Masuk Daftar

SI ANGGUR LAUTNYA PACIRAN; "Latoh"

Berita Warga
Oleh: Qimayatul Milla

Siapa sih yang tidak ingin awet muda dan bertubuh langsing bak Pramugari? Nah, ini dia "Skincare" dan obat diet alami dari pesisir PANTURA, tepatnya di Ds. Kandang Semangkon, Kec. Paciran, Kab. Lamongan. Yups, sebagian besar masyarakat pesisir PANTURA tidak asing lagi dengan sayuran yang satu ini. Namun, belum tentu dengan masyarakat di daerah lain, bukan?

Latoh merupakan salah satu sayuran musiman yang hanya bisa ditemui saat musim kemarau saja dan tidak banyak dijumpai di daerah lain selain di pesisir Pantai Utara Laut Jawa, itu pun hanya beberapa Kabupaten saja yang memilikinya. Selain di Kab. Lamongan, Jawa Timur, Latoh dapat juga ditemui di Kab. Rembang dan Jepara, Jawa Tengah, serta di Sulawesi, bahkan Latoh ini pun terkenal di luar Negeri lho.. Keren kan? Masyarakat di Jepang, Cina, dan Korea serta beberapa Negara Eropa sangat menyukai jenis rumput laut ini, dan di Jepang sendiri sudah mulai mengembangkan budidayanya.

Ya.. Latoh adalah jenis rumput laut yang hidup di perairan dangkal Laut Jawa. Latoh termasuk tumbuhan tingkat rendah yang hidup menempel pada substrat pasir. Latoh sendiri memiliki nama ilmiah yaitu "Caulerpa Lentillifera" , spesies ganggang hijau bryopsidale dari daerah pesisir di Indo-Pasifik yang dapat dikonsumsi sebagai kudapan pengganti sayur yang sangat bergizi.

Bentuk Latoh sangat unik menyerupai telur Ikan yang menggerombol berwarna hijau layaknya anggur, sehingga kami lebih sering juga menamainya dengan istilah "Anggur Laut". Latoh atau Caulerpa Lentillifera ini mempunyai "Thallus" (cabang) yang berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan transparan, selain itu juga memiliki tekstur agak lunak dan kenyal. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar. Sedangkan dalam perkembangbiakannya terjadi dengan cara perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus/vegetatif.

Di beberapa Negara Asia, Latoh, selain dikonsumsi sebagai kudapan juga digunakan untuk obat beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Latoh mengandung zat anti-bakteri, anti-mikroba, anti-jamur, dan zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi serta tumor. Latoh sangat diminati oleh masyarakat pesisir bukan hanya rasanya yang begitu khas juga karena kaya akan khasiat, diantaranya:
✓ Memperlancar metabolisme tubuh, kandungan serat pada Latoh dapat meringankan proses metabolisme tubuh, terutama untuk melancarkan pergerakan makanan dalam usus sehingga baik untuk makanan pendamping diet.
✓ Anti-oksidan dan klorofil dapat berfungsi membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
✓ Untuk kesehatan mata, kandungan Vit. A yang ada di dalamnya berfungsi sebagai nutrisi yang akan memperbaiki gejala kerusakan organ mata.
✓ Menjaga kesehatan tulang, beberapa gangguan kesehatan tulang seperti penyakit rematik bisa diobati dengan mengkonsumsi Latoh karena mengandung kalsium yang baik bagi kesehatan tulang.
✓ Mencegah kanker dan toksin, kandungan klorofil pada Latoh bersifat zat anti-karsinogenik, juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi, bisa mereduksi estrogen (jenis hormon), sehingga baik untuk mencegah penyakit kanker. Serta mengandung zat anti-bakteri yang berguna mematikan racun pada tubuh.
✓ Kandungan zat besi dan protein dapat membantu pembentukan hemoglobin serta akan mengurangi resiko anemia.
✓ Mencegah hipertensi karena Latoh dapat menyerap kelebihan asupan garam dalam tubuh.
✓ Latoh juga bisa digunakan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.

Sebagai obat yang bisa dikembangkan di luar Negeri, kami pun bisa mengolah Latoh sebagai kudapan khas di Desa kami yang akan jarang ditemui di daerah lain, yaitu "Sambal Kacang Latoh", hhmm.. Sambal kacang sesandingan dengan Latoh ditambah dengan ikan Layang kukus khas Paciran atau juga bisa diolah menjadi kudapan lain, yaitu "Urapan Latoh" dengan ikan asapnya, sehingga timbul cita rasa khas pesisir Paciran yang menggoda selera nan memanjakan lidah.

Kebayang nggak sih kalian, gimana rasanya Latoh? Untuk menikmatinya, Latoh tidak perlu dimasak, cukup dicuci hingga bersih dengan air dan langsung dicampurkan ke dalam sambal kacang/bumbu urapan. Kalian akan merasakan sensasi yang luar biasa dalam mengonsumsi si Anggur Laut ini, karena teksturnya yang renyah akan menimbulkan sensasi "krenyes-krenyes" dan juga "kletus-kletus" di tiap gigitan yang mengenai butiran-butiran transparannya sehingga langsung pecah dan lumer rasa asin alaminya di mulut kita, duh.. rasa yang unik bercampur nikmat, dan pastinya perlu banget kalian coba!

Oya, perlu diingat! Pastikan Latoh tidak dicuci menggunakan air es secara langsung karena mengakibatkan Latoh akan mengempis. Jika ingin merebus Latoh, usahakan jangan terlalu lama karena selain Latoh akan mengempis juga akan mengurangi tekstur renyahnya menjadi lembek dan berbau amis serta berair, setelah direbus sebentar bisa disiram dengan air mengalir dan direndam dengan air dingin yang berfungsi untuk menghentikan proses memasak. Latoh harus dikonsumsi dalam keadaan segar supaya kandungan gizinya tidak hilang dan agar bisa merasakan sensasi renyah di tiap gigitannya.

Dengan begitu banyaknya khasiat pada Latoh sehingga jenis rumput laut ini perlu untuk dibudidayakan, meskipun ketersediaannya yang kini tidak melimpah lagi dan hanya bisa dipanen pada bulan-bulan tertentu saja. Besar harapan kami untuk bisa membudidayakan rumput laut jenis ini, karena hal ini dapat memberikan alternatif bagi petani tambak maupun nelayan untuk memperoleh tambahan keuntungan yang besar, sehingga bisa membantu mengangkat sumber perekonomian Desa serta turut melestarikan alam pesisir demi anak cucu kelak.

Berhubung sebentar lagi masuk musim libur sekolah dan akhir tahun, yuk.. mari agendakan liburan kalian untuk melipir ke Desa kami! Untuk mencicipi rasa uniknya si Anggur Laut-nya Paciran, mumpung masih musim Latoh. 🤗

Kandang Semangkon, 18 Oktober 2019.

#7harikonsistenmenuliscitizenjournalism
#kelasjurnalistikonline #CiJo #day3of7days
#belajarnulis #semangatnulis #pesonadesa
#belajarliterasi #tulisanreceh #potensidesa

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 3077 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar