Target Good Governance, Perkuat Internal FORPEMMA dengan Kembangkan Multi Stakeholder
Berita Warga

Bambu Nusantara - Mewujudkan program good governance, sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik bukanlah perkara mudah.
Peran seluruh elemen masyarakat, termasuk Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) juga menjadi bagian penting.
Hal itu pula yang mendasari sejumlah OMS yang tergabung dalam Forum Pembangunan Kota Madiun (FORPEMMA) fokus memperkuat internal kelompok. Salah satunya dengan mengevaluasi anggaran dasar (AD) Forum, sekaligus menentukan arah forum kedepan sebagai rencana strategis advokasi.
"Tidak hanya bagus dalam memberikan advokasi kepada lembaga dampingan, tetapi kami juga wajib meningkatkan serta mengevaluasi kinerja serta kapabilitas internal kami," ungkap Titik Sugianti, penanggung jawab Lead Partner (LP) FORPEMMA, Kamis (28/12/2022).
Sejumlah pertemuan digagas untuk menyempurnakan internal forum tersebut. Kedepan, kata Titik dalam proses learning, forum mengambil strategi multistakeholder dengan melibatkan lima pilar (pentahelix). Tidak hanya dari unsur masyarakat sipil, namun juga akan melibatkan pihak pemerintah, akademisi, private sektor dan media.
"Kedepannya, kami ingin Forpemma lebih membuka diri dengan berkonsep pada kolaborasi pentahelix," imbuhnya.
Visi misi Forpemma, lanjut Titik masih dalam rangka berkontribusi pada pembangunan Kota Madiun dengan spirit kolaboratif untuk mencapai good governance.
Yakni, mewujudkan pemerintahan yang memungkinkan layanan publik lebih efisien, sistem pengadilan yang bisa diandalkan, serta administrasinya mampu bertanggung jawab terhadap publik.
"Semua materi tersebut kami bahas, saat pertemuan rutin dengan learning forum di EJSC Bakorwil Madiun, pada Rabu (28/12/2022) lalu," tegasnya. (Humas)
Peran seluruh elemen masyarakat, termasuk Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) juga menjadi bagian penting.
Hal itu pula yang mendasari sejumlah OMS yang tergabung dalam Forum Pembangunan Kota Madiun (FORPEMMA) fokus memperkuat internal kelompok. Salah satunya dengan mengevaluasi anggaran dasar (AD) Forum, sekaligus menentukan arah forum kedepan sebagai rencana strategis advokasi.
"Tidak hanya bagus dalam memberikan advokasi kepada lembaga dampingan, tetapi kami juga wajib meningkatkan serta mengevaluasi kinerja serta kapabilitas internal kami," ungkap Titik Sugianti, penanggung jawab Lead Partner (LP) FORPEMMA, Kamis (28/12/2022).
Sejumlah pertemuan digagas untuk menyempurnakan internal forum tersebut. Kedepan, kata Titik dalam proses learning, forum mengambil strategi multistakeholder dengan melibatkan lima pilar (pentahelix). Tidak hanya dari unsur masyarakat sipil, namun juga akan melibatkan pihak pemerintah, akademisi, private sektor dan media.
"Kedepannya, kami ingin Forpemma lebih membuka diri dengan berkonsep pada kolaborasi pentahelix," imbuhnya.
Visi misi Forpemma, lanjut Titik masih dalam rangka berkontribusi pada pembangunan Kota Madiun dengan spirit kolaboratif untuk mencapai good governance.
Yakni, mewujudkan pemerintahan yang memungkinkan layanan publik lebih efisien, sistem pengadilan yang bisa diandalkan, serta administrasinya mampu bertanggung jawab terhadap publik.
"Semua materi tersebut kami bahas, saat pertemuan rutin dengan learning forum di EJSC Bakorwil Madiun, pada Rabu (28/12/2022) lalu," tegasnya. (Humas)