Sesar Cileunyi-Tanjungsari Membentang Dari Bandung Timur Hingga Sumedang
Citizen News

𝐒𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐂𝐢𝐥𝐞𝐮𝐧𝐲𝐢-𝐓𝐚𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐬𝐚𝐫𝐢 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐇𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐒𝐮𝐦𝐞𝐝𝐚𝐧𝐠
Bandung Raya dikenal memiliki satu sesar aktif yang tersohord, yakni Sesar Lembang. Lokasi jalur sesar ini terletak sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sesar sekitar 25-30 km.
Ternyata, selain Sesar Lembang, ada patahan lain yang bisa mengguncang warga Bandung Timur hingga Sumedang, yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Peneliti Muda PVMBG Akhmad Solikhin mengatakan, Badan Geologi pada publikasinya Marjiyono pada 2008, pernah memetakan sesar-sesar yang ada di sekitar Cekungan Bandung.
"Jadi selain Sesar Lembang yang sudah banyak dikenal, ada juga sesar di timur Cekungan Bandung yang diberi nama Sesar Cileunyi-Tanjung Sari dan dinyatakan aktif," ujarnya kepada Ayobandung.com, Senin (1/2/2021).
Sesar Cileunyi tersebut, lanjut Akhmad, diduga pernah memicu #gempa bumi yang dirasakan di Tanjungsari, Sumedang, pada 19 April dan 10 Mei 2010.
"Kemudian, dari PVMBG Badan Geologi mencoba melanjutkan penyelidikan dan pemetaan Sesar Cileunyi-Tanjungsari ini," tuturnya.
Sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut Cekungan Bandung, di wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang.
"Sesar ini memanjang dengan orientasi barat daya-timur laut, mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles di sebelah barat laut Gunung Palasari," katanya.
Dengan panjang total sekitar 17 kilometer, Sesar tersebut terbagi 2 segmen, yaitu segmen barat dan segmen timur.
"Yang bisa diukur saat ini adalah potensi bahayanya, karena kita belum tahu apakah ini bisa menimbulkan bencana (beda bahaya dan bencana). Dari geometri (panjang) sesar bisa diestimasi kekuatan gempa bumi maksimum yang mungkin terjadi yaitu masing-masing segmen barat dan timur sebesar 6,08 Mw dan 6,3 Mw. Jadi, ini merupakan skenario terburuknya yaitu jika sesar tersebut bergerak seluruhnya," ujarnya.
Akhmad juga menjelaskan, sebelumnya terdapat juga gempa-gempa yang kemungkinan berasal dari sesar tersebut, di antaranya pada 23 Januari 2005, dengan magnitudo 4,5 Mb. Sejauh ini gempa-gempa yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan.
Rangkaian gempa-gempa kecil pernah terjadi pada 2010. Gempa kecil tersebut tidak menyebabakan kerusakan, namun sempat membuat kepanikan masyarakat di Kecamatan Tanjungsari.
"Perlu ditegaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan mengestimasi potensi bahayanya berdasarkan data lapangan yang ada. Masih diperlukan kajian lebih detil untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat," jelas Akhmad.
Bahaya dari gempa bumi adalah guncangan dan kerusakan di permukaannya. Tentu jika terjadi gempa bumi dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari, maka yang paling terdampak adalah daerah yang berdekatan dengan zona sesar tersebut.
"Perlu diingat, sampai saat ini belum ada ahli dan teknologi yang mampu memprediksi dengan akurat kejadian gempa bumi baik dari segi waktu, lokasi dan besarnya. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk kita mewaspadai dan melakukan upaya mitigasi gempa bumi," katanya.
Sumber : ayobandung.com
Repost :
Info Bandung Timur
@bdgtimurku
#bdgtimurku #bandungtimur #infobandungtimur #bandungtimurhitz #infocileunyi #cileunyi #cileunyihits #cileunyibandung #tanjungsari #infotanjungsari
Bandung Raya dikenal memiliki satu sesar aktif yang tersohord, yakni Sesar Lembang. Lokasi jalur sesar ini terletak sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sesar sekitar 25-30 km.
Ternyata, selain Sesar Lembang, ada patahan lain yang bisa mengguncang warga Bandung Timur hingga Sumedang, yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Peneliti Muda PVMBG Akhmad Solikhin mengatakan, Badan Geologi pada publikasinya Marjiyono pada 2008, pernah memetakan sesar-sesar yang ada di sekitar Cekungan Bandung.
"Jadi selain Sesar Lembang yang sudah banyak dikenal, ada juga sesar di timur Cekungan Bandung yang diberi nama Sesar Cileunyi-Tanjung Sari dan dinyatakan aktif," ujarnya kepada Ayobandung.com, Senin (1/2/2021).
Sesar Cileunyi tersebut, lanjut Akhmad, diduga pernah memicu #gempa bumi yang dirasakan di Tanjungsari, Sumedang, pada 19 April dan 10 Mei 2010.
"Kemudian, dari PVMBG Badan Geologi mencoba melanjutkan penyelidikan dan pemetaan Sesar Cileunyi-Tanjungsari ini," tuturnya.
Sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut Cekungan Bandung, di wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang.
"Sesar ini memanjang dengan orientasi barat daya-timur laut, mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles di sebelah barat laut Gunung Palasari," katanya.
Dengan panjang total sekitar 17 kilometer, Sesar tersebut terbagi 2 segmen, yaitu segmen barat dan segmen timur.
"Yang bisa diukur saat ini adalah potensi bahayanya, karena kita belum tahu apakah ini bisa menimbulkan bencana (beda bahaya dan bencana). Dari geometri (panjang) sesar bisa diestimasi kekuatan gempa bumi maksimum yang mungkin terjadi yaitu masing-masing segmen barat dan timur sebesar 6,08 Mw dan 6,3 Mw. Jadi, ini merupakan skenario terburuknya yaitu jika sesar tersebut bergerak seluruhnya," ujarnya.
Akhmad juga menjelaskan, sebelumnya terdapat juga gempa-gempa yang kemungkinan berasal dari sesar tersebut, di antaranya pada 23 Januari 2005, dengan magnitudo 4,5 Mb. Sejauh ini gempa-gempa yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan.
Rangkaian gempa-gempa kecil pernah terjadi pada 2010. Gempa kecil tersebut tidak menyebabakan kerusakan, namun sempat membuat kepanikan masyarakat di Kecamatan Tanjungsari.
"Perlu ditegaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan mengestimasi potensi bahayanya berdasarkan data lapangan yang ada. Masih diperlukan kajian lebih detil untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat," jelas Akhmad.
Bahaya dari gempa bumi adalah guncangan dan kerusakan di permukaannya. Tentu jika terjadi gempa bumi dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari, maka yang paling terdampak adalah daerah yang berdekatan dengan zona sesar tersebut.
"Perlu diingat, sampai saat ini belum ada ahli dan teknologi yang mampu memprediksi dengan akurat kejadian gempa bumi baik dari segi waktu, lokasi dan besarnya. Informasi ini bukan untuk menakut-nakuti tapi untuk kita mewaspadai dan melakukan upaya mitigasi gempa bumi," katanya.
Sumber : ayobandung.com
Repost :
Info Bandung Timur
@bdgtimurku
#bdgtimurku #bandungtimur #infobandungtimur #bandungtimurhitz #infocileunyi #cileunyi #cileunyihits #cileunyibandung #tanjungsari #infotanjungsari