Tradisi Bancakan Syukuran Kelahiran Anak Sapi Di Pedesaan Bayat
Berita Warga

Petani di pedesaan Bayat sebagian besar memiliki sapi sebagai salah satu kekayaannya,jaman dulu sapi dipelihara untuk digunakan sebagai tenaga membajak sawah, era sekarang untuk membajak sawah sudah mengunakan mesin traktor, dan kepemilikan sapi untuk memanfaatkan jerami sisa panen padi agar tidak terbuang sia-sia.
Sapi juga menjadi salah satu aset terbesar untuk petani karena harganya cukup tinggi,satu petani biasanya memiliki lebih dari satu sapi, jadi ketika hari raya kurban sapi yang sudah besar dijual, masih ada sapi induknya/anaknya yang dipelihara.
Karena sapi mempunyai nilai yang cukup tinggi, maka setiap kelahiran anak sapi, sebagian warga di pedesaan Bayat masih melakukan tradisi bancakan syukuran atas kelahiran anak sapi,salah satunya ibu Sukarni (50) yang tinggal di desa Serut Kelurahan Kebon Kecamatan Bayat .
"Saya harap generasi penerus saya yang menjadi petani masih mau meneruskan tradisi ini sebagai tanda syukur dan menjadikan kesempatan untuk berbagi bersama tetangga agar selalu rukun "tutur beliau (29/10/2020)
Bancakan kelahiran sapi ini berupa golong, yaitu nasi yang diolah bersama parutan kelapa, dihaluskan dan dibentuk kotak atau bulat, selain itu ada nasi putih, urap sayur dan telor rebus.
Setelah didoakan bersama keluarga dan diaminkan bersama, kemudian dibagikan kepada tetangga sekitar dengan mengunakan bungkus daun pisang.
"Meski sederhana, tapi semua keluarga dan tetangga menyambut dengan gembira bancakan syukuran ini,terutama cucu-cucu saya yang paling bersemangat saat ada acara kecil ini"pungkas ibu Sukarni
#SalamDariDesa
#SemogaBermanfaat
Sapi juga menjadi salah satu aset terbesar untuk petani karena harganya cukup tinggi,satu petani biasanya memiliki lebih dari satu sapi, jadi ketika hari raya kurban sapi yang sudah besar dijual, masih ada sapi induknya/anaknya yang dipelihara.
Karena sapi mempunyai nilai yang cukup tinggi, maka setiap kelahiran anak sapi, sebagian warga di pedesaan Bayat masih melakukan tradisi bancakan syukuran atas kelahiran anak sapi,salah satunya ibu Sukarni (50) yang tinggal di desa Serut Kelurahan Kebon Kecamatan Bayat .
"Saya harap generasi penerus saya yang menjadi petani masih mau meneruskan tradisi ini sebagai tanda syukur dan menjadikan kesempatan untuk berbagi bersama tetangga agar selalu rukun "tutur beliau (29/10/2020)
Bancakan kelahiran sapi ini berupa golong, yaitu nasi yang diolah bersama parutan kelapa, dihaluskan dan dibentuk kotak atau bulat, selain itu ada nasi putih, urap sayur dan telor rebus.
Setelah didoakan bersama keluarga dan diaminkan bersama, kemudian dibagikan kepada tetangga sekitar dengan mengunakan bungkus daun pisang.
"Meski sederhana, tapi semua keluarga dan tetangga menyambut dengan gembira bancakan syukuran ini,terutama cucu-cucu saya yang paling bersemangat saat ada acara kecil ini"pungkas ibu Sukarni
#SalamDariDesa
#SemogaBermanfaat