Tactical Floor Game, Cara PMI Jabar Cek Kesiapan Potensi Kesiapsiagaan Gempa Bumi
Berita Warga

Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat melakukan upaya langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi adanya potensi bencana gempa bumi yang diakibatkan oleh sesar cimandiri.
Salahsatunya dengan menggelar kegiatan Tactical Floor Game sebagai rangkaian dalam kegiatan finalisasi Rencana Kontinjensi kesiapsiagaan gempa bumi yang diakibatkan potensi sesar Cimandiri yang dilaksanakan selama tiga hari di Wisma Kebunraya Cibodas
Ketua PMI Provinsi Jawa Barat Melalui Sekretaris PMI Provinsi Jabar, Kombes. Pol. (Purn). Ruhanda mengatakan, kegiatan ini disusun berdasarkan asumsi skenario yang disesuaikan dengan kondisi darurat risiko bencana gempa bumi dengan melakukan kajian risiko dan kerentaan serta potensi kapasitas sumber daya masing masing di setiap PMI Kabupaten dan kota dan juga dihadiri oleh Mitra PMI yang terdiri dari BPBD dan PUPR
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemaparan hasil analisa penelitian kajian Sesar cimandiri yang disampaikan oleh Narasumber Ahli yang disampaikan oleh peneliti Dr. Nuraini Rahmah Hanifah dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Selain itu juga pemaparan kedua dari narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Barat.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan program kesiapsiagaan gempa bumi yang dilaksanakan melalui dukungan PMI pusat, USAID dan Palang Merah Amerika (Amcross) yang dilakukan di wilayah jawa barat saat ini" Kata Ruhanda
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah upaya antisipasi dan kesiapsiagaan terjadinya gempa bumi di wilayah yang dilintasi adanya sesar aktif cimandiri
Dalam kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan peserta yang dilintasi sesar cimandiri, seperti Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat
Dijelaskannya, finalisasi Renkon gempa ini dilaksanakan dengan melakukan simulasi dengan Tactical Floor Game untuk menguji pelaksanaan aktifasi renkon dan SOP Gempa bumi dari setiap kabupaten kota dalam skenario bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah jawa barat
Dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sepert seperti pembatasan dari jumlah peserta serta menerapkan protokol 3M dalam setiap pelaksanaanya
Salahsatunya dengan menggelar kegiatan Tactical Floor Game sebagai rangkaian dalam kegiatan finalisasi Rencana Kontinjensi kesiapsiagaan gempa bumi yang diakibatkan potensi sesar Cimandiri yang dilaksanakan selama tiga hari di Wisma Kebunraya Cibodas
Ketua PMI Provinsi Jawa Barat Melalui Sekretaris PMI Provinsi Jabar, Kombes. Pol. (Purn). Ruhanda mengatakan, kegiatan ini disusun berdasarkan asumsi skenario yang disesuaikan dengan kondisi darurat risiko bencana gempa bumi dengan melakukan kajian risiko dan kerentaan serta potensi kapasitas sumber daya masing masing di setiap PMI Kabupaten dan kota dan juga dihadiri oleh Mitra PMI yang terdiri dari BPBD dan PUPR
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemaparan hasil analisa penelitian kajian Sesar cimandiri yang disampaikan oleh Narasumber Ahli yang disampaikan oleh peneliti Dr. Nuraini Rahmah Hanifah dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI. Selain itu juga pemaparan kedua dari narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Barat.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan program kesiapsiagaan gempa bumi yang dilaksanakan melalui dukungan PMI pusat, USAID dan Palang Merah Amerika (Amcross) yang dilakukan di wilayah jawa barat saat ini" Kata Ruhanda
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah upaya antisipasi dan kesiapsiagaan terjadinya gempa bumi di wilayah yang dilintasi adanya sesar aktif cimandiri
Dalam kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan peserta yang dilintasi sesar cimandiri, seperti Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat
Dijelaskannya, finalisasi Renkon gempa ini dilaksanakan dengan melakukan simulasi dengan Tactical Floor Game untuk menguji pelaksanaan aktifasi renkon dan SOP Gempa bumi dari setiap kabupaten kota dalam skenario bencana gempa bumi yang terjadi di wilayah jawa barat
Dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sepert seperti pembatasan dari jumlah peserta serta menerapkan protokol 3M dalam setiap pelaksanaanya