Masuk Daftar

TEH FITRI

Berita Warga
Kami (saya dan istri) Minggu pagi ini (1/8), membicarakan Teh Fitri. Di meja makan, sambil menyantap nasi uduk. Kami berdua belum percaya, jika si Teteh sudah meninggal. Kabar itu saya ketahui, sekitar 3 hari lalu, dari istri. Istri mendapatkan informasi dari WA Grup ibu-ibu di kompleks kami.

Bagi warga kompleks kami dan sekitarnya, Teh Fitri cukup dikenal. Dia bukan pejabat, apalagi politisi. Dia penjual bubur, tepatnya bubur dan menu sarapan lainnya. Meskipun brand tempat usahanya BUBUR AYAM CIANJUR TEH FITRI, tapi menu lain juga ada. Lontong opor, lontong sayur, bubur kacang hijau, bubur mutiara, dan lainnya.

Belakangan waktu, usahanya terlihat berkembang. Berbagai rupa makanan beku (frozen food) dijulanya pula. Agaknya dia menjadi agen penyalur sebuah merk makanan beku.
Kembali ke soal menu utama yang dijualnya. Di keluarga kami, semua senang menu yang dijual Teh Fitri. Istri dan anak kedua suka lontong sayur. Anak pertama dan ketiga menggemari bubur ayam. Saya sendiri memilih bubur kacang hijau. Semua menu yang dijual, menurut kami, enak. Warungnya selalu ramai. Laris.

Menurut informasi, si Teteh meninggal karena covid. Kabar kematian karena covid selalu mengejutkan. Karena ia datang tiba-tiba. Apalagi jika menimpa orang yang kita kenal. Sampai beberapa lama, kita masih merasa belum percaya.

“Teh Fitri dikenang karena ia sangat baik. Ramah. Ia memperlakukan pembeli bukan dalam hubungan pembeli dan penjual saja. Tapi sebagai manusia, sebagai teman. Contohnya, Teh Fitri akan mengajak setiap pembeli mengobrol apa saja dan panjang lebar,”ujar istri.

Istri saya benar. Saya pun merasakannya. Beberapa kali ke warungnya, saya mendapat banyak informasi tentang keluarganya. Dia tinggal di Semarang belum lama. Asalnya Cianjur, Jawa Barat. Sebelumnya lama berdomisili di Makassar, Sulawesi Selatan. Perpindahan keluarganya ke Semarang karena suaminya pindah kerja.

“Saya waktu di Makassar juga jualan begini di rumah, Pak. Bantu-bantu suami, daripada menganggur. Karena belum punya teman di sana,”ceritanya, suatu pagi. Tangannya menyendok sayur. Sigap membungkus 5 bungkus lontong sayur yang saya pesan.

Keramahan si Teteh tidak hanya di warungnya saja. Setidaknya dua kali, kami bertemu dengannya di super market dekat kompleks kami. Karena dasarnya orangnya ramah, di situ pun dia menyapa dan menebar senyum. Tapi tak banyak cerita, saling melempar sapa saja.

Cerita Teh Fitri beragam tema. Apa saja bisa dia ceritakan. Sejauh ini, bagusnya, tidak soal yang buruk-buruk atau membicarakan orang lain. Tapi lebih sering cerita soal diri dan keluarganya.

Dia, misalnya, cerita tentang anak pertamanya yang mulai kuliah tahun ini. Pada pagi yang lain, saya mendengar cerita yang berbeda. Kali itu soal pulang kampung. Katanya, selama PSBB dan PPKM belum pernah mudik. Pun dua kali Idul Fitri dilaluinya di Semarang. Namun, pagi itu dia cerita kalau akhirnya berhasil pulang kampung ke kampung halamannya di Cianjur. Proses pulang kampung itu dilakukan setelah Lebaran kemarin. Beberapa pekan dari pagi saat dia cerita, pagi itu.

“Saya dan suami niatnya memang pulang kampung, Pak. Karena sudah dua kali lebaran gak bisa pulang. Makanya kemarin habis lebaran, niat pulang. Tapi kami siap juga balik kalau misalnya di jalan ada cegatan. Eh, sampai kampung aman. Tidak ada cegatan. Alhamdulillah, akhirnya bisa pulang kampung,”ujarnya riang. Logatnya Sunda banget. Halus tapi ceria.

Itu adalah pulang kampungnya yang terakhir. Karena beberapa hari lalu dia meninggal. Covid telah memanggil paksa orang-orang yang kita kenal ataupun tidak. Selamat jalan, Teh Fitri. Selamat pulang ke kampung abadi. Semua kebaikan dan keramahanmu menjadi kenangan.

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1587 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar