SINERGISITAS ANTAR PIHAK PENTING UNTUK PENURUNAN STUNTING
Berita Warga 
Jumat, 29 Oktober 2021 bertempat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dilakukan diskusi antar pelaku program penurunan stunting . Diskusi ini merupakan bagian dari kajian cepat yang dilakukan oleh Unicef untuk mengidentifikasi kesenjangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam pengembangan dan/atau pelaksanaan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Stunting. Penyelenggara kegiatan adalah Bappeda Kabupaten Klaten. Diskusi diikuti oleh 25 organisasi, dari OPD (Bappeda, Dinas Kesehatan, Dissosp3akb, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan, Diskominfo, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Sekretariat Daerah) Kantor Kemenag, Camat, Kapuskesmas , IBI, TP PKK Kabupaten Klaten, Kades, Koordinator Penyuluh Lapang, Bidan Desa, PERSEPSI, PD Aisyiyah dan Muslimat NU. Proses diskusi difasilitasi oleh konsultan Unicef, Vida Parady dan Alwi.
Strategi Komunikasi (Stratkom) Perubahan Perilaku untuk Penurunan Stunting, disahkan oleh Bupati pada 2019. Pemkab Klaten juga telah menerbitkan Perda no 6 tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Regulasi dan stratkom menjadi acuan pelaksanaan program terkait stunting oleh Dinas dan pelaku lainnya.
Dinas Kesehatan telah dilakukan pelatihan untuk perubahan perilaku di 34 puskesmas dan 10 desa lokusi penurunan stunting. Program Aksi Bergizi di Kabupaten Klaten juga dipandang sukses, sehingga Dinkes Klaten sering diminta menjadi narasumber untuk kabupaten lain di Jawa Tengah. Secara nasional Program Aksi Bergizi telah diadopsi oleh Kemenag melalui program Sekolah/Madrasah Sehat.
Bidang Pengendalian Penduduk Dissosp3akb melalui program Kampung KB (Keluarga Berkualitas) telah melakukan pelatihan kader, menyiapkan media BKB Kit stunting untuk bumil dan akan melakukan pelatihan PIK siap nikah anti stunting. Di tingkat desa akan dibentuk TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk mendampingi keluarga beresiko stunting.
Program bank sampah dan pendampingan pengelolaan sampah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, diharapkan berkontribusi pada lingkungan hidup yang sehat bagi masyarakat.
Dinas Pendidikan turut berkontribusi melalui kegiatan sosialisasi 1000HPK, pemberian tablet tambah darah pada murid perempuan, dan menginisiasi kader sebaya di tingkat SMA.
Pemanfaatan pekarangan dengan penanaman tanaman pangan menjadi tusi Dinas Pertanian, dilakukan pula sosialisasi menu B2SA (Beragam bergizi seimbang dan aman).
Ormas keagamaan melakukan kegiatan berupa sosialiasi, pelatihan kader untuk penanganan stunting, pemantauan ibu menyusui.
Dalam diskusi ini PERSEPSI sebagai salah satu LSM di Klaten, akan melakukan kegiatan pemberdayaan Kampung KB sebagai desa siaga KIBBL, melalui penguatan kapasitas kader untuk memantau ibu hamil dan memantau layanan puskesmas.
Diskominfo melakukan sosialisasi aktivitas OPD di jajaran Pemkab Klaten terkait stunting melalui kanal yang dimiliki, seperti website,IG, twitter dan videotron.
IBI sebagai wadah para bidan, bersinergi dengan Dinkes dalam penurunan AKI, AKB. Saat ini IBI mulai mempromosikan 8000HPK dengan melibatkan remaja. Ketua IBI Klaten, Bekti Sayekti menyatakan sulit mengukur perubahan perilaku, pelaksanaan monev juga dipandang tidak mudah dilakukan. Pekerjaan rumah terbesar adalah keberlanjutan, agar tidak terkesan sebagai program belaka.
Kementrian Agama berkerjasama dengan puskesmas melakukan kursus bagi calon pengantin (catin), bertajuk ‘Kecantol Kamu’. Tantangannya adalah kehadiran catin terkendala ijin kerja. Selama pandemi, kursus dilakukan secara online.
Bappeda selaku pemantau, belum melakukan peran secara maksimal, karena tahun 2021 mempunyai agenda besar perencanaan, yaitu Musrenbang, RKPD dan RPJMD.
Mengutip salah satu pesan kunci dari Stratkom Penanggulangan Stunting adalah Wajib Awasi Bersama Keselamatan Ibu Hamil, Bayi dan Balita, artinya berbagai unsur masyarakat perlu peduli dan berpartisipasi memantau bumil, bayi dan balita di komunitasnya masing-masing.
Strategi Komunikasi (Stratkom) Perubahan Perilaku untuk Penurunan Stunting, disahkan oleh Bupati pada 2019. Pemkab Klaten juga telah menerbitkan Perda no 6 tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Stunting. Regulasi dan stratkom menjadi acuan pelaksanaan program terkait stunting oleh Dinas dan pelaku lainnya.
Dinas Kesehatan telah dilakukan pelatihan untuk perubahan perilaku di 34 puskesmas dan 10 desa lokusi penurunan stunting. Program Aksi Bergizi di Kabupaten Klaten juga dipandang sukses, sehingga Dinkes Klaten sering diminta menjadi narasumber untuk kabupaten lain di Jawa Tengah. Secara nasional Program Aksi Bergizi telah diadopsi oleh Kemenag melalui program Sekolah/Madrasah Sehat.
Bidang Pengendalian Penduduk Dissosp3akb melalui program Kampung KB (Keluarga Berkualitas) telah melakukan pelatihan kader, menyiapkan media BKB Kit stunting untuk bumil dan akan melakukan pelatihan PIK siap nikah anti stunting. Di tingkat desa akan dibentuk TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk mendampingi keluarga beresiko stunting.
Program bank sampah dan pendampingan pengelolaan sampah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, diharapkan berkontribusi pada lingkungan hidup yang sehat bagi masyarakat.
Dinas Pendidikan turut berkontribusi melalui kegiatan sosialisasi 1000HPK, pemberian tablet tambah darah pada murid perempuan, dan menginisiasi kader sebaya di tingkat SMA.
Pemanfaatan pekarangan dengan penanaman tanaman pangan menjadi tusi Dinas Pertanian, dilakukan pula sosialisasi menu B2SA (Beragam bergizi seimbang dan aman).
Ormas keagamaan melakukan kegiatan berupa sosialiasi, pelatihan kader untuk penanganan stunting, pemantauan ibu menyusui.
Dalam diskusi ini PERSEPSI sebagai salah satu LSM di Klaten, akan melakukan kegiatan pemberdayaan Kampung KB sebagai desa siaga KIBBL, melalui penguatan kapasitas kader untuk memantau ibu hamil dan memantau layanan puskesmas.
Diskominfo melakukan sosialisasi aktivitas OPD di jajaran Pemkab Klaten terkait stunting melalui kanal yang dimiliki, seperti website,IG, twitter dan videotron.
IBI sebagai wadah para bidan, bersinergi dengan Dinkes dalam penurunan AKI, AKB. Saat ini IBI mulai mempromosikan 8000HPK dengan melibatkan remaja. Ketua IBI Klaten, Bekti Sayekti menyatakan sulit mengukur perubahan perilaku, pelaksanaan monev juga dipandang tidak mudah dilakukan. Pekerjaan rumah terbesar adalah keberlanjutan, agar tidak terkesan sebagai program belaka.
Kementrian Agama berkerjasama dengan puskesmas melakukan kursus bagi calon pengantin (catin), bertajuk ‘Kecantol Kamu’. Tantangannya adalah kehadiran catin terkendala ijin kerja. Selama pandemi, kursus dilakukan secara online.
Bappeda selaku pemantau, belum melakukan peran secara maksimal, karena tahun 2021 mempunyai agenda besar perencanaan, yaitu Musrenbang, RKPD dan RPJMD.
Mengutip salah satu pesan kunci dari Stratkom Penanggulangan Stunting adalah Wajib Awasi Bersama Keselamatan Ibu Hamil, Bayi dan Balita, artinya berbagai unsur masyarakat perlu peduli dan berpartisipasi memantau bumil, bayi dan balita di komunitasnya masing-masing.