lemak, misalnya pada anak yang kegemukan. Pasalnya, nilai kalorinya hanya mengandung 55 persen dari seluruh energi susu. Tak heran, jika susu skim sering kali digunakan dalam pembuatan keju rendah lemak dan yogurt.
Jadi Mom, memilih susu untuk anak itu cocok-cocokan ya. Semua jenis susu baik dan sehat kok Mom, baik susu UHT ataupun susu formula. Asalkan diberikan sesuai dengan usia anak. Serta yang penting diingat, pilihlah susu yang cocok untuk si kecil. Konsumsi susu penting untuk menunjang tumbuh kembang si kecil dan meningkatkan sistem imunitas (kekebalan) tubuh terhadap berbagai penyakit.
Sumber :
https://www.mamibuy.co.id/talk/article/63334
https://www.orami.co.id/forum/topic/263/untuk-bayi-1-tahun-lebih-baik-uht-atau-susu-formula-ya
https://www.ibudanbalita.com/forum/diskusi/Susu-UHT-atau-Susu-Formula