Sungai Ciujung Tercemar Limbah Industri, Mahasiswa Sebut "Comberan Raksasa"
Berita Warga

Tirtayasa.,| – Sungai besar Ciujung sudah menjadi akses utama pembuangan limbah industri sekitar Serang Utara dalam beberapa tahun ini.
.
Sungai yang bermuara di perairan laut Banten ini menghitam pekat seperti comberan raksasa. Sepanjang sungai, mulai jembatan Tirtayasa, sungai menghitam sampai ke pesisir laut.
.
Selain itu, sungai yang menghitam lama-kelamaan mengeluarkan bau menyangat dan mengganggu. Dan berdampak pada kesehatan warga sekitar.
.
Ketua Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Imron Nawawi mengatakan, pencemaran ini sudah seperti tradisi tahunan saja. Sejak banyaknya aktivitas industri di sekitar Serang Timur, sungai Ciujung menjadi akses utama pembuangan limbah.
.
“Fenomena tahunan ini khususnya pada musim kemarau, akibat debit air berkurang dan endapan naik ke permukaan,” ujar Imron, Ahad (7/7/2019).
.
Imron mengatakan, tak heran jika Sungai Ciujung ini disebut “Comberan Raksasa”. Sebab ketika menghitam, dapat mengeluarkan bau sangat menyengat.
.
Dia juga menambahkan, bahwa pemkab sudah mengetahui dalang dari menghitamnya Sungai Ciujung, tetapi seakan-akan tutup mata dengan sering terjadinya fenomena tersebut. “Padahal sudah jelas-jelas Pemkab tau siapa dalang dibalik semua ini,” tuturnya.
.
Menurutnya pemerintah Kabupaten Serang pun sudah memberi izin kepada beberapa perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung. “Wong dia mengakui kok, bahwa dia memberi izin kepada perusahaan untuk membuang limbah cairnya di sungai,” ucapnya.
.
Bahkan menurutnya, hasil audit lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Serang sudah jelas perusahaan apa saja yang membuang limbah ke Sungai Ciujung. Bahkan ia pun pernah mendesak Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Serang untuk melakukan sidak langsung ke tempat dan memeriksa air Sungai Ciujung.
.
“Tahun kemarin kita pernah mendesak DLH Kabupaten Serang untuk melakukan sidak dan memeriksa air Sungai Ciujung, ternyata benar saja airnya sudah tak layak digunakan karena mengandung racun yang membahayakan,” tuturnya.
.
Imron mengatakan, pada saat memasuki musim kemarau saat ini, masyarakat sangat membutuhkan air untuk sawah dan tambaknya, ia pun meminta pemerintah kabupaten Serang harus segera menindak tegas perusahaan yang meracuni Sungai Ciujung.
.
“Pemkab harus turun tangan dan segera menindak tegas perusahaan yang meracuni Sungai Ciujung, hal ini diperlukan agar tidak terjadi krisis air berkepanjangan,” katanya.
.
Ketua Forum Pemuda Desa Tirtayasa, Muhit mengaku geram dengan kondisi tercemarnya Ciujung. Menurut dia masyarakat seolah-olah tidak mempunyai pemimpin dengan sering terjadinya fenomena tersebut. “Masyarakat seolah-olah tidak mempunyai pemimpin, khususnya masyarakat yang tinggal disekitar aliran Sungai Ciujung,” ujarnya.
.
Ia menyebut Pemkab Serang seolah-olah diam tidak melakukan penindakan. Pasalnya, hingga saat ini Pemkab Serang belum menindak tegas kepada perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung.
.
“Hal ini dikarenakan Pemkab Serang sampai sekarang belum bisa menindak tegas perusahaan yang setiap saat mencemari dan meracuni Sungai Ciujung,” pungkasnya.
.
#AtmagoBanten
#Atmago
.
Sungai yang bermuara di perairan laut Banten ini menghitam pekat seperti comberan raksasa. Sepanjang sungai, mulai jembatan Tirtayasa, sungai menghitam sampai ke pesisir laut.
.
Selain itu, sungai yang menghitam lama-kelamaan mengeluarkan bau menyangat dan mengganggu. Dan berdampak pada kesehatan warga sekitar.
.
Ketua Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Imron Nawawi mengatakan, pencemaran ini sudah seperti tradisi tahunan saja. Sejak banyaknya aktivitas industri di sekitar Serang Timur, sungai Ciujung menjadi akses utama pembuangan limbah.
.
“Fenomena tahunan ini khususnya pada musim kemarau, akibat debit air berkurang dan endapan naik ke permukaan,” ujar Imron, Ahad (7/7/2019).
.
Imron mengatakan, tak heran jika Sungai Ciujung ini disebut “Comberan Raksasa”. Sebab ketika menghitam, dapat mengeluarkan bau sangat menyengat.
.
Dia juga menambahkan, bahwa pemkab sudah mengetahui dalang dari menghitamnya Sungai Ciujung, tetapi seakan-akan tutup mata dengan sering terjadinya fenomena tersebut. “Padahal sudah jelas-jelas Pemkab tau siapa dalang dibalik semua ini,” tuturnya.
.
Menurutnya pemerintah Kabupaten Serang pun sudah memberi izin kepada beberapa perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung. “Wong dia mengakui kok, bahwa dia memberi izin kepada perusahaan untuk membuang limbah cairnya di sungai,” ucapnya.
.
Bahkan menurutnya, hasil audit lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Serang sudah jelas perusahaan apa saja yang membuang limbah ke Sungai Ciujung. Bahkan ia pun pernah mendesak Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Serang untuk melakukan sidak langsung ke tempat dan memeriksa air Sungai Ciujung.
.
“Tahun kemarin kita pernah mendesak DLH Kabupaten Serang untuk melakukan sidak dan memeriksa air Sungai Ciujung, ternyata benar saja airnya sudah tak layak digunakan karena mengandung racun yang membahayakan,” tuturnya.
.
Imron mengatakan, pada saat memasuki musim kemarau saat ini, masyarakat sangat membutuhkan air untuk sawah dan tambaknya, ia pun meminta pemerintah kabupaten Serang harus segera menindak tegas perusahaan yang meracuni Sungai Ciujung.
.
“Pemkab harus turun tangan dan segera menindak tegas perusahaan yang meracuni Sungai Ciujung, hal ini diperlukan agar tidak terjadi krisis air berkepanjangan,” katanya.
.
Ketua Forum Pemuda Desa Tirtayasa, Muhit mengaku geram dengan kondisi tercemarnya Ciujung. Menurut dia masyarakat seolah-olah tidak mempunyai pemimpin dengan sering terjadinya fenomena tersebut. “Masyarakat seolah-olah tidak mempunyai pemimpin, khususnya masyarakat yang tinggal disekitar aliran Sungai Ciujung,” ujarnya.
.
Ia menyebut Pemkab Serang seolah-olah diam tidak melakukan penindakan. Pasalnya, hingga saat ini Pemkab Serang belum menindak tegas kepada perusahaan yang membuang limbah ke Sungai Ciujung.
.
“Hal ini dikarenakan Pemkab Serang sampai sekarang belum bisa menindak tegas perusahaan yang setiap saat mencemari dan meracuni Sungai Ciujung,” pungkasnya.
.
#AtmagoBanten
#Atmago