Stimulasi Perkembangan Sosial Anak Selama di Rumah
Berita Warga

Rumah seyogyanya justru merupakan tempat paling awal dan tempat utama bagi anak untuk belajar mengenai berbagai kemampuan sosial melalui pola pengasuhan yang baik. Apabila dimanfaatkan dengan baik, waktu selama pandemic COVID-19 ini dimana anak banyak berada di rumah akan justru dapat menjadi kesempatan untuk menstimulasi perkembangan bagian-bagian dari aspek-aspek sosial anak yang selama ini kurang terperhatikan:
1. Latihan bantu diri
Kemampuan bantu diri seperti mandi, berpakaian, dan makan sendiri pada situasi normal terkadang terkendala oleh waktu yang mendesak sehingga orang tua kemudian melayani anak karena waktu untuk berangkat ke sekolah telah tiba. Hal tersebut menyebabkan anak menjadi cenderung mengandalkan orang tua dan kemampuan bantu diripun menjadi kurang terasah, padahal jika ditinjau dari segi usia sesungguhnya anak sudah mampu untuk melakukan. Waktu anak yang luang selama bersekolah dari rumah dapat dimanfaatkan, dengan memberi mereka kesempatan untuk melakukan aktivitas bantu diri secara mandiri meskipun mungkin memerlukan waktu yang lebih lama.
2. Latihan melakukan tugas dan tanggung jawab sehari-hari
Memberikan anak tugas atau pekerjaan rumah tangga yang harus mereka lakukan setiap hari di rumah dapat melatih tanggung jawab sekaligus mengisi waktu mereka yang lebih luang jika dibandingkan saat situasi normal bersekolah. Pemberian tugas atau tanggung jawab dapat disesuaikan dengan usia anak.
3. Kemampuan interaksi sosial
Kemampuan ini termasuk bagaimana anak dapat beradaptasi, menjalin pertemanan, berbagi, bekerjasama, serta berkompetisi secara sehat. Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa cara terbaik untuk melatih hal-hal tersebut adalah dengan segera memasukkan anak-anak ke sekolah, atau sebanyak-banyaknya bergaul di luar rumah. Teori perkembangan, salah satunya yang dikemukakan oleh ahli bernama Erik Erikson justru menekankan pentingnya rasa aman dan nyaman anak dalam interaksi dengan orang tua terutama pada tahun-tahun awal kehidupannya. Saat anak merasakan hubungan yang aman dan nyaman, dapat mempercayai orang tuanya, maka ia akan lebih mudah merasa aman dan nyaman dalam menjalin interaksi yang lebih luas di luar rumah. Oleh karena itu, hal yang mendasar dan dapat dilakukan di rumah dalam situasi pandemi ini adalah meningkatkan kualitas interaksi sosial dengan anak.
4. Kemampuan komunikasi
Bagaimana seorang anak berkomunikasi dengan orang lain di luar rumah, akan sangat dipengaruhi oleh pengalamannya menjalin komunikasi dengan orang tua di rumah. Orang tua yang membiasakan diri untuk bersikap sopan kepada anak dengan mengucap “tolong”, “maaf” dan “terimakasih” akan menjadi contoh yang baik bagi anak untuk kemudian menerapkannya pada orang lain.
Ditulis oleh: Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, Psikolog (Kemensos RI)
1. Latihan bantu diri
Kemampuan bantu diri seperti mandi, berpakaian, dan makan sendiri pada situasi normal terkadang terkendala oleh waktu yang mendesak sehingga orang tua kemudian melayani anak karena waktu untuk berangkat ke sekolah telah tiba. Hal tersebut menyebabkan anak menjadi cenderung mengandalkan orang tua dan kemampuan bantu diripun menjadi kurang terasah, padahal jika ditinjau dari segi usia sesungguhnya anak sudah mampu untuk melakukan. Waktu anak yang luang selama bersekolah dari rumah dapat dimanfaatkan, dengan memberi mereka kesempatan untuk melakukan aktivitas bantu diri secara mandiri meskipun mungkin memerlukan waktu yang lebih lama.
2. Latihan melakukan tugas dan tanggung jawab sehari-hari
Memberikan anak tugas atau pekerjaan rumah tangga yang harus mereka lakukan setiap hari di rumah dapat melatih tanggung jawab sekaligus mengisi waktu mereka yang lebih luang jika dibandingkan saat situasi normal bersekolah. Pemberian tugas atau tanggung jawab dapat disesuaikan dengan usia anak.
3. Kemampuan interaksi sosial
Kemampuan ini termasuk bagaimana anak dapat beradaptasi, menjalin pertemanan, berbagi, bekerjasama, serta berkompetisi secara sehat. Sebagian orang tua mungkin berpikir bahwa cara terbaik untuk melatih hal-hal tersebut adalah dengan segera memasukkan anak-anak ke sekolah, atau sebanyak-banyaknya bergaul di luar rumah. Teori perkembangan, salah satunya yang dikemukakan oleh ahli bernama Erik Erikson justru menekankan pentingnya rasa aman dan nyaman anak dalam interaksi dengan orang tua terutama pada tahun-tahun awal kehidupannya. Saat anak merasakan hubungan yang aman dan nyaman, dapat mempercayai orang tuanya, maka ia akan lebih mudah merasa aman dan nyaman dalam menjalin interaksi yang lebih luas di luar rumah. Oleh karena itu, hal yang mendasar dan dapat dilakukan di rumah dalam situasi pandemi ini adalah meningkatkan kualitas interaksi sosial dengan anak.
4. Kemampuan komunikasi
Bagaimana seorang anak berkomunikasi dengan orang lain di luar rumah, akan sangat dipengaruhi oleh pengalamannya menjalin komunikasi dengan orang tua di rumah. Orang tua yang membiasakan diri untuk bersikap sopan kepada anak dengan mengucap “tolong”, “maaf” dan “terimakasih” akan menjadi contoh yang baik bagi anak untuk kemudian menerapkannya pada orang lain.
Ditulis oleh: Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, Psikolog (Kemensos RI)