Susu Kambing PE Sebagai Alternatif PMT Pemulihan pada Balita Gizi Kurang dan Stunting
Berita Warga 
Susu Kambing PE banyak dikabarkan memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap dibandingkan dengan susu sapi. Selain itu susu kambing PE memiliki struktur yang mendekati Air Susu Ibu.
Dalam setiap satu cangkir susu, menurut Departemen Pertanian AS (USDA), susu sapi memiliki kandungan nutrisi kurang lebi sebagai berikut:
Kalori: 149
Lemak: 7,93 g
Natrium: 105 mg
Karbohidrat: 11,7 g
Gula: 12,3 g
Protein: 7,69 g
Kalsium: 276 mg Magnesium: 24,4 mg
Fosfor: 205 mg
Kalium: 322 mg
Sedangkan pada susu kambing, memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
Kalori: 168
Lemak: 10,1 g
Natrium: 122 mg
Karbohidrat: 10,9 g
Gula: 10,9 g
Protein: 8,69 g
Kalsium: 327 mg
Magnesium: 34,2 mg
Fosfor: 271 mg
Kalium: 498 mg
Dari data di atas, bisa disimpulkan bahwa kandungan kalori, lemak, natrium, protein, kalsium, magnesium, fosfor dan kalium, susu kambing lebih tinggi dibandingkan susu sapi, namun susu kambing memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang lebih rendah.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa susu kambing dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sedangka susu sapi dapat mengganggu penyerapan mineral penting, seperti zat besi dan tembaga, yang berasal dari makanan. Susu kambing juga memiliki jumlah vitamin A, riboflavin, , potasium, dan niasin yang lebih tinggi. Hal ini juga membuat susu kambing lebih mudah dicerna karena butiran lemak kecil dan kandungan laktosa sedikit lebih rendah.
Semua susu hewani mengandung laktosa, yakni gula susu alami yang bagi beberapa orang sulit untuk dicerna. Gula dalam susu disebut laktosa. Beberapa orang mungkin memiliki kadar enzim laktase (yang bertanggung jawab mencerna laktosa) lebih rendah. Kadar enzim laktase yang rendah inilah yang menyebabkan orang mengalami intoleransi terhadap laktosa. Orang yang intoleransi terhadap laktosa umumnya akan mengeluhkan kram, kembung, mual, hingga diare.
Nah, susu kambing mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu sapi. Itu sebabnya, susu kambing bisa jadi pilihan baik bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap laktosa.
Selain itu susu kambing masih memiliki keunggulan lain, yakni kandungan karbohidrat prebiotiknya yang lebih tinggi. Prebiotik membantu menyehatkan bakteri baik yang hidup di usus sehingga kesehatan sistem pencernaan dapat terjaga.
Penelitian lain juga menunjukkan, bahwa struktur susu kambing lebih mirip dengan struktur susu ibu (ASI).
Sebagaimana susu sapi, susu kambing juga bisa diolah menjadi berbagai makanan seperti yogurt, kefir, ice cream, keju, permen, dodol dan lain-lain. Dengan nutrisi yang kaya, mudah dicerna, dan reaksi alergi yang rendah maka susu kambing etawa sangat cocok dijadikan alternatif dalam pemenuhan gizi bagi balita gizi buruk dan Stunting. (*)
Dalam setiap satu cangkir susu, menurut Departemen Pertanian AS (USDA), susu sapi memiliki kandungan nutrisi kurang lebi sebagai berikut:
Kalori: 149
Lemak: 7,93 g
Natrium: 105 mg
Karbohidrat: 11,7 g
Gula: 12,3 g
Protein: 7,69 g
Kalsium: 276 mg Magnesium: 24,4 mg
Fosfor: 205 mg
Kalium: 322 mg
Sedangkan pada susu kambing, memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
Kalori: 168
Lemak: 10,1 g
Natrium: 122 mg
Karbohidrat: 10,9 g
Gula: 10,9 g
Protein: 8,69 g
Kalsium: 327 mg
Magnesium: 34,2 mg
Fosfor: 271 mg
Kalium: 498 mg
Dari data di atas, bisa disimpulkan bahwa kandungan kalori, lemak, natrium, protein, kalsium, magnesium, fosfor dan kalium, susu kambing lebih tinggi dibandingkan susu sapi, namun susu kambing memiliki kandungan karbohidrat dan gula yang lebih rendah.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa susu kambing dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi sedangka susu sapi dapat mengganggu penyerapan mineral penting, seperti zat besi dan tembaga, yang berasal dari makanan. Susu kambing juga memiliki jumlah vitamin A, riboflavin, , potasium, dan niasin yang lebih tinggi. Hal ini juga membuat susu kambing lebih mudah dicerna karena butiran lemak kecil dan kandungan laktosa sedikit lebih rendah.
Semua susu hewani mengandung laktosa, yakni gula susu alami yang bagi beberapa orang sulit untuk dicerna. Gula dalam susu disebut laktosa. Beberapa orang mungkin memiliki kadar enzim laktase (yang bertanggung jawab mencerna laktosa) lebih rendah. Kadar enzim laktase yang rendah inilah yang menyebabkan orang mengalami intoleransi terhadap laktosa. Orang yang intoleransi terhadap laktosa umumnya akan mengeluhkan kram, kembung, mual, hingga diare.
Nah, susu kambing mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu sapi. Itu sebabnya, susu kambing bisa jadi pilihan baik bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap laktosa.
Selain itu susu kambing masih memiliki keunggulan lain, yakni kandungan karbohidrat prebiotiknya yang lebih tinggi. Prebiotik membantu menyehatkan bakteri baik yang hidup di usus sehingga kesehatan sistem pencernaan dapat terjaga.
Penelitian lain juga menunjukkan, bahwa struktur susu kambing lebih mirip dengan struktur susu ibu (ASI).
Sebagaimana susu sapi, susu kambing juga bisa diolah menjadi berbagai makanan seperti yogurt, kefir, ice cream, keju, permen, dodol dan lain-lain. Dengan nutrisi yang kaya, mudah dicerna, dan reaksi alergi yang rendah maka susu kambing etawa sangat cocok dijadikan alternatif dalam pemenuhan gizi bagi balita gizi buruk dan Stunting. (*)
