Tentang Lambung dan Pegon
Berita Warga

Lambung dan Pegon.
Tidak banyak yang tahu mengenai kedua istilah ini. Terdengar seperti lambung untuk padi ya? Namun, perlu diketahui, Lambung dan Pegon merupakan baju adat dari suku Sasak, lho! Fakta uniknya, baju adat ini pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di sidang bersama DPD-DPR 2019 lalu.
Suku Sasak
Perlu diketahui, suku Sasak merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok–pulau yang berada di timur pulau Bali. Suku Sasak menggunakan bahasa Sasak dalam kehidupan sehari-harinya. Nama Sasak diambil dari kata sak sak yang artinya satu-satu. Suku ini sangat dekat dengan suku Samawa dan Bima yang juga mendiami pulau Lombok.
Pakaian Lambung
Pakaian Lambung ini digunakan oleh perempuan. Pakaian yang berbahan dasar kain pelung dengan selendang yang menjuntai di sebelah kanan ini digunakan oleh perempuan Sasak dalam berbagai acara formal maupun sakral. Selendang yang digunakan bermotif ragi genep, yaitu motif kain tenun khas suku Sasak. Selain itu, perempuan Sasak juga dipakaikan Pangkak di kepalanya sebagai lambang menjaga aurat atau kesucian bagi kaum wanita. Terakhir, dalam busana Lambung, perempuan Sasak juga dipasangkan Tongkak (sabuk panjang dari kain tenun) pada pinggangnya sebagai lambang ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pengabdian kepada orang tua atau suami dan Keren sebagai kain tenun panjang bermotif Songket khas Lombok sebagai lambang kesopanan dan kesuburan.
Pakaian Pegon
Kebalikannya, pakaian Pegon ini dipakai oleh laki-laki. Pada bagian kepala, lelaki Lombok dipakaikan Cappuq atau Sapuk sebagai mahkota yang melambangkan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian, baju yang dipakaikan mengadopsi model jas Eropa dan dipengaruhi oleh adat Jawa. Baju Pegon ini dilambangkan sebagai keagungan sebagai seorang pria. Kain songket atau dodot dilingkarkan pada bagian pinggang untuk menyelipkan keris. Umumnya, kain songket sebagai bawahan bermotif Subahnale, Keker, dan Bintang Empet.
Menarik sekali, pakaian adat ini! Boleh banget dicoba nih untuk perayaan hari kartini atau hari kemerdekaan tahun depan!
sumber gambar: https://www.jokembe.com/budaya/baca/4/104/pakaian-adat-suku-sasak-lombok
Tidak banyak yang tahu mengenai kedua istilah ini. Terdengar seperti lambung untuk padi ya? Namun, perlu diketahui, Lambung dan Pegon merupakan baju adat dari suku Sasak, lho! Fakta uniknya, baju adat ini pernah digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di sidang bersama DPD-DPR 2019 lalu.
Suku Sasak
Perlu diketahui, suku Sasak merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami Pulau Lombok–pulau yang berada di timur pulau Bali. Suku Sasak menggunakan bahasa Sasak dalam kehidupan sehari-harinya. Nama Sasak diambil dari kata sak sak yang artinya satu-satu. Suku ini sangat dekat dengan suku Samawa dan Bima yang juga mendiami pulau Lombok.
Pakaian Lambung
Pakaian Lambung ini digunakan oleh perempuan. Pakaian yang berbahan dasar kain pelung dengan selendang yang menjuntai di sebelah kanan ini digunakan oleh perempuan Sasak dalam berbagai acara formal maupun sakral. Selendang yang digunakan bermotif ragi genep, yaitu motif kain tenun khas suku Sasak. Selain itu, perempuan Sasak juga dipakaikan Pangkak di kepalanya sebagai lambang menjaga aurat atau kesucian bagi kaum wanita. Terakhir, dalam busana Lambung, perempuan Sasak juga dipasangkan Tongkak (sabuk panjang dari kain tenun) pada pinggangnya sebagai lambang ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pengabdian kepada orang tua atau suami dan Keren sebagai kain tenun panjang bermotif Songket khas Lombok sebagai lambang kesopanan dan kesuburan.
Pakaian Pegon
Kebalikannya, pakaian Pegon ini dipakai oleh laki-laki. Pada bagian kepala, lelaki Lombok dipakaikan Cappuq atau Sapuk sebagai mahkota yang melambangkan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian, baju yang dipakaikan mengadopsi model jas Eropa dan dipengaruhi oleh adat Jawa. Baju Pegon ini dilambangkan sebagai keagungan sebagai seorang pria. Kain songket atau dodot dilingkarkan pada bagian pinggang untuk menyelipkan keris. Umumnya, kain songket sebagai bawahan bermotif Subahnale, Keker, dan Bintang Empet.
Menarik sekali, pakaian adat ini! Boleh banget dicoba nih untuk perayaan hari kartini atau hari kemerdekaan tahun depan!
sumber gambar: https://www.jokembe.com/budaya/baca/4/104/pakaian-adat-suku-sasak-lombok