TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PERKUAT KADER NU DI KABUPATEN PAMEKASAN
Berita Warga 
Pamekasan (24 November 2024), Tim Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Kebijakan Startegis Nasional melakukan kegiatan Edukasi Keluarga Maslahat, Bimbingan Remaja Usia Nikah Dan Bimbingan Remaja Usia Sekolah di Kabupaten Pamekasan Madura dengan Tema “Penguatan Kesehatan Mental untuk Akselerasi Katalis Muda Keluarga Maslahat di Kabupaten Pamekasan Madura.” Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara bertahap dalam waktu yang berdekatan.
Pada hari Sabtu, 16 November 2024 dilakukan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) yang berkolaborasi dengan PC IPNU-PC IPPNU Kabupaten Pamekasan dan Bimas Islam Kemenag Kab. Pamekasan.
Dalam kegiatan ini, Ilyasa, pada acara tersebut menegaskan bahwa kita harus harus mengenali diri sendiri sebelum membangun komitmen dengan orang lain, sehingga kita tahu kekurangan apa yang kita miliki untuk nantinya bisa dilengkapi oleh pasangan kita.
Pada kesempatan yang sama, Raudlatun juga menegaskan bahwa kader IPNU dan IPPNU harus memiliki kriteria jodoh yang ideal sesuai dengan ekspektasinya, dengan harapan keluarga yang akan dibangun nantinya adalah keluarga maslahat yang bahagia dan membahagiakan.
Pada hari Ahad, 17 November 2024 juga dilakukan kegiatan edukasi keluarga maslahat bagi Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama’ (GKMNU) Se Kabupaten Pamekasan. Ulya Fikriyati selaku ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun kesetaraan dan komunikasi yang efektif dalam rumah tangga.
Kegiatan ini berlanjut dengan Bimbingan Remaja Usia Sekolah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amin Waru dan Pondok Pesantren Al-Mujtama’ Pagentenan Pamekasan Madura pada tanggal 23-24 Nopember 2024, para santri diajarkan menjadi fasilitator BRUS, dimana mereka diajarkan bagaimana menjadi remaja sehat, mengenali dirinya sendiri, membuat jembatan harapan, memetakan permasalahan remaja, bagaimana mencari solusi dan mengambil keputusan, bagaimana mengelola emosi dan terakhir dikuatkan dengan bagaimana caranya menjadi remaja keren dan qur’ani yang dirangkum dalam 10 karakter remaja qeren qur’ani (RQQ).
Sebagai Rencana Tindak Lanjut mereka akan menyampaikan kembali ke berbagai komunitasnya sesuai dengan tema yang diperoleh, agar tujuan dari pengabdian ini tercapai secara maksimal untuk mencetak katalis muda keluarga maslahat.
Pengabdian ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.(Odax)
Pada hari Sabtu, 16 November 2024 dilakukan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) yang berkolaborasi dengan PC IPNU-PC IPPNU Kabupaten Pamekasan dan Bimas Islam Kemenag Kab. Pamekasan.
Dalam kegiatan ini, Ilyasa, pada acara tersebut menegaskan bahwa kita harus harus mengenali diri sendiri sebelum membangun komitmen dengan orang lain, sehingga kita tahu kekurangan apa yang kita miliki untuk nantinya bisa dilengkapi oleh pasangan kita.
Pada kesempatan yang sama, Raudlatun juga menegaskan bahwa kader IPNU dan IPPNU harus memiliki kriteria jodoh yang ideal sesuai dengan ekspektasinya, dengan harapan keluarga yang akan dibangun nantinya adalah keluarga maslahat yang bahagia dan membahagiakan.
Pada hari Ahad, 17 November 2024 juga dilakukan kegiatan edukasi keluarga maslahat bagi Satuan Tugas (Satgas) Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama’ (GKMNU) Se Kabupaten Pamekasan. Ulya Fikriyati selaku ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun kesetaraan dan komunikasi yang efektif dalam rumah tangga.
Kegiatan ini berlanjut dengan Bimbingan Remaja Usia Sekolah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amin Waru dan Pondok Pesantren Al-Mujtama’ Pagentenan Pamekasan Madura pada tanggal 23-24 Nopember 2024, para santri diajarkan menjadi fasilitator BRUS, dimana mereka diajarkan bagaimana menjadi remaja sehat, mengenali dirinya sendiri, membuat jembatan harapan, memetakan permasalahan remaja, bagaimana mencari solusi dan mengambil keputusan, bagaimana mengelola emosi dan terakhir dikuatkan dengan bagaimana caranya menjadi remaja keren dan qur’ani yang dirangkum dalam 10 karakter remaja qeren qur’ani (RQQ).
Sebagai Rencana Tindak Lanjut mereka akan menyampaikan kembali ke berbagai komunitasnya sesuai dengan tema yang diperoleh, agar tujuan dari pengabdian ini tercapai secara maksimal untuk mencetak katalis muda keluarga maslahat.
Pengabdian ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.(Odax)