Syawalan Kelurahan Keparakan : Mempererat Silaturahmi, membangun sinergi dan harmoni.
Berita Warga

Atmago.com, Yogyakarta---Halal Bihalal atau Syawalan warga Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta digelar Jum’at pagi, 25 April 2025, Pendopo Bima Jaya, Kantor Kelurahan Keparakan. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, namun momentum untuk mempererat silaturahmi, memperkuat sinergi, dan meneguhkan harmoni antarwarga dan pemangku kepentingan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Pargiyat, S.IP. (Mantri Pamong Praja Mergangsan), drg. Risa Dhiana Permanasari (Kepala Puskesmas), Jaenal Syarifudin, S.H.I., M.Si. (Kepala KUA), Yusuf Akbari, S.T. (Lurah Keparakan), serta Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua LPMK, tokoh-tokoh RT/RW, dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Tak ketinggalan, para ulama dan sesepuh masyarakat seperti Ustadz HM Shidiq dan Drs. H. Jangkung Yuwono turut memberikan nuansa religius.
Dalam sambutannya, Lurah Keparakan, Yusuf Akbari, S.T., menyampaikan ucapan selamat Idulfitri dan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh warga. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi masyarakat dalam menjaga ketentraman wilayah, serta membuka pintu lebar-lebar bagi masukan dan kritik yang membangun demi kemajuan Kelurahan Keparakan.
Sementara itu, Pargiyat, S.IP. menyoroti berbagai isu strategis yang tengah dihadapi masyarakat seperti pengelolaan sampah, kemiskinan, dan stunting.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program 100 hari kerja Pemerintah Kota Yogyakarta dan isu strategis Keparakan meliputi pengelolaan sampah, kemiskinan dan stunting dengan semangat gotong royong.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Mari bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,” ajaknya.
Salah satu momen paling menyentuh adalah ketika ikrar Syawal dibacakan oleh Kasie Trantib, M. Yunus, diikuti oleh seluruh peserta yang dengan penuh haru dan kesadaran memperbarui niat dan tekad untuk menjaga silaturahmi serta membangun masyarakat yang lebih baik.
Hikmah Syawal yang disampaikan oleh Ustadz HM Shidiq dari Dipowinatan menjadi penyejuk rohani bagi hadirin. Ia mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, istiqomah dalam kebaikan, dan menjaga hubungan silaturahmi pasca-Ramadhan sebagai bentuk kesempurnaan ibadah. “Syawal adalah bulan pembuktian, bukan sekadar perayaan,” ujarnya.
Sebagai penutup, doa penuh harapan dipanjatkan oleh Ustadz H. Harris Syarif Usman, S.H., M.Kn., memohon agar warga Keparakan senantiasa dilimpahi kedamaian, keberkahan, dan kesejahteraan dalam lindungan Allah SWT.
Suasana haru dan kehangatan kian terasa saat seluruh peserta saling berjabat tangan, menghapus segala salah dan khilaf, kemudian dilanjutkan dengan santap siang bersama sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan. (KangRozaq)
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Pargiyat, S.IP. (Mantri Pamong Praja Mergangsan), drg. Risa Dhiana Permanasari (Kepala Puskesmas), Jaenal Syarifudin, S.H.I., M.Si. (Kepala KUA), Yusuf Akbari, S.T. (Lurah Keparakan), serta Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua LPMK, tokoh-tokoh RT/RW, dan lembaga kemasyarakatan lainnya. Tak ketinggalan, para ulama dan sesepuh masyarakat seperti Ustadz HM Shidiq dan Drs. H. Jangkung Yuwono turut memberikan nuansa religius.
Dalam sambutannya, Lurah Keparakan, Yusuf Akbari, S.T., menyampaikan ucapan selamat Idulfitri dan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh warga. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kontribusi masyarakat dalam menjaga ketentraman wilayah, serta membuka pintu lebar-lebar bagi masukan dan kritik yang membangun demi kemajuan Kelurahan Keparakan.
Sementara itu, Pargiyat, S.IP. menyoroti berbagai isu strategis yang tengah dihadapi masyarakat seperti pengelolaan sampah, kemiskinan, dan stunting.
Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program 100 hari kerja Pemerintah Kota Yogyakarta dan isu strategis Keparakan meliputi pengelolaan sampah, kemiskinan dan stunting dengan semangat gotong royong.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Mari bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,” ajaknya.
Salah satu momen paling menyentuh adalah ketika ikrar Syawal dibacakan oleh Kasie Trantib, M. Yunus, diikuti oleh seluruh peserta yang dengan penuh haru dan kesadaran memperbarui niat dan tekad untuk menjaga silaturahmi serta membangun masyarakat yang lebih baik.
Hikmah Syawal yang disampaikan oleh Ustadz HM Shidiq dari Dipowinatan menjadi penyejuk rohani bagi hadirin. Ia mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah, istiqomah dalam kebaikan, dan menjaga hubungan silaturahmi pasca-Ramadhan sebagai bentuk kesempurnaan ibadah. “Syawal adalah bulan pembuktian, bukan sekadar perayaan,” ujarnya.
Sebagai penutup, doa penuh harapan dipanjatkan oleh Ustadz H. Harris Syarif Usman, S.H., M.Kn., memohon agar warga Keparakan senantiasa dilimpahi kedamaian, keberkahan, dan kesejahteraan dalam lindungan Allah SWT.
Suasana haru dan kehangatan kian terasa saat seluruh peserta saling berjabat tangan, menghapus segala salah dan khilaf, kemudian dilanjutkan dengan santap siang bersama sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan. (KangRozaq)