Ternyata Speedometer Tidak Pernah Menampilkan Kecepatan Sesungguhnya
Citizen News

Faktanya, seluruh pabrikan mobil dan sepeda motor di dunia sengaja membuat speedometer dengan setting-an ‘ngaco’ alias tidak benar-benar tepat.
Melansir laman The Globe and Mail, seperti dikutip Rabu 9 Oktober 2019, hal tersebut sengaja dilakukan untuk mencegah kecenderungan pengemudi menambah kecepatannya. “Speedometer selalu menunjukkan angka lebih kencang dari laju aslinya. Bukan curang, tapi hal tersebut memang sudah tertuang di dalam International Agreements (kesepakatan global) soal produksi kendaraan,” ujar pakar otomotif asal Kanada, Thomas Tetzlaff.
Di dalam kesepakatan global tersebut, tertulis bahwa angka yang ditampilkan di speedometer haruslah 10 persen plus dua kilometer lebih tinggi dari laju asli kendaraan. Artinya, jika kecepatan sesungguhnya berada di kisaran 90 kilometer per jam, maka yang tampil di speedometer adalah 101 kilometer per jam.
Menurut Tetzlaff, ‘pemalsuan’ kecepatan di speedometer itu baik untuk psikologi sang pengemudi.
Sebab, seperti yang telah disinggung di awal, secara tak sadar mereka akan mengurangi kecepatan dengan berpatok pada angka yang tertera di alat tersebut. “Karena semua hal yang berkaitan dengan otomotif memang harus dipertimbangkan dengan matang,” kata dia.
Sumber :
@Tahukahanda.info
JENIUSPEDIA INDONESIA
Melansir laman The Globe and Mail, seperti dikutip Rabu 9 Oktober 2019, hal tersebut sengaja dilakukan untuk mencegah kecenderungan pengemudi menambah kecepatannya. “Speedometer selalu menunjukkan angka lebih kencang dari laju aslinya. Bukan curang, tapi hal tersebut memang sudah tertuang di dalam International Agreements (kesepakatan global) soal produksi kendaraan,” ujar pakar otomotif asal Kanada, Thomas Tetzlaff.
Di dalam kesepakatan global tersebut, tertulis bahwa angka yang ditampilkan di speedometer haruslah 10 persen plus dua kilometer lebih tinggi dari laju asli kendaraan. Artinya, jika kecepatan sesungguhnya berada di kisaran 90 kilometer per jam, maka yang tampil di speedometer adalah 101 kilometer per jam.
Menurut Tetzlaff, ‘pemalsuan’ kecepatan di speedometer itu baik untuk psikologi sang pengemudi.
Sebab, seperti yang telah disinggung di awal, secara tak sadar mereka akan mengurangi kecepatan dengan berpatok pada angka yang tertera di alat tersebut. “Karena semua hal yang berkaitan dengan otomotif memang harus dipertimbangkan dengan matang,” kata dia.
Sumber :
@Tahukahanda.info
JENIUSPEDIA INDONESIA