Teater Satu Lampung Kolaborasi Pusbalin Bahasa dan Sastra Usung Tokoh Sastra IKe Panggung Teater
Berita Warga

Teater Satu Lampung gandeng Pusat Pengembangan dan Perlindungan(Pusbanglin) Bahasa dan Sastra menggelar Festival Teater Biographical Fiction (Biofic) Tokoh Sastra Indonesia. Festival ini merupakan sebuah perayaan seni teater yang mengusung tokoh-tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia melalui pementasan, diskusi, dan workshop.
Ketua Umum Teater Satu Lampung, Iswadi Pratama mengatakan di Bandar Lampung, Sabtu (19/10) mengatakan, festival ini dikenal dengan nama “Bio-Fiction” karena menggabungkan fakta sejarah dengan imajinasi untuk merekonstruksi peristiwa yang tidak tercatat.
“Teater Satu bersama Pusbanglin telah mengadakan Sayembara dan Workshop penulisan naskah drama bertema tokoh sastra Indonesia pada tahun 2023 lalu. Kali ini merupakan wujud pementasannya,” ujar Iswadi yang juga sutradara Teater Satu Lampung.
Lebih lanjut dikatakan, sayembara tersebut, terpilih delapan naskah terbaik yang telah dibukukan secara digital. Kisah-kisah dari naskah tersebut kini diangkat ke panggung dalam bentuk pementasan teater.
Tokoh-tokoh sastra yang diusung ke atas panggung seperti; Utuy Tatang Sontani, Idrus, Buya Hamka hingga Ratna Indahswari.
"Kami melakukan pementasan, diskusi hingga workshop, rangkaian Festival Biofic tersebut berlangsung dari 13 September 2004 hingga 22 Oktober 2024 d," kata Iswadi.
Iswadi lebih lanjut memaparkan, dari hasil kurasi terpilih grup teater dari Lampung yaitu; Teater Kurusetra UKMBS Unila Bandar Lampung (Naskah Ratna Indraswari “Kunang-kunang”), Sangkar Mahmud Lampung Utara (Naskah Ratna Indrawswari, “Kunang-kunang”) tampil pada hari pertama Minggu (20/10/2024). Pada haru kedua, Senin (21’10/2024) tampil Teater Sebelas Bandar Lampung (Naskah : “AKI : Aku Kenangan Idrus”), Sanggar Seni Gerilya Lampung Selatan. (Naskah : “Yang Melawan dan Pudar di Peking”) dan pada hari ketiga, Selasa (22/10/2024) tampil Teater JABAl Tanggamus (Naskah: Memetik Kata Dari Langit”), dan Teater Gauri Lampung Barat (Naskah : “Waktu Berakhir di Matamu Onih”).
Keenam grup teater dari Lampung ini tampil di Gedung Pertunjukan Dewan Kesenian Lampung (DKL). Komplek PKOR Way Halim,Bandar Lampung, 20 – 22 Oktober 2024.
Grup teater yang tepilih dalam kurasi kemudian mengikuti mengikuti pembekalan yang mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam mementaskan cerita di atas panggung. Yang dipandu oleh narasumber ahli, seperti Ari Pahala Hutabarat, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah, dan Iswadi Pratama.
Gelaran festival ini selain menaja pertunjukan juga menghadirkan sesi diskusi dalam acara Artist Talk akan disiarkan secara langsung melalui Instagram.
“Dalam sesi ini, para sutradara dan manajer dari masing-masing kelompok teater terpilih bakal berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam menghidupkan kembali tokoh-tokoh sastra melalui teater,” imbuhnya.
Iswadi menandaskan Festival Teater Biofic Tokoh Sastra Indonesia merupakan bukti dedikasi Teater Satu Lampung untuk terus mengembangkan dan menghidupkan sastra-drama Indonesia, yang selama ini kurang mendapat perhatian dibandingkan genre sastra lainnya seperti puisi, cerpen, dan novel.
Sementara itu, Pengamat Seni Hari Jayaningrat, mengatakan, mengapresiasi langkah yang dilakukan Teater Satu Lampung. Selam ini orang hanya banyak mengenal genre sastra puisi, cerpen, dan novel.
“Langkah Teater Satu Lampung menggandeng Pusbalin Bahasa dah Sastra Indonesia menghadirkan tokoh-tokoh sastra ke panggung teater sekaligus memasyarakatkan karya sastra dan teater. Ini sebuah langkah cerdas yang patut diapresiasi,” ujar Hari yang juga anggota Akademi Lampung.
Ketua Umum Teater Satu Lampung, Iswadi Pratama mengatakan di Bandar Lampung, Sabtu (19/10) mengatakan, festival ini dikenal dengan nama “Bio-Fiction” karena menggabungkan fakta sejarah dengan imajinasi untuk merekonstruksi peristiwa yang tidak tercatat.
“Teater Satu bersama Pusbanglin telah mengadakan Sayembara dan Workshop penulisan naskah drama bertema tokoh sastra Indonesia pada tahun 2023 lalu. Kali ini merupakan wujud pementasannya,” ujar Iswadi yang juga sutradara Teater Satu Lampung.
Lebih lanjut dikatakan, sayembara tersebut, terpilih delapan naskah terbaik yang telah dibukukan secara digital. Kisah-kisah dari naskah tersebut kini diangkat ke panggung dalam bentuk pementasan teater.
Tokoh-tokoh sastra yang diusung ke atas panggung seperti; Utuy Tatang Sontani, Idrus, Buya Hamka hingga Ratna Indahswari.
"Kami melakukan pementasan, diskusi hingga workshop, rangkaian Festival Biofic tersebut berlangsung dari 13 September 2004 hingga 22 Oktober 2024 d," kata Iswadi.
Iswadi lebih lanjut memaparkan, dari hasil kurasi terpilih grup teater dari Lampung yaitu; Teater Kurusetra UKMBS Unila Bandar Lampung (Naskah Ratna Indraswari “Kunang-kunang”), Sangkar Mahmud Lampung Utara (Naskah Ratna Indrawswari, “Kunang-kunang”) tampil pada hari pertama Minggu (20/10/2024). Pada haru kedua, Senin (21’10/2024) tampil Teater Sebelas Bandar Lampung (Naskah : “AKI : Aku Kenangan Idrus”), Sanggar Seni Gerilya Lampung Selatan. (Naskah : “Yang Melawan dan Pudar di Peking”) dan pada hari ketiga, Selasa (22/10/2024) tampil Teater JABAl Tanggamus (Naskah: Memetik Kata Dari Langit”), dan Teater Gauri Lampung Barat (Naskah : “Waktu Berakhir di Matamu Onih”).
Keenam grup teater dari Lampung ini tampil di Gedung Pertunjukan Dewan Kesenian Lampung (DKL). Komplek PKOR Way Halim,Bandar Lampung, 20 – 22 Oktober 2024.
Grup teater yang tepilih dalam kurasi kemudian mengikuti mengikuti pembekalan yang mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam mementaskan cerita di atas panggung. Yang dipandu oleh narasumber ahli, seperti Ari Pahala Hutabarat, Ahmad Jusmar, Imas Sobariah, dan Iswadi Pratama.
Gelaran festival ini selain menaja pertunjukan juga menghadirkan sesi diskusi dalam acara Artist Talk akan disiarkan secara langsung melalui Instagram.
“Dalam sesi ini, para sutradara dan manajer dari masing-masing kelompok teater terpilih bakal berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam menghidupkan kembali tokoh-tokoh sastra melalui teater,” imbuhnya.
Iswadi menandaskan Festival Teater Biofic Tokoh Sastra Indonesia merupakan bukti dedikasi Teater Satu Lampung untuk terus mengembangkan dan menghidupkan sastra-drama Indonesia, yang selama ini kurang mendapat perhatian dibandingkan genre sastra lainnya seperti puisi, cerpen, dan novel.
Sementara itu, Pengamat Seni Hari Jayaningrat, mengatakan, mengapresiasi langkah yang dilakukan Teater Satu Lampung. Selam ini orang hanya banyak mengenal genre sastra puisi, cerpen, dan novel.
“Langkah Teater Satu Lampung menggandeng Pusbalin Bahasa dah Sastra Indonesia menghadirkan tokoh-tokoh sastra ke panggung teater sekaligus memasyarakatkan karya sastra dan teater. Ini sebuah langkah cerdas yang patut diapresiasi,” ujar Hari yang juga anggota Akademi Lampung.