Sultan Palembang Sambut Napak Tilas Sidoing Rejek Komunitas Koboi Ogan Ilir
Berita Warga

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 tanggal 17 Agustus 2023 , 7 orang dari Komunitas Sosial Berkuda Ogan Ilir (Koboi) menggelar napak tilas perjuangan Pangeran Sido Ing Rejek , Berkuda Indralaya-Palembang 16 sampai 17 Agustus 2023. yang kuburannya berada di Desa Saka Tiga, OI yang dimulai dari Rabu (16/8) dan sampai ke Palembang , Kamis (17/8) dan berakhir di Komplek Pemakaman Candi Welan (komplek pemakaman Susuhunan Kholifatul Mukminin Sayyidul Iman) yang merupakan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam dan juga adik dari Sidoing Rejek) yang beralamat di jalan Candi Welan kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Ilir Barat 1. (Belakang Pasar Cinde) Palembang.
Mereka datang ke Palembang ini dengan menaiki seekor kuda jenis sandel (lokal) yang diberi nama Saka oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn secara bergantian ke Palembang.
Dan disambut oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, didampingi Dato’ Pangeran Suryo Ari Panji, R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani) , budayawan Palembang Heri Mastari dan Ali Goik, isnayanti dan Wahyudi serta konten creator (Youtuber) Palembang Mang Dayat di halaman komplek pemakaman Susuhunan Kholifatul Mukminin Sayyidul Iman .
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn mengapresiasi atas kedatangan Komunitas Sosial Berkuda Ogan Ilir (Koboi) tersebut.
“Dengan napak tilas Sido Ing Rejek, mereka dari Saka Tiga ke Palembang untuk melakukan napak tilas yang ini merupakan kegiatan kreatif yang kedepan bisa lebih besar lagi, bisa mengikutkan beberapa komunitas karena acara seperti ini sangat baik untuk generasi muda mengetahui diri kita dan mereka bisa tahu sejarah Palembang bukan adanya Kesultanan juga ada Kerajaan juga dimana Sido Ing Rejek merupakan raja Kerajaan Palembang yang melawan VOC tahun 1659 sehingga beliau pindah ke Saka Tiga,” kata SMB IV.
“ Ada orang 7 tapi kudanya satu tapi raidernya kita gentian , ada yang pakai motor tim logistik dan tim medis,” kata Penggagas Koboi Muhammad Adi Saputra.
Pada intinya sejarah yang kami terima disana kurang utuh makanya kita ingin menggali dari titik ketitik tadi napak tilas.
“Kebetulan di daerah kami , makam beliau almarhum kemudian kita penasaran menggali titik awalnya tadi, alhamdulilah niat kita tersampaikan dengan bertemu zuriat dari Kesultanan Palembang ,” katanya.
Pentingnya menggali sejarah ini menurutnya kembali untuk nasionalisme terutama bagi generasi penerus.
“ Negara ini berdiri berkat perjuangan yang tidak mudah dari para pahlawan pahlawan para raja-raja dan Sultan-Sultan tadi sehingga kalau mereka sadar asal muasal negara ini kita mungkin punya semangat belajar kalau mereka sebagai pelajar, ketika mereka duduk di pemerintahan punya semangat membangun dan mentalitasnya berdasarkan patriotik,” katanya.
Kedepan menurutnya kegiatan akan dibuat lebih baik lagi.
“ Kami tidak terbanyak bakal disambut seperti ini , ini luar biasa , kami pikir kami jalan dan finish disini lalu pulang, alhamdulilah mungkin berangkat dari niat baik tadi, keberkaa bisa bertemu dengan zuriat dan lain sebagainya,” katanya.
Mereka datang ke Palembang ini dengan menaiki seekor kuda jenis sandel (lokal) yang diberi nama Saka oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn secara bergantian ke Palembang.
Dan disambut oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, didampingi Dato’ Pangeran Suryo Ari Panji, R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani) , budayawan Palembang Heri Mastari dan Ali Goik, isnayanti dan Wahyudi serta konten creator (Youtuber) Palembang Mang Dayat di halaman komplek pemakaman Susuhunan Kholifatul Mukminin Sayyidul Iman .
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn mengapresiasi atas kedatangan Komunitas Sosial Berkuda Ogan Ilir (Koboi) tersebut.
“Dengan napak tilas Sido Ing Rejek, mereka dari Saka Tiga ke Palembang untuk melakukan napak tilas yang ini merupakan kegiatan kreatif yang kedepan bisa lebih besar lagi, bisa mengikutkan beberapa komunitas karena acara seperti ini sangat baik untuk generasi muda mengetahui diri kita dan mereka bisa tahu sejarah Palembang bukan adanya Kesultanan juga ada Kerajaan juga dimana Sido Ing Rejek merupakan raja Kerajaan Palembang yang melawan VOC tahun 1659 sehingga beliau pindah ke Saka Tiga,” kata SMB IV.
“ Ada orang 7 tapi kudanya satu tapi raidernya kita gentian , ada yang pakai motor tim logistik dan tim medis,” kata Penggagas Koboi Muhammad Adi Saputra.
Pada intinya sejarah yang kami terima disana kurang utuh makanya kita ingin menggali dari titik ketitik tadi napak tilas.
“Kebetulan di daerah kami , makam beliau almarhum kemudian kita penasaran menggali titik awalnya tadi, alhamdulilah niat kita tersampaikan dengan bertemu zuriat dari Kesultanan Palembang ,” katanya.
Pentingnya menggali sejarah ini menurutnya kembali untuk nasionalisme terutama bagi generasi penerus.
“ Negara ini berdiri berkat perjuangan yang tidak mudah dari para pahlawan pahlawan para raja-raja dan Sultan-Sultan tadi sehingga kalau mereka sadar asal muasal negara ini kita mungkin punya semangat belajar kalau mereka sebagai pelajar, ketika mereka duduk di pemerintahan punya semangat membangun dan mentalitasnya berdasarkan patriotik,” katanya.
Kedepan menurutnya kegiatan akan dibuat lebih baik lagi.
“ Kami tidak terbanyak bakal disambut seperti ini , ini luar biasa , kami pikir kami jalan dan finish disini lalu pulang, alhamdulilah mungkin berangkat dari niat baik tadi, keberkaa bisa bertemu dengan zuriat dan lain sebagainya,” katanya.