Tekan Angka Dispensasi Kawin (Diska), Bambu Nusantara Edukasi Pelajar Sejak Dini
Berita Warga

Bambu Nusantara- Peran seluruh elemen sangat diperlukan untuk menekan banyaknya angka permohonan dispensasi kawin (diska) bagi remaja. Bambu Nusantara sebagai salah satu OMS yang bergerak dibidang rehabilitasi sosial, juga ikut berkontribusi dalam menekan angka tersebut.
Caranya dengan melaksanakan sosialisasi kesehatan reproduksi, bagi pelajar di SMPN 1 Karas, Magetan pada Sabtu (4/2/2023).
Direktur Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengungkapkan pemaparan bagi 205 pelajar kelas VII tersebut difokuskan tentang tingkat kesiapan dan risiko kehamilan usia dini bagi remaja.
"Karena kesiapan alat reproduksi pada perempuan itu dikatakan sudah matang saat usia diatas 20 tahun. Jika kurang dari usia itu, risikonya tinggi. Apalagi dampak ekonomi, psikis dan sosial pasti akan dialami oleh keluarga," katanya.
Selain itu, lanjut Titik pihaknya juga memberikan sosialisasi terkait bahaya narkotika, serta obat-obatan terlarang. Mengingat, selama ini masih saja banyak anak-anak khususnya pelajar yang mengkonsumsi obat-obatan itu.
"Dampaknya jelas tidak baik, untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Termasuk akan merugikan masa depan mereka nantinya," imbuhnya.
Tidak hanya itu, meski masih berusia dini Titik juga memberikan edukasi tentang bahaya seks bebas. Aktivitas terlarang baik secara norma susila dan agama itu, bisa menimbulkan penyakit mematikan yakni HIV/AIDS.
Titik berharap, dengan edukasi sejak dini para pelajar yang akan menjadi generasi penerus tersebut paham tentang pentingnya hidup sehat dan positif. Sehingga, nantinya mereka akan menjadi pribadi yang baik, berkarakter, sehat dan kuat secara jiwa dan raga.
Sementara itu, Kepala SMPN I Karas Suci Rahayu M.Pd menambahkan meski Kabupaten Magetan hanya mencatat 98 permohonan Diska pada 2022, pihaknya tetap berupaya mengantisipasi kondisi tersebut.
Pelajar, kata Suci harus di edukasi sejak dini agar mereka paham dan peduli tentang kondisi lingkungan, sosial, kesehatan pribadi dan masa depan mereka nantinya.
"Dalam kegiatan kali ini kami mengambil tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya." Selain edukasi tentang kesehatan, kami juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa," tegasnya. (Humas)
Caranya dengan melaksanakan sosialisasi kesehatan reproduksi, bagi pelajar di SMPN 1 Karas, Magetan pada Sabtu (4/2/2023).
Direktur Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengungkapkan pemaparan bagi 205 pelajar kelas VII tersebut difokuskan tentang tingkat kesiapan dan risiko kehamilan usia dini bagi remaja.
"Karena kesiapan alat reproduksi pada perempuan itu dikatakan sudah matang saat usia diatas 20 tahun. Jika kurang dari usia itu, risikonya tinggi. Apalagi dampak ekonomi, psikis dan sosial pasti akan dialami oleh keluarga," katanya.
Selain itu, lanjut Titik pihaknya juga memberikan sosialisasi terkait bahaya narkotika, serta obat-obatan terlarang. Mengingat, selama ini masih saja banyak anak-anak khususnya pelajar yang mengkonsumsi obat-obatan itu.
"Dampaknya jelas tidak baik, untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Termasuk akan merugikan masa depan mereka nantinya," imbuhnya.
Tidak hanya itu, meski masih berusia dini Titik juga memberikan edukasi tentang bahaya seks bebas. Aktivitas terlarang baik secara norma susila dan agama itu, bisa menimbulkan penyakit mematikan yakni HIV/AIDS.
Titik berharap, dengan edukasi sejak dini para pelajar yang akan menjadi generasi penerus tersebut paham tentang pentingnya hidup sehat dan positif. Sehingga, nantinya mereka akan menjadi pribadi yang baik, berkarakter, sehat dan kuat secara jiwa dan raga.
Sementara itu, Kepala SMPN I Karas Suci Rahayu M.Pd menambahkan meski Kabupaten Magetan hanya mencatat 98 permohonan Diska pada 2022, pihaknya tetap berupaya mengantisipasi kondisi tersebut.
Pelajar, kata Suci harus di edukasi sejak dini agar mereka paham dan peduli tentang kondisi lingkungan, sosial, kesehatan pribadi dan masa depan mereka nantinya.
"Dalam kegiatan kali ini kami mengambil tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya." Selain edukasi tentang kesehatan, kami juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa," tegasnya. (Humas)