SIBAT PMI Batang terima penghargaan tertinggi KALPATARU dari Gubernur Jawa Tengah
Berita Warga 
SIBAT PMI Batang terima Kalpataru Tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Jakarta. SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) PMI Batang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan syukurnya atas prestasinya mendapatkan Piala Kalpataru dari Gubernur Jawa Tengah Bpk Ganjar Pranowo.
Prestasi tertinggi kategori Pembina Konservasi Lingkungan ini diberikan atas prestasi yang luar biasa dalam restorasi pantai dengan menanam Mangrove sedikitnya 106.000 pohon, cemara sebanyak 15.000 pohon serta tanaman pantai lainnya seperti ketapang, waru, dll sebanyak 1000 pohon.
Menurut Nur Hadi, Komandan SIBAT PMI Batang, bahwa berbagai upaya terpadu dilakukan untuk menyelamatkan pantai dari abrasi yang terus menggerus pantai sehingga membahayakan pemukiman dan kehidupan masyarakat.
" Selain gerakan menanam mangrove, PMI juga mendirikan Sekolah Mangrove yanv berisi swdikitbya 28 jenis mangrove yang ada di Indonesia, Kata Nurhadi.
Pusat Pendidikan Mangrove ini mendapatkan dukungan penuh dari PMI Pusat, IPB, USAID dan juga American Red Cross". Dari sekitar 28 jenis Mangrove yang di budidayakan sebanyak 14 jenis.
Penanaman Mangrove merupakan salah satu realisasi program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat. Program pilot Palang Merah Indonesia ini dimulai sejak 2015. Awalnya fokus di 3 Desa. Saat ini sudah menjangkau 17 Desa disepanjang pesisir pantai Batang.
Dukungan penuh pemda Batang diwujudkan dengan pemberian berabagai fasilitas seperti lahan, dan juga perahu. Saat ini program terus berkembang dengan dukungan tambahan dari PT Toyota dan BPI.
Selain pusat konservasi lingkungan pantai dengan berbagai jenis mangrove, program ini juga dipadukan dengan Pusat Pendidikan Mangrove, upaya livelihood Matapencaharian khususnya pengolahan produk mangrove serta Wisata Mangrove.
Pusat Edukasi Mangrove ini tidak pernah sepi. Setiap hari terus didatangi oleh para siswa SD, SMP, SMA dan juga Perguruan Tinggi serta masyarakat umum. Mereka mendapatkan pendidikan tentang tata cara menanam mangrove, budidaya hasil buah mangrove serta manfaat mangrove bagi kehidupan. Selain belajar, mereka sekaligus juga berwisata.
"Atas nama PMI, Nur Hadi menyampaikan terima kasih atas dukungan dana dari USAID dan American Red Cross, serta pembinaan dari PMI Pusat, IPB dan Pemda Batang yang selama ini terus menerus diberikan. Terlebih lagi penghargaan Kalpataru sebagai Juara I untuk kategori Pembina Lingkungan", imbuh Nur Hadi.
Jakarta. SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) PMI Batang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan syukurnya atas prestasinya mendapatkan Piala Kalpataru dari Gubernur Jawa Tengah Bpk Ganjar Pranowo.
Prestasi tertinggi kategori Pembina Konservasi Lingkungan ini diberikan atas prestasi yang luar biasa dalam restorasi pantai dengan menanam Mangrove sedikitnya 106.000 pohon, cemara sebanyak 15.000 pohon serta tanaman pantai lainnya seperti ketapang, waru, dll sebanyak 1000 pohon.
Menurut Nur Hadi, Komandan SIBAT PMI Batang, bahwa berbagai upaya terpadu dilakukan untuk menyelamatkan pantai dari abrasi yang terus menggerus pantai sehingga membahayakan pemukiman dan kehidupan masyarakat.
" Selain gerakan menanam mangrove, PMI juga mendirikan Sekolah Mangrove yanv berisi swdikitbya 28 jenis mangrove yang ada di Indonesia, Kata Nurhadi.
Pusat Pendidikan Mangrove ini mendapatkan dukungan penuh dari PMI Pusat, IPB, USAID dan juga American Red Cross". Dari sekitar 28 jenis Mangrove yang di budidayakan sebanyak 14 jenis.
Penanaman Mangrove merupakan salah satu realisasi program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat. Program pilot Palang Merah Indonesia ini dimulai sejak 2015. Awalnya fokus di 3 Desa. Saat ini sudah menjangkau 17 Desa disepanjang pesisir pantai Batang.
Dukungan penuh pemda Batang diwujudkan dengan pemberian berabagai fasilitas seperti lahan, dan juga perahu. Saat ini program terus berkembang dengan dukungan tambahan dari PT Toyota dan BPI.
Selain pusat konservasi lingkungan pantai dengan berbagai jenis mangrove, program ini juga dipadukan dengan Pusat Pendidikan Mangrove, upaya livelihood Matapencaharian khususnya pengolahan produk mangrove serta Wisata Mangrove.
Pusat Edukasi Mangrove ini tidak pernah sepi. Setiap hari terus didatangi oleh para siswa SD, SMP, SMA dan juga Perguruan Tinggi serta masyarakat umum. Mereka mendapatkan pendidikan tentang tata cara menanam mangrove, budidaya hasil buah mangrove serta manfaat mangrove bagi kehidupan. Selain belajar, mereka sekaligus juga berwisata.
"Atas nama PMI, Nur Hadi menyampaikan terima kasih atas dukungan dana dari USAID dan American Red Cross, serta pembinaan dari PMI Pusat, IPB dan Pemda Batang yang selama ini terus menerus diberikan. Terlebih lagi penghargaan Kalpataru sebagai Juara I untuk kategori Pembina Lingkungan", imbuh Nur Hadi.
