Tangis Haru Nenek Sebatang Kara Ketika Dapat Bantuan Sembako
Berita Warga

Tanggerang : Helena Kandek seorang nenek berusia 73 tahun di Kelurahan Sepatan Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang tak kuasa menahan tangis ketika menerima bantuan sembako yang disalurkan oleh pemerintah.
Nenek Helena sudah lama hidup seorang diri sejak ditinggal pergi oleh suaminya beberapa tahun yang lalu. Meski memliki anak, ia tetap memilih tinggal di rumahnya, ia tak ingin merepotkan anaknya di usia senjanya.
Ketika Lurah Mamasa datang membawakan sembako, secara spontan nenek Helana langsung memeluknya. Ia pun tak kuasa menahan air matanya untuk menetes, tampak sesekali ia berusaha mengusapnya dengan kain sarung yang ia gunakan.
"Terima kasih Pak, terima kasih," kata nenek Helana.
Bahkan, saat lurah meninggalkan rumahnya, nenek Helena tetap berdiri di depan pintu sembari mengucapkan rasa terima kasihnya dan terus memandangi langkah pemberi bantuan yang semakin menjauh itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sangat terharu ketika kami mengantarkan bantuan ke rumah nenek Helena, sebab ia langsung menangis dan memeluk saya," kata Lurah Mamasa Hermanus Tandi saat dihubungi jurnalis, Rabu. 16/11/22.
Menurut Hermanus, nenek Helena memang pantas mendapatkan bantuan yang bersumber dari pemerintah Apa lagi kondisinya yang sangat memprihatinkan, ia juga sudah tua dan tinggal seorang sendiri.
"Kami pemerintah setempat sangat selektif memberikan bantuan kepada warga yang betul-betul membutuhkan, karena jumlahnya yang sangat terbatas hanya 200 paket sembako," ujar Hermanus.
Penulis : muhamad Ridwan
Nenek Helena sudah lama hidup seorang diri sejak ditinggal pergi oleh suaminya beberapa tahun yang lalu. Meski memliki anak, ia tetap memilih tinggal di rumahnya, ia tak ingin merepotkan anaknya di usia senjanya.
Ketika Lurah Mamasa datang membawakan sembako, secara spontan nenek Helana langsung memeluknya. Ia pun tak kuasa menahan air matanya untuk menetes, tampak sesekali ia berusaha mengusapnya dengan kain sarung yang ia gunakan.
"Terima kasih Pak, terima kasih," kata nenek Helana.
Bahkan, saat lurah meninggalkan rumahnya, nenek Helena tetap berdiri di depan pintu sembari mengucapkan rasa terima kasihnya dan terus memandangi langkah pemberi bantuan yang semakin menjauh itu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sangat terharu ketika kami mengantarkan bantuan ke rumah nenek Helena, sebab ia langsung menangis dan memeluk saya," kata Lurah Mamasa Hermanus Tandi saat dihubungi jurnalis, Rabu. 16/11/22.
Menurut Hermanus, nenek Helena memang pantas mendapatkan bantuan yang bersumber dari pemerintah Apa lagi kondisinya yang sangat memprihatinkan, ia juga sudah tua dan tinggal seorang sendiri.
"Kami pemerintah setempat sangat selektif memberikan bantuan kepada warga yang betul-betul membutuhkan, karena jumlahnya yang sangat terbatas hanya 200 paket sembako," ujar Hermanus.
Penulis : muhamad Ridwan