Tanpa Pelampung, Camat Mappedeceng Telusuri DAS Baliase
Berita Warga

Luwu Utara- Mappedeceng. Camat Mappedeceng, Nuranifah bersama pemerintah desa Tarra Tallu menelusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Baliase, Rabu, 29 Mei 2024.
Tidak seperti pejabat pada umumnya, jika turun ke lokasi bencana, maka wajib menggunakan pengaman, atau pakaian pelampung. Namun beda dengan Camat Mappedeceng, demi pelayanan ke masyarakat tetap menjalankan tugas menelusuri DAS menggunakan perahu walau tanpa pakaian pengaman.
Menurut Camat Mappedeceng, kunjungan hari ini hanya ke lokasi banjir, tidak ada rencana memakai perahu. Namun karena melihat kondisi yang cukup parah maka luruskan niat naik perahu.
"Kita bismillah, luruskan niat. Kita tinjau titik banjir sepanjang sungai," ungkap Anifah yang merupakan salah satu camat cerdas yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara tersebut.
Penelusuran DAS dilakukan akibat banjir yang melanda 13 desa di kecamatan Mappedeceng satu bulan terakhir.
Mulai tanggal 23 April 2024 sampai saat ini, air tidak pernah surut di lahan pertanian dan pemukiman masyarakat
Desa Tarra Tallu, utamanya yang berada di bagian barat jalan poros.
Selain menggunakan perahu, camat Mappedeceng juga menelusuri titik lahan masyarakat yang rusak dan berpotensi menjadi anak sungai.
Turut mendampingi Camat Mappedeceng, kepala desa, H. Artin dan aparat desa Tarra Tallu serta tim tagana bencana Tarra Tallu.
(HR)
Tidak seperti pejabat pada umumnya, jika turun ke lokasi bencana, maka wajib menggunakan pengaman, atau pakaian pelampung. Namun beda dengan Camat Mappedeceng, demi pelayanan ke masyarakat tetap menjalankan tugas menelusuri DAS menggunakan perahu walau tanpa pakaian pengaman.
Menurut Camat Mappedeceng, kunjungan hari ini hanya ke lokasi banjir, tidak ada rencana memakai perahu. Namun karena melihat kondisi yang cukup parah maka luruskan niat naik perahu.
"Kita bismillah, luruskan niat. Kita tinjau titik banjir sepanjang sungai," ungkap Anifah yang merupakan salah satu camat cerdas yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara tersebut.
Penelusuran DAS dilakukan akibat banjir yang melanda 13 desa di kecamatan Mappedeceng satu bulan terakhir.
Mulai tanggal 23 April 2024 sampai saat ini, air tidak pernah surut di lahan pertanian dan pemukiman masyarakat
Desa Tarra Tallu, utamanya yang berada di bagian barat jalan poros.
Selain menggunakan perahu, camat Mappedeceng juga menelusuri titik lahan masyarakat yang rusak dan berpotensi menjadi anak sungai.
Turut mendampingi Camat Mappedeceng, kepala desa, H. Artin dan aparat desa Tarra Tallu serta tim tagana bencana Tarra Tallu.
(HR)