Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia Berdasarkan Pendidikan
Berita Warga

Catatan positif ditorehkan pemerintah untuk tingkat pengangguran yang semakin surut. Berdasarkan rilis data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2019 tinggal sebesar 5,01% atau terendah setidaknya sejak 2005 yaitu sebesar 10,4 persen.
Sebagai informasi, TPT merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap total jumlah angkatan kerja pada periode yang sama. Sedangkan angkatan kerja sendiri adalah penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang bekerja, atau punya pekerjaan tapi tidak bekerja untuk sementara waktu.
Dari sisi pengangguran, ternyata TPT paling besar terjadi pada penduduk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu mencapai 8,63%. Disusul oleh TPT di tingkat Diploma I/II/III dan SMA yang masing-masing sebesar 6,89% dan 6,78%. Adapun TPT tingkat Universitas juga cukup tinggi, yaitu mencapai 6,24%.
Perlu dicatat bahwa data tersebut membandingkan seluruh pengangguran pada jenjang pendidikan tertentu terhadap jumlah angkatan kerja di tingkat pendidikan yang sama. Dengan begitu dapat memperlihatkan serapan tenaga kerja pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Semakin tinggi TPT per jenjang pendidikan, artinya ketersediaan lapangan kerja tidak sesuai dengan tenaga kerja hasil cetakan kurikulumnya.
Sumber: Indonesia Baik (Kemenkominfo RI)
Sebagai informasi, TPT merupakan perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap total jumlah angkatan kerja pada periode yang sama. Sedangkan angkatan kerja sendiri adalah penduduk berusia lebih dari 15 tahun yang bekerja, atau punya pekerjaan tapi tidak bekerja untuk sementara waktu.
Dari sisi pengangguran, ternyata TPT paling besar terjadi pada penduduk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu mencapai 8,63%. Disusul oleh TPT di tingkat Diploma I/II/III dan SMA yang masing-masing sebesar 6,89% dan 6,78%. Adapun TPT tingkat Universitas juga cukup tinggi, yaitu mencapai 6,24%.
Perlu dicatat bahwa data tersebut membandingkan seluruh pengangguran pada jenjang pendidikan tertentu terhadap jumlah angkatan kerja di tingkat pendidikan yang sama. Dengan begitu dapat memperlihatkan serapan tenaga kerja pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Semakin tinggi TPT per jenjang pendidikan, artinya ketersediaan lapangan kerja tidak sesuai dengan tenaga kerja hasil cetakan kurikulumnya.
Sumber: Indonesia Baik (Kemenkominfo RI)