Tebu dan Peningkatkan Ekonomi Rumah Tangga
Berita Warga

Siapa yang tak kenal dengan pohon tebu, pohon dengan batang panjang, beruas-ruas dengan rasa yang manis. Pohon dengan nama latin Saccharum officinarum Linn adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.
Karakteristik dari tanaman tebu diantara lain adalah terdapatnya bulu-bulu beserta duri di sekitar bagian pelepah dan helai daun. Keberadaan bulu-bulu dan duri ini beragam, tergantung dari varietas tebu. Tinggi dari tanaman tebu bervariasi, beberapa faktor yang menyebabkan variasi pada tinggi tanaman tebu adalah daya dukung lingkungan dan varietas; namun secara umum tanaman tebu memiliki tinggi mulai dari 2,5 hingga 4 meter, dengan diameter batang 2 – 4 cm. Tebu merupakan tanaman monokotil dan batangnya dapat menghasilkan anakan dari pangkal batang berupa tunas yang kemudian akan membentuk rumpun.
Saat ini tanaman tebu sedang menjadi primadona di masyarakat karena tebu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Satu batang tebu dengan ukuran besar dijual seharga Rp 1.300 perbantangnya,sedangkan untuk ukuran sedang dihargai Rp 1.200 perbatangnya. Mengapa tebu menjadi primadona? Karena saat ini tanaman tebu sudah bisa dimanfaatkan menjadi minuman segar nan menyehatkan.
Yup...saat ini tebu sudah bisa dimanfaatkan sebagai minuman es tebu. Dengan modal mesin pres untuk memeras tebu kita sudah bisa menjual air tebu tersebut tanpa harus ditambah dengan gula atau pemanis lainnya. Satu gelas air tebu dijual seharga Rp 3000,-. Satu batang tebu ukiran panjang dan besar bisa menghasilkan kirang lebih lima gelas air tebu. Sehingga tak heran banyak masyarakat yang kemudian menjadi pedagang es tebu. Hampir disetiap sudut jalan kita bisa melihat para pedagang yang menjual minuman es tebu.
Dengan semakin menjamurnya pedagang es tebu maka kebutuhan pasokan tebu semaking meningkat. Sementara ladang tebu yang tersedia belum meningkat secara signifikan. Sehingga apabila masih ada lahan yang tersisa kita bisa memanfaatkannya dengan menanam tebu. Memang di awal penanaman kita akan membutuhkan yang cukup lama baru kemudian tebu siap dipanen. tetapi setelah itu kita tak perlu menunggu lama lagi untuk panen berikutnya.
Mari kita manfaatkan setiap jengkal tanah yang ada untuk meningkatkan perekonomian keluarga dengan menanam pohon tebu.
Karakteristik dari tanaman tebu diantara lain adalah terdapatnya bulu-bulu beserta duri di sekitar bagian pelepah dan helai daun. Keberadaan bulu-bulu dan duri ini beragam, tergantung dari varietas tebu. Tinggi dari tanaman tebu bervariasi, beberapa faktor yang menyebabkan variasi pada tinggi tanaman tebu adalah daya dukung lingkungan dan varietas; namun secara umum tanaman tebu memiliki tinggi mulai dari 2,5 hingga 4 meter, dengan diameter batang 2 – 4 cm. Tebu merupakan tanaman monokotil dan batangnya dapat menghasilkan anakan dari pangkal batang berupa tunas yang kemudian akan membentuk rumpun.
Saat ini tanaman tebu sedang menjadi primadona di masyarakat karena tebu memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Satu batang tebu dengan ukuran besar dijual seharga Rp 1.300 perbantangnya,sedangkan untuk ukuran sedang dihargai Rp 1.200 perbatangnya. Mengapa tebu menjadi primadona? Karena saat ini tanaman tebu sudah bisa dimanfaatkan menjadi minuman segar nan menyehatkan.
Yup...saat ini tebu sudah bisa dimanfaatkan sebagai minuman es tebu. Dengan modal mesin pres untuk memeras tebu kita sudah bisa menjual air tebu tersebut tanpa harus ditambah dengan gula atau pemanis lainnya. Satu gelas air tebu dijual seharga Rp 3000,-. Satu batang tebu ukiran panjang dan besar bisa menghasilkan kirang lebih lima gelas air tebu. Sehingga tak heran banyak masyarakat yang kemudian menjadi pedagang es tebu. Hampir disetiap sudut jalan kita bisa melihat para pedagang yang menjual minuman es tebu.
Dengan semakin menjamurnya pedagang es tebu maka kebutuhan pasokan tebu semaking meningkat. Sementara ladang tebu yang tersedia belum meningkat secara signifikan. Sehingga apabila masih ada lahan yang tersisa kita bisa memanfaatkannya dengan menanam tebu. Memang di awal penanaman kita akan membutuhkan yang cukup lama baru kemudian tebu siap dipanen. tetapi setelah itu kita tak perlu menunggu lama lagi untuk panen berikutnya.
Mari kita manfaatkan setiap jengkal tanah yang ada untuk meningkatkan perekonomian keluarga dengan menanam pohon tebu.