Susu Jahe Merah, Solusi Usaha Di Masa Pandemi
Berita Warga

SUKABUMI – Susu Jahe Merah buatan Asep Priana (30) pemuda asal Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, banyak digandrungi warga sejak masa pandemi Covid-19. Pemuda yang akrab disapa Zhalu itu biasa menjajakkan Susu Jahe Merah buatannya dengan membuka angkringan di Jalan Ahmad Yani.
Usaha itu sudah di jalani sejak tahun 2014. Permintaan cukup meningkat sejak setahun terakhir Kota Sukabumi dilanda pandemi. Banyak orang mencari Susu Jahe Merah yang dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Gerobak angkringan biasa ia buka setiap hari kecuali hari Minggu, selepas ashar sampai tengah malam. Namun sejak PPKM ia hanya membuka angkringan sampai pukul 20.00 WIB.
“Susu Jahe Merah ini saya buat dengan bahan dasar susu murni, jahe merah dan ada resep rahasianya. Semuanya terbuat dari bahan alami, jadi tidak ada efek samping. Khasiatnya bisa untuk mengobati batuk, mengatasi mual, menjaga stamina, menambah nafsu makan, menjaga kondisi jantung, mencegah radang usus dan pastinya meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Zhalu kepada Radar Sukabumi, Jumat (13/8).
Selain itu, harganya yang relatif murah juga menjadikan Susu Jahe Merah ini bersahabat di kantong semua kalangan. Untuk segelas Susu Jahe Merah Tawar hanya dibanderol Rp 8 ribu.
Jika ingin ditambah madu hanya Rp 11 ribu. Untuk yang tak suka dengan susu, Zhalu juga membuat minuman Jahe Merah yang dibanderol Rp 6 ribu. Dan ada Madu Jahe plus plus Rp 16 ribu.
Kemudian, ada menu lainnya seperti campuran Susu Telur Madu dan Jahe alias STMJ. Untuk STMJ dengan telur ayam dibanderol Rp 15 ribu, lalu STMJ dengan telur bebek Rp 16 ribu. “Semuanya disajikan langsung alias dibuat dadakan.
Cocok dikonsumsi saat masih panas atau hangat. Karena sedang PPKM jadi lebih banyak yang pesan antar alias delivery atau beli take away di angkringan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Zhalu ini mengaku, sempat kesulitan mencari bahan baku jahe merah di pasaran. Pada 2020 lalu ia sempat tak jualan selama dua pekan akibat jahe merah langka.
Dan kalau pun ada harganya bisa sampai Rp 80 ribu per kilogram, dari harga biasa Rp 23 ribu per kilogram. “Memang sempat kesulitan tahun kemarin dan sampai tidak bisa jualan gara-gara jahe merah langka. Tapi alhamdulillah sekarang mah sudah teratasi tanpa harus menurunkan kualitas Susu Jahe Merah yang saya buat,” tutupnya. (*)
Sumber :
https://radarsukabumi.com/ekonomi/susu-jahe-merah-solusi-usaha-di-masa-pandemi/
Usaha itu sudah di jalani sejak tahun 2014. Permintaan cukup meningkat sejak setahun terakhir Kota Sukabumi dilanda pandemi. Banyak orang mencari Susu Jahe Merah yang dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Gerobak angkringan biasa ia buka setiap hari kecuali hari Minggu, selepas ashar sampai tengah malam. Namun sejak PPKM ia hanya membuka angkringan sampai pukul 20.00 WIB.
“Susu Jahe Merah ini saya buat dengan bahan dasar susu murni, jahe merah dan ada resep rahasianya. Semuanya terbuat dari bahan alami, jadi tidak ada efek samping. Khasiatnya bisa untuk mengobati batuk, mengatasi mual, menjaga stamina, menambah nafsu makan, menjaga kondisi jantung, mencegah radang usus dan pastinya meningkatkan kekebalan tubuh,” kata Zhalu kepada Radar Sukabumi, Jumat (13/8).
Selain itu, harganya yang relatif murah juga menjadikan Susu Jahe Merah ini bersahabat di kantong semua kalangan. Untuk segelas Susu Jahe Merah Tawar hanya dibanderol Rp 8 ribu.
Jika ingin ditambah madu hanya Rp 11 ribu. Untuk yang tak suka dengan susu, Zhalu juga membuat minuman Jahe Merah yang dibanderol Rp 6 ribu. Dan ada Madu Jahe plus plus Rp 16 ribu.
Kemudian, ada menu lainnya seperti campuran Susu Telur Madu dan Jahe alias STMJ. Untuk STMJ dengan telur ayam dibanderol Rp 15 ribu, lalu STMJ dengan telur bebek Rp 16 ribu. “Semuanya disajikan langsung alias dibuat dadakan.
Cocok dikonsumsi saat masih panas atau hangat. Karena sedang PPKM jadi lebih banyak yang pesan antar alias delivery atau beli take away di angkringan,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Zhalu ini mengaku, sempat kesulitan mencari bahan baku jahe merah di pasaran. Pada 2020 lalu ia sempat tak jualan selama dua pekan akibat jahe merah langka.
Dan kalau pun ada harganya bisa sampai Rp 80 ribu per kilogram, dari harga biasa Rp 23 ribu per kilogram. “Memang sempat kesulitan tahun kemarin dan sampai tidak bisa jualan gara-gara jahe merah langka. Tapi alhamdulillah sekarang mah sudah teratasi tanpa harus menurunkan kualitas Susu Jahe Merah yang saya buat,” tutupnya. (*)
Sumber :
https://radarsukabumi.com/ekonomi/susu-jahe-merah-solusi-usaha-di-masa-pandemi/