Sial, Pengemudi Ojek On line Kena Begal di Jalan Dusun Sukorambi.
Berita Warga

Berta Warga - Kasihan, seorang pengemudi ojek on line Shopee bernama Aprizal Widiarno, 34 tahun, menjadi korban begal di Jalan dusun Krajan RW 05 Sukorambi, desa Sukorambi kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jemver pada Selasa, 27/08/2024 sekitar jam 07,30 WIB.
Aprizal menceritakan, saat itu dia sedang mangkal di depan pom bensin sebelah timur terminal Tawang Alun Jember. Tiba-tiba muncul penumpang off line yang memintanya mengantarkan ke daerah Karangasem.
“Saya tidak menolak mong katanya dekat,“ kata Aprizal saat dikonfirmasi Jurnalis Warga 1 jam setelah kejadian.
Sebenarnya kata Aprizal, ia sudah merasa curiga ketika tidak kunjung sampai pada tujuan, padahal tadinya bilang dekat. Makanya HP nya yang ia taruk di saku ia pindahkan ke dalam tas yang di cangklongnya.
Rasa curiga Aprizal mulai berkurang karena beberapa kali lewat tempat yang agak sepi tidak terjadi sesuatu seperti yang ia sangkakan.
"Tadi lewat di area persawahan yang sepi dari rumah warga, tapi tak terjadi sesuatu yang saya sangkakan, makanya saya menjadi tidak curiga," cerita Aprizal.
Selanjutnya menurut Aprizal, ia baru di suruh berhenti setelah sampai di jembatan dusun Krajan Sukorambi. Kemudian pelaku turun dan menanyakan ongkos ojeknya. Namun tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata tajam berupa parang dan mengayunkannya ke punggung Aprizal.
Aprizal dan sepeda motornya jatuh tersungkur setelah kejadian itu.
“Pelaku mengayunkan parang ke punggung saya sambil berkata ‘mati kau’, saya tersungkur dan jatuh,” ujarnya.
Setelah itu lanjut Arizal, dengan tetap mengacungkan parang ke arahnya pelaku mengambil motornya dan membawa kabur ke arah timur. Pelaku juga sempat membuang parang ke selokan. Baru Aprizal bisa berteriak meminta pertolongan warga.
"Saya berteriak "begal ..begal ..begal" setelah pelaku membuang parangnya," kata Aprizal sedih.
Mendengar teriakan minta tolong Aprizal, salah seorang warga yang kebetulan sedang berada jalan depan rumahnya sempat menghalangi kaburnya pelaku dari tempat kejadian. Namun karena sedang ia sedang menggendong anaknya, usanya tidak bisa maksimal.
Beruntung, Aprizal tak sampai terluka oleh senjata tajam yang di hantamkan kepadanya, hanya lecet saja.
"Mungkin pelaku hanya menggertak saya menggunakan punggung parang." kata Aprizal pelan.
Di bantu ketua RW setempat, Aprizal kemudian melaporkan kejadian yang di alaminya ke aparat setempat. Tak lama kemudian Babinkamtibmas Sukorambi, Babinsa Sukorambi, kepala dusun Krajan desa Sukorambi, kepala desa Sukorambi sudah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan di susul oleh petugas dari Polsek Sukorambi. Selanjutnya polisi melakukan olah TKP untuk proses lebih lanjut.
Sepada motor Aprizal yang di bawa kabur begal adalah sepeda motor metik merk Beat warna merah dengan nomor polisi P 6405 IQ. (Muhlis)
Aprizal menceritakan, saat itu dia sedang mangkal di depan pom bensin sebelah timur terminal Tawang Alun Jember. Tiba-tiba muncul penumpang off line yang memintanya mengantarkan ke daerah Karangasem.
“Saya tidak menolak mong katanya dekat,“ kata Aprizal saat dikonfirmasi Jurnalis Warga 1 jam setelah kejadian.
Sebenarnya kata Aprizal, ia sudah merasa curiga ketika tidak kunjung sampai pada tujuan, padahal tadinya bilang dekat. Makanya HP nya yang ia taruk di saku ia pindahkan ke dalam tas yang di cangklongnya.
Rasa curiga Aprizal mulai berkurang karena beberapa kali lewat tempat yang agak sepi tidak terjadi sesuatu seperti yang ia sangkakan.
"Tadi lewat di area persawahan yang sepi dari rumah warga, tapi tak terjadi sesuatu yang saya sangkakan, makanya saya menjadi tidak curiga," cerita Aprizal.
Selanjutnya menurut Aprizal, ia baru di suruh berhenti setelah sampai di jembatan dusun Krajan Sukorambi. Kemudian pelaku turun dan menanyakan ongkos ojeknya. Namun tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata tajam berupa parang dan mengayunkannya ke punggung Aprizal.
Aprizal dan sepeda motornya jatuh tersungkur setelah kejadian itu.
“Pelaku mengayunkan parang ke punggung saya sambil berkata ‘mati kau’, saya tersungkur dan jatuh,” ujarnya.
Setelah itu lanjut Arizal, dengan tetap mengacungkan parang ke arahnya pelaku mengambil motornya dan membawa kabur ke arah timur. Pelaku juga sempat membuang parang ke selokan. Baru Aprizal bisa berteriak meminta pertolongan warga.
"Saya berteriak "begal ..begal ..begal" setelah pelaku membuang parangnya," kata Aprizal sedih.
Mendengar teriakan minta tolong Aprizal, salah seorang warga yang kebetulan sedang berada jalan depan rumahnya sempat menghalangi kaburnya pelaku dari tempat kejadian. Namun karena sedang ia sedang menggendong anaknya, usanya tidak bisa maksimal.
Beruntung, Aprizal tak sampai terluka oleh senjata tajam yang di hantamkan kepadanya, hanya lecet saja.
"Mungkin pelaku hanya menggertak saya menggunakan punggung parang." kata Aprizal pelan.
Di bantu ketua RW setempat, Aprizal kemudian melaporkan kejadian yang di alaminya ke aparat setempat. Tak lama kemudian Babinkamtibmas Sukorambi, Babinsa Sukorambi, kepala dusun Krajan desa Sukorambi, kepala desa Sukorambi sudah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan di susul oleh petugas dari Polsek Sukorambi. Selanjutnya polisi melakukan olah TKP untuk proses lebih lanjut.
Sepada motor Aprizal yang di bawa kabur begal adalah sepeda motor metik merk Beat warna merah dengan nomor polisi P 6405 IQ. (Muhlis)