Sosialisasi Pendampingan STPT Dinas Kesehatan Provinsi DIY
Berita Warga 
Bertempat di Swiss BelHotel Dinas Kesehatan Provinsi DIY melakukan sosialisasi STPT (Surat
Terdaftar Penyehat Tradisional) pada hari Jumat, 19 April 2024. Acara ini dihadiri oleh para penyehat tradisional (Hatra) se-kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari para penyehat tradisional dari 12 kecamatan.
Sosialisasi menghadirkan narasumber dari SP3T Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, serta P-AP3I Kabupaten Kulon Progo.
Apoteker Hardiastuti Witasari, M.Sc, menyampaikan bahwa penyehat tradisional merupakan ujung tombak dalam menghidupkan dan melestarikan budaya nenek moyang dalam perawatan kesehatan masyarakat secara tradisional. Hal ini sangat penting karena pada saat ini terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular/infeksi menuju penyakit tidak menular (PTM), di mana kematian akibat PTM terus meningkat dari waktu ke waktu. PTM meningkat akibat perubahan perilaku dan gaya hidup, pola makan gizi yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dan lain-lain. PTM bisa dicegah, sehingga peran penyehat tradisional sangat penting dan menekan jumlah penderita penyakit tidak menular.
Narasumber lain yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Bapak Bangun Nugroho Wibowo, S.K.M., M.P. H. dengan materi Standar Sarpras Pelayanan Kesehatan Tradisional, Bapak Yudi Susanto,S.K.M., M.P. H. dengan materi Regulasi Pelayanan Kesehatan Tradisional, serta Bapak Ir. Purwitana (ketua Paguyuban A-P3I Cabang Kulon Progo) yang selama ini memfasilitasi perijinan STPT bagi para penyehat tradisional di Kabupaten Kulon Progo menyampaikan teknis permohonan izin STPT bagi penyehat tradisional yang menginginkan STPT.
Dalam sambutan penutupannya Ibu SN Isfandiari, S.K.M., M.P.H menekankan bahwa Penyehat Tradisional (Hatra) adalah mitra bagi Dinas Kesehatan dalam menyehatkan masyarakat. Penyehat Tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya pemeliharaan kesehatan masyarakat yang secara turun temurun telah terbukti dalam menyehatkan masyarakat. Kabupaten
Kulon Progo juga memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan kestrad dengan dibangunnya bandara yang bertaraf internasional dan didukung oleh pembinaan yang bagus dari dinas Kesehatan setempat
Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan semakin banyak terapis dan praktisi kesehatan tradisional yang melayani kliennya sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.(*)
Terdaftar Penyehat Tradisional) pada hari Jumat, 19 April 2024. Acara ini dihadiri oleh para penyehat tradisional (Hatra) se-kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari para penyehat tradisional dari 12 kecamatan.
Sosialisasi menghadirkan narasumber dari SP3T Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, serta P-AP3I Kabupaten Kulon Progo.
Apoteker Hardiastuti Witasari, M.Sc, menyampaikan bahwa penyehat tradisional merupakan ujung tombak dalam menghidupkan dan melestarikan budaya nenek moyang dalam perawatan kesehatan masyarakat secara tradisional. Hal ini sangat penting karena pada saat ini terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular/infeksi menuju penyakit tidak menular (PTM), di mana kematian akibat PTM terus meningkat dari waktu ke waktu. PTM meningkat akibat perubahan perilaku dan gaya hidup, pola makan gizi yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, dan lain-lain. PTM bisa dicegah, sehingga peran penyehat tradisional sangat penting dan menekan jumlah penderita penyakit tidak menular.
Narasumber lain yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Bapak Bangun Nugroho Wibowo, S.K.M., M.P. H. dengan materi Standar Sarpras Pelayanan Kesehatan Tradisional, Bapak Yudi Susanto,S.K.M., M.P. H. dengan materi Regulasi Pelayanan Kesehatan Tradisional, serta Bapak Ir. Purwitana (ketua Paguyuban A-P3I Cabang Kulon Progo) yang selama ini memfasilitasi perijinan STPT bagi para penyehat tradisional di Kabupaten Kulon Progo menyampaikan teknis permohonan izin STPT bagi penyehat tradisional yang menginginkan STPT.
Dalam sambutan penutupannya Ibu SN Isfandiari, S.K.M., M.P.H menekankan bahwa Penyehat Tradisional (Hatra) adalah mitra bagi Dinas Kesehatan dalam menyehatkan masyarakat. Penyehat Tradisional memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya pemeliharaan kesehatan masyarakat yang secara turun temurun telah terbukti dalam menyehatkan masyarakat. Kabupaten
Kulon Progo juga memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan kestrad dengan dibangunnya bandara yang bertaraf internasional dan didukung oleh pembinaan yang bagus dari dinas Kesehatan setempat
Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan semakin banyak terapis dan praktisi kesehatan tradisional yang melayani kliennya sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.(*)
